Sukses


BRI Liga 1: Penjelasan Reva Adi Utama Setelah Luapkan Emosi ke Pelatih Madura United di Ruang Ganti

Bola.com, Jakarta - Cuplikan video yang menayangkan suasana ruang ganti Madura United pasca kekalahan dari Persebaya Surabaya (29/1/2023), mendadak viral di media sosial. Reva Adi Utama meluapkan emosinya kepada sang pelatih, Fabio Lefundes.

Malam itu, pelatih berusia 50 tahun tersebut membuat pengumuman yang mengejutkan bagi penggawa klub berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut. Ia memilih mengibarkan bendera putih setelah timnya kalah tiga laga beruntun.

Madura United memang tak serta merta tersingkir dari persaingan juara. Tetapi kekalahan atas Persib Bandung, Persik Kediri dan Persebaya Surabaya membuat pria asal Brasil itu tak kuasa menahan tekanan.

Reva Adi Utama yang terkenal vokal tak kuasa menahan amarah. Dia menghampiri langsung pelatihnya dan meneriakkan semua uneg-unegnya yang tertahan.

"Ayo lah coach! Apa kamu mau mundur? Ayo lah! Kami percaya kepadamu," teriaknya sambil ditenangkan rekan setimnya, Taufik Hidayat.

2 dari 5 halaman

Berjuang Bersama

Kepercayaan diri Madura United memang memudar seiring tiga kekalahan beruntun tersebut. Tetapi bukan berarti, musim mereka berakhir sampai di situ.

"Di pikiran saya hanya satu, kami harus kuat bersama-sama dan jangan sampai kalah sama keadaan sekarang ini. Kapal yang bernama Madura harus tetap kukuh walau banyak ombak menghantam silih berganti. Sakit bersama, senang juga sama-sama," tegasnya.

Pemain berusia 26 tahun itu memang memandang tinggi pelatihnya. Baginya, Lefundes adalah orang yang passionate dalam bekerja, totalitas, dan berdedikasi tinggi. Itulah yang membuatnya sangat respek dengannya.

"Setiap atlet profesional seharusnya all-out di setiap apa yang dia lakukan dalam pekerjaannya. Itu saya tanamkan di diri saya sampai kapanpun dan di mana pun saya berada. Saya sangat mencintai pekerjaan ini, karena hampir seluruh hidup, saya dedikasikan untuk sepak bola," imbuhnya.

 

3 dari 5 halaman

Momen Refleksi

Fabio Lefundes mengakui bila dirinya memang sangat emosional selepas pertandingan kontra Persebaya. Ia pun menjelaskan alasannya mengapa terbersit keinginan untuk mengundurkan diri dari kusi pelatih.

"Saya dari muda tahu pasti, ada satu orang yang harus ada di depan untuk ditembak. Ini bukan tentang saya saja, tetapi juga tentang pemain. Banyak yang bicara jelek tentang mereka dan juga saya. Itulah yang terjadi," ungkap Lefundes.

Tetapi pada akhirnya, permintaan Lefundes ditolak mentah-mentah. Manajemen memang tak punya alasan kuat mendepaknya mengingat tim masih berada di papan atas dengan tersisa 14 pertandingan ke depan.

4 dari 5 halaman

Dukungan Pengurus

"Pengurus support saya, untuk jalan terus. Saya punya satu kata tepat untuk momen ini, refleksi. Biar pun kami tidak sukses. Kalau kamu kalah, kamu harus lakukan semua hal untuk perbaiki. Kami seperti tidak tahu apa yang ingin kami lakukan sejak awal ," jelasnya.

"Kami sudah selesaikan 21 pertandingan, selama itu kami berada di lima besar klasemen. Dari 16 laga awal, kami berada di tiga besar. Jadi kami akan memulai lagi dari motivasi untuk kembali bermain bagus. Sampai itu kembali jadi kebiasaan lagi buat Madura United," tegas Lefundes.

5 dari 5 halaman

Video Reva Adi Utama Meluapkan Amarah

Video Populer

Foto Populer