Nostalgia Tantan, Penyesalan Terlambat Gabung Persib Bandung

Namun, tawaran itu tidak pernah dihiraukan karena Tantan memiliki prinsip selama klub yang dibelanya masih membutuhkan maka ia akan bertahan, termasuk saat di Persikab.

"Bahkan sebelum ke Persitara tahun 2009-2010, Pak Djanur telpon meminta saya ke Persib Bandung tetapi saya tetap memilih ke Persitara dulu, apalagi manajer Persikab mengizinkan saya untuk pindah," tambah pemain kelahiran Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 6 Agustus 1982 ini.

Sebelum memutuskan ke Persitara memang sedikit ada keraguan lantaran sang istri diakui Tantan memimpikan memakai jersey warna biru, warna kebesaran Persib. Selain itu, pamannya pun bermimpi mengibarkan bendera Persib.

"Bahkan saya juga bermimpi main bola bareng Eka Ramdani dan Erik Setiawan, tapi akhirnya saya tetap ke Persitara Jakarta Utara yang sama-sama warna biru," seloroh Tantan sambil tersenyum.

Setelah tiga tahun bersama Persitara, Tantan mencoba menghubungi pelatih Persib saat itu Djadjang Nurdjaman, namun ternyata posisi striker saat itu sudah penuh.

Akhirnya lanjut Tantan, memutuskan bergabung ke Sriwijaya FC pada musim 2012/2013, dimana bersama tim Laskar Wong Kito tersebut bisa membawa juara Inter Island Cup.

Dari Sriwijaya FC, Tantan akhirnya bergabung ke Persib Bandung pada musim 2013/2014. "Dan Alhamdulillah saya bisa bawa juara bersama Persib," ungkap Tantan.

Tantan akhirnya memutuskan gantung sepatu setelah mengalami cedera panjang, namun ia tetap berkiprah di sepak bola dengan menjadi pelatih di Akademi Persib dengan mengantongi lisensi C AFC.