Sukses


Yoyok Sukawi Bantah PSIS Melanggar Regulasi Pergantian Pemain BRI Liga 1: Wasit Keempat yang Salah

Bola.com, Jakarta - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi membantah timnya melanggar Regulasi BRI Liga 1 2021/2022 terkait kesempatan pergantian pemain ketika melawan Persija Jakarta dalam pekan kedua pada 12 September 2021.

PSIS Semarang diduga menyalahi Regulasi BRI Liga 1 tentang Regulasi Teknis Pasal 10 Pertandingan dengan melakukan pergantian pemain dalam empat kali kesempatan.

Sesuai pasal 10 ayat 4a dan 4b, setiap tim diperbolehkan untuk mengganti lima pemainnya, namun maksimal dengan tiga kali kesempatan dan pergantian saat half time tidak mengurangi jatah kesempatan tersebut.

Fandi Eko Utomo menjadi pemain pertama PSIS yang masuk sebagai pengganti menghadapi Persija untuk menggantikan Eka Febri Yogi Setiawan. Namun, perubahan itu tidak mereduksi kesempatan pergantian pemain PSIS karena dilakukan saat jeda turun minum.

Kesempatan pertama pergantian pemain PSIS baru terjadi pada menit ke-63 saat Riyan Ardiansyah masuk menggantikan Septian David Maulana.

Dua menit pertandingan berjalan, PSIS Semarang menggunakan kesempatan keduanya. Kali ini, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu menarik Reza Irfana untuk memainkan Jonathan Cantillana.

2 dari 5 halaman

Penjelasan Yoyok

Yoyok menjelaskan pada kesempatan kedua itu, PSIS berencana memasukkan Jonathan Cantillana dan Andreas Ado berbarengan, namun ditahan oleh wasit keempat.

Yoyok mengatakan PSIS mencatat Jonathan Cantillana dan Andreas Ado dalam formulir kesempatan kedua pergantian pemain, bukan terpisah.

Dalam daftar susunan pemain (DSP) Persija kontra PSIS, peran wasit keempat diemban oleh Pipin Indra Pratama dari Jawa Timur.

"Formulir pergantian yang diberikan ke klub cuma tiga. Kok bisa empat kali pergantian? Caranya bagaimana? Sekarang sedang ramai dibilang kami menggunakan empat kali kesempatan," kata Yoyok membuka pembicaraan ketika dihubungi Bola.com, Selasa (21/9/2021).

"Pergantian pertama kami itu betul, pakai kertas yang pertama. Pergantian kedua kami memohon untuk mengganti dua pemain langsung. Isinya Jonathan Cantillana dan Andreas Ado. Dua pemain ini sudah berdiri di depan wasit cadangan."

"Namun, Andreas Ado disuruh kembali oleh wasit cadangan. Katanya 'Satu saja, yang satu nanti'. Padahal saat itu, kami sudah bicara bahwa formulir kami untuk dua pergantian. 'Iya tidak apa-apa.' Kata wasit cadangan begitu. Dia bilang papan pergantian pemain cuma satu," ucap Yoyok.

3 dari 5 halaman

Andreas Ado Masuk

Dua menit setelah Jonathan Cantillana bermain, Andreas Ado baru masuk ke lapangan untuk menggantikan Komarudin.

Yoyok menerangkan bahwa Frendi Saputra yang turun pada menit ke-88 untuk bertukar tempat dengan Fredyan Wahyu didaftarkan sebagai formulir ketiga atau terakhir pergantian pemain.

"Apakah PSIS menyalahi regulasi? Pergantian terakhir kami itu pakai kertas yang ketiga. Kesimpulannya, kalau sesuai regulasi itu tiga kesempatan, yang jadi masalah harusnya ganti dua pemain sekaligus," imbuh Yoyok.

"Itu berarti wasit keempatnya salah dan general coordinator juga salah. Pengawas pertandingan juga salah. Namun di media sosial, bunyinya malah PSIS melanggar regulasi. Setiap klub pasti dapat formulir tiga pergantian pemain. Tidak pernah kami dapat lebih dari tiga. Tidak mungkin," tuturnya.

4 dari 5 halaman

Soroti Papan Pergantian Pemain

Selain itu, Yoyok juga menyoroti keberadaan papan pergantian pemain digital yang hanya tersedia satu sehingga menyusahkan wasit cadangan untuk mengganti dua pemain sekaligus.

Sebenarnya, papan pergantian pemain sempat diganti menjadi manual, namun terjadi pada pengujung pertandingan dan digunakan ketika Persija menarik dua pemainnya sekaligus.

"Sebenarnya, kejadian ini sudah diperbaiki oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru pada pekan ketiga. Ketika itu, setiap ada dua pergantian, ada dua papan. Pekan kedua hanya ada satu papan," terang Yoyok.

"Wasitnya pun bingung. Mau memasukkan dua pemain, tapi tidak bisa karena papannya cuma satu. Dia butuh mengubah papannya dan itu makan waktu. Ada jeda waktu yang mengakibatkan seperti pergantian yang kesempatannya berbeda," papar pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi X DPR RI tersebut.

5 dari 5 halaman

PSIS di Puncak

Video Populer

Foto Populer