Duel Antarlini Laga BRI Liga 1, Persela Vs Barito Putera: Mengukur Kombinasi Pemain Lokal dan Asing, Siapa Paling Sukses?

Setelah sempat absen akibat terpapar COVID-19, Abdul Rohim kembali mengisi pos penjaga gawang utama Persela saat menghadapi Persik Kediri (18/2/2022).

Sayangnya, di laga tersebut ia tak bisa menahan tembakan Youssef Ezzejjari yang menjadi gol kemenangan.Meski begitu, tak ada keraguan pelatih Jafri Sastra bakal kembali mengandalkannya di bawah mistar.  Performa tak stabil Dwi Kuswanto memaksanya harus mengalah kepada rekrutan anyar tersebut.

Sementara itu, M. Riyandi yang urung membela timnas Indonesia di Piala AFF U-23 akan kembali diandalkan Barito Putera. Pengalaman bermain di level internasional sejak usia muda membuatnya jadi salah satu kiper lokal terbaik saat ini.

Persela beruntung memiliki Moch. Zaenuri di barisan belakang. Sejak kedatangannya dari Arema FC pada pertengahan 2018 lalu, pemain asal Bojonegoro menjelma menjadi salah satu pilar di pertahanan.

Tanpa kehadirannya, Persela seringkali kepayahan menghadapi striker lawan yang memiliki postur tinggi menjulang. Demerson Bruno jelas akan lebih 'santai' dengan Zaenuri di sampingnya.

Sedangkan Renan Alves tentu bukan lawan mudah untuk ditaklukkan barisan depan Persela. Tak hanya itu, pertahanan Laskar Joko Tingkir juga patut mewaspadainya saat situasi bola-bola mati. Gol beruntun dalam dua laga terakhir membuktikan superioritasnya.

Ruang mesin permainan akan menjadi tempat paling panas di pertandingan ini. Baik Guilherme Batata dan Bayu Pradana tentu tak akan membiarkan lawan bersenang-senang di lapangan tengah.Kebetulan tipe permainan keduanya terbilang sama.

Meski kuat sebagai seorang breaker, mereka juga dikenal karena kemampuannya membaca permianan dan mengalirkan bola ke setiap penjuru lapangan.

Siapapun yang bisa mengambil alih sektor ini, bakal memberikan kesempatan besar bagi timnya memenangkan laga. Pertarungan keduanya tak akan terhindarkan.

Di tengah-tengah absensi dua penyerang asingnya, Malik Risaldi menjadi satu-satunya pemain yang bisa diharapkan menjadi pembeda bagi Persela. Pemain berusia 25 tahun ini jadi salah satu penampil paling konsisten meskipun tak rutin mencetak gol.

Di kubu lawan, Bruno Matos dipastikan kembali menjadi pemain kunci bagi mereka. Kehadirannya di putaran kedua seolah melengkapi kepingan yang hilang dalam racikan strategi Rahmad Darmawan.

Walaupun ditempatkan di pos nomor 9, sejatinya pemain asal Brasil itu memiliki peran sebagai false nine. Hal itu memberinya kesempatan menjelajahi pertahanan lawan dan menciptakan peluang, baik dengan ataupun tanpa bola.