4 Pemain Persija yang Dapat Membahayakan Persik di BRI Liga 1: Sengatan Makan Konate

Tidak butuh waktu lama bagi Syahrian Abimanyu untuk berkontribusi buat Persija Jakarta. Gelandang berusia 22 tahun itu langsung menjadi poros permainan Tim Macan Kemayoran.

Keberadaan Abimanyu membuat lini tengah Macan Kemayoran lebih hidup. Pemain Timnas Indonesia itu mampu menjadi kreator serangan Persija. Umpan-umpan pendek, panjang, dan terobosan akurat ciri khas Abimanyu juga dipamerkan ketika melawan Persebaya.

Kemampuan Abimanyu, terutama dalam passing memang di atas rata-rata. Maklum, pemuda kelahiran Banjarngara, Jawa Tengah itu pernah menimba ilmu di Spanyol dan berkarier di Malaysia serta Australia.

Makan Konate menjadi penyelamat Persija ketika bermain 3-3 melawan Persebaya. Gelandang asal Mali itu mencetak brace pada 10 menit akhir pertandingan.

Masa adaptasi Konate sempat kurang mulus di Persija. Awalnya, kontribusi gelandang asal Mali itu belum signifikan. Konate juga terpapar virus corona sebelum dinyatakan sembuh dan dapat bermain kontra Persebaya.

Perlahan, Konate menjadi tulang punggung Persija. Meski belum maksimal secara kreator, namun mantan pemain Persib Bandung itu bisa menjadi eksekutor. Konate telah mengukir tiga gol buat Persija dalam lima laga.

Marko Simic masih rutin mencetak gol meski kerap dikiritik. Namun, Persija terasa bermain dengan sepuluh pemain jika bomber asal Kroasia itu minim kontribusi.

Sebab, Simic tidak banyak terlibat dalam permainan Persija. Pemain berusia 33 tahun itu tidak punya first touch yang bagus, juga penguasaan bola yang buruk.

Namun, Simic tetap pemain terproduktif Persija di musim ini. Striker bertubuh gempal itu telah menorehkan 14 gol dari 24 penampilan.