Sukses


BRI Liga 1: Arema FC dan Persis Diserang, Pelatih Bali United Kecam Aksi Kekerasan di Sepak Bola Indonesia

 

Bola.com, Denpasar - Setidaknya sudah ada tiga kejadian yang kurang menyenangkan terjadi dalam satu pekan ini. Pertama, kaca bus Arema FC pecah saat bertandang ke Sleman. Bus Persis Solo pun mengalami hal serupa saat bertandang ke Tangerang, dan kantor Arema FC pun diserang Aremania.

Bus pemain Arema FC mengalami pecah kaca karena pelemparan yang dilakukan oknum suporter ketika bertandang ke markas PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo.

Kejadian serupa juga terjadi pada Sabtu (28/1/2023), di mana bus Persis Solo yang mengalaminya setelah bertandang ke Indomilk Arena, markas Persita Tangerang.

Kemudian pada Minggu (29/1/2023), kantor Arema FC kabarnya diserang sekelompok Aremania. Mereka menuntut beberapa hal, satu di antaranya agar Arema FC mundur dari BRI Liga 1 2022/2023.

2 dari 5 halaman

Tidak Bagus untuk Sepak Bola Indonesia

Aksi anarkis itu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Setelah Dirut Persib Bandung, Teddy Tjahjono, menyayangkan aksi tersebut, kali ini pernyataan serupa terlontar dari mulut pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

"Ya saya tahu kejadian itu. Saya pikir tidak boleh lagi terjadi kejadian seperti ini. Sangat tidak bagus untuk persepakbolaan Indonesia," ujar pelatih yang karib disapa Teco itu.

Apalagi aksi kekerasan di sepak bola Indonesia bukan baru kali ini saja terjadi, tetapi sudah berulang kali dan oknum yang melakukannya dianggap belum bisa membenahi sikap, moral, dan etika mereka.

"Sudah, tidak boleh ada lagi hal-hal seperti ini. Sangat buruk sekali untuk Indonesia," tegas Teco.

Pelatih Bali United itu meminta pihak terkait, mulai dari suporter, klub, PSSI, hingga pemerintah harus memiliki solusi yang tepat agar tidak ada lagi aksi anarkis yang bisa merugikan persepakbolaan Indonesia. Mungkin harus ada efek jera.

"Semua harus punya solusi agar tim yang memiliki permasalahan, juga harus bisa dibantu untuk menyelesaikannya," tegas Teco.

 

3 dari 5 halaman

Dukungan untuk Arema FC

Situasi persepakbolaan Indonesia yang tidak kondusif membuat Arema FC dikambinghitamkan setelah Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 orang suporter dalam laga menghadapi Persebaya Surabaya.

Tagar #UsutTuntas masih menggelora hingga sekarang. Dampak nyata jelas dirasakan oleh Arema FC. Selain itu, klub dari Liga 2 dan Liga 3 juta terkena dampak langsung akibat situasi ini, di mana kompetisi kasta kedua dan ketiga itu dihentikan.

Arema FC hampir selalu jadi bulan-bulanan suporter, dan yang terbaru, kantor milik Arema FC diserang oleh sekelompok Aremania.

Sebelumnya ada pelemparan bus tim dan penolakan bemain di beberapa stadion. Teco memberikan dukungan moral untuk Singo Edan.

“Saya pikir, Arema FC sekarang dalam situasi yang sulit. Harus ada solusi untuk mereka. Mudah-mudahan cepat diurus. Minimal mereka bisa menyelesaikan liga dengan baik dulu,” tegas Teco.

 

4 dari 5 halaman

Dampak yang Buruk untuk Arema FC

Carut marut hal ini pun berdampak besar untuk BRI Liga 1 2022/2023. Sulit mendapat tempat untuk menggelar laga di berbagai daerah, membuat John Alfarizi dkk. sejauh ini harus menunda dua pertandingan. Pertama menghadapi Borneo FC dan terakhir saat menghadapi Bali United.

Tertundanya pertandingan menghadapi Arema FC sebenarnya menjadi keuntungan Bali United untuk segera berbenah. Namun, di sisi lain, Teco merasa iba dengan apa yang terjadi sekarang.

“Seharusnya sekarang kami main lawan mereka. Namun, ada surat untuk penundaan pertandingan. Sampai sekarang masih belum tahu juga di mana. Kasihan pasti untuk mereka dengan situasi ini,” tutupnya.

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 saat Ini

Video Populer

Foto Populer