Sukses


Nostalgia Mesin Gol Petrokimia Putra Jainal Ichwan: Benamkan Shanghai Shenhua, hingga Pengaruh Besar Widodo C Putro

Bola.com, Jakarta - Petrokimia Putra Gresik pernah merajai kompetisi Liga Indonesia pada 2002. Tim berjulukan Kebo Giras itu menjadi kampiun Liga Bank Mandiri edisi kedua, setelah mengalahkan Persita Tangerang di final.

Diasuh pelatih asal Moldova, Sergei Dubrovin, Petrokimia memiliki skuad cukup mentereng. Sebut saja Mukti Ali Raja, Khusairi, Dwi Joko, Samuel Chelby, Yance Katehokang, Yao Eloi, Soni Kurniawan, hingga duet penyerang Widodo C. Putro, dan Jainal Ichwan.

Nama terakhir tampaknya cukup sulit dipisahkan dari kiprah menawan Petrokimia Putra di masa-masa itu. Jainal Ichwan merupakan striker andalan dan sangat produktif bersama Kebo Giras. Ia tercatat menjadi pemain Petrokimia Putra dalam kurun waktu tahun 1999 hingga 2003.

Kenangannya bersama Petrokimia Putra tidak hanya di level kompetisi domestik dengan menjuarai Liga Indonesia tahun 2002. Sejumlah pertandingan internasional pernah ia catat karena kiprah menawan di Gresik.

Salah satunya adalah ia ikut membela Petrokimia Putra tampil di babak playoff Liga Champions Asia setelah menjuarai kompetisi 2002. Timnya harus berjumpa jagoan China, Shanghai Shenhua, dan laga pertama berakhir manis.

"Melawan Shanghai Shenhua kami menang 3-1 pada leg pertama di Gresik. Saya mencetak dua gol yang semua assist dari Widodo C. Putro," kenang Jainal Ichwan dalam penuturan di kanal YouTube Pinggir Lapangan.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pengaruh Widodo C Putro

Sayangnya langkah Petrokimia Putra terhenti karena kalah telak 1-5 pada leg kedua di markas Shanghai Shenhua. Petrokimia kalah agregat 4-6.

Dalam kesempatan tersebut, Jainal Ichwan juga mengaku banyak belajar dari sosok Widodo C. Putro, kompatriotnya di tim.

"Beliau (Widodo C. Putro) sangat membawa pengaruh besar, membimbing pemain-pemain muda. Juga meminta saya agar selalu belajar tidak hanya sebagai goal getter saja," katanya.

Kiprah internasional seorang Jainal Ichwan tidak hanya bersama Petrokimia Putra, namun juga di Timnas Indonesia. Pemain kelahiran Banyuwangi, 1 Mei 1977 tersebut pernah menjadi bagian dari skuad besutan Ivan Kolev pada periode 2002 hingga 2004.

Hanya saja kariernya di Timnas Merah-putih tidak sebaik di klub. Jainal Ichwan sangat minim mendapatkan kesempatan bermain bahkan belum pernah mencetak gol untuk skuad Garuda.

"Saya masuk Timnas untuk Piala Tiger tahun 2002, setelah juara Petrokimia Putra. Lolos seleksi dari pelatih Ivan Kolev, terakhir Piala Asia China 2004. Kemudian sempat ikut Pra Piala Dunia 2006. Caps saya hanya satu kali saat menang 13-1 atas Filipina di Piala Tiger 2002," kenangnya.

 

3 dari 3 halaman

Gonta-ganti Klub

Tahun 2003 menjadi periode yang kurang bersahabat bagi Jainal Ichwan. Timnya Petrokimia Putra terdegradasi ke Divisi I dan ia dihantam cedera lutut sehingga terpaksa absen beberapa bulan.

Jumlah gol yang ia cetak menurun drastis menjadi 10 gol. Jainal Ichwan harus menepi setidaknya hingga 3-4 bulan untuk penyembuhan tanpa operasi dan sering kambuh.

Tahun-tahun berikutnya ia sering berpindah klub. Ia hijrah ke Deltras Sidoarjo, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Arema Malang, PSS Sleman, Persema Malang, Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, Persewangi Banyuwangi, dan pensiun di Persekab Kabupaten Pasuruan.

"Banyak lika-liku, mulai dari masuk meja operasi di Persija, ikut coach Jacksen F. Tiago di Persita, gaji 2-3 bulan yang belum dilunasi PSS, di Persebaya dalam situasi dualisme, sampai pensiun pada umur 39 tahun," jelas Jainal Ichwan. 

Video Populer

Foto Populer