Sukses


Mengulas Faktor Persebaya yang Punya Kebiasaan Bangkit di Pertengahan Musim BRI Liga 1

Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya mengulang tren unik sejak mentas di kompetisi Liga 1 pada 2018 silam. Klub berjuluk Green Force ini kembali dinaungi kutukan di awal kompetisi sebelum akhirnya melakukan epic comeback di pertengahan liga.

Di awal kompetisi musim ini, performa Rizky Ridho dkk terbilang jeblok bila dibandingkan musim lalu. Alih-alih bermain atraktif, mereka terlihat seperti bermain tanpa pola permainan yang jelas.

Murka loyalis Persebaya akhirnya tak terbendung saat mereka takluk dari RANS Nusantara FC. Bonek menyerbu ke lapangan dan meluapkan emosi serta meminta pertanggung jawaban terhadap tim pelatih terutama manajemen.

Persebaya ditinggal nyaris seluruh pilarnya seperti Taisei Marukawa hingga Arif Satria di awal kompetisi BRI Liga 1 2022/23. Manajemen jelas jadi sasaran tembak yang mudah untuk disalahkan atas kebijakan transfer mereka.

Tetapi seperti pada musim-musim sebelumnya, mereka menemukan cara untuk kembali ke persaingan. Tak tanggung-tanggung, mereka memulai kebangkitan itu dengan merebut kemenangan heroik di markas Arema FC.

Lantas, faktor apa saja yang membuat Persebaya cenderung bangkit di pertengahan musim? Berikut ulasan selengkapnya.

2 dari 5 halaman

Chemistry Pemain

Tak bisa dimungkiri, perombakan pemain di skuad Persebaya selalu terjadi di setiap musimnya. Alhasil. soliditas yang terbangun di tahun sebelumnya, selalu menguap ketika menyambut musim baru.

Dengan banyaknya pemain baru serta kebijakan transfer yang kadang mengernyitkan dahi, membuat tugas siapapun pelatih Persebaya menjadi rumit. Sebab, dalam masa transisi itu mereka tetap dituntut merebut kemenangan.

Tetapi lambat laun, skuad Persebaya akhirnya bisa menyatu satu sama lain. Ini jadi faktor pertama kebangkitan mereka setiap pertengahan musim.

3 dari 5 halaman

Formula Tepat

Kebangkitan Persebaya tak lepas dari kejelian setiap pelatih yang memimpin tim di pertengahan musim. Mereka seolah menemukan jalan yang tepat untuk memaksimalkan kemampuan setiap individu pemain.

Dengan pakem yang pas, permainan Persebaya jadi salah satu yang mematikan. Tak hanya garang di depan, mereka juga mampu menampilkan soliditas dalam bertahan.

Ini pula yang terjadi di musim ini, pelatih Aji Santoso berhasil menemukan strategi yang pas dengan karakter skuadnya. Kemenangan heroik di markas Arema FC tak mungkin diraih bila dia tak menemukan formasi 4-2-3-1 untuk memaksimalkan peran Marselino Ferdinan.

4 dari 5 halaman

Kiprah Persebaya Musim Ini

Persebaya saat ini berada di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan nilai 31 dari 20 pertandingan. Padahal pada awal musim, tim pujaaan Bonek terlempar dari papan tengah.

Persebaya dijadwalkan menjamu Borneo FC untuk lanjutan pekan ke-22 hari ini, Jumat (3/2/2023) sore. Jika berhasil menang, mereka masih berada di urutan ketujuh, namun mendekati dua tim di atasnya seperti Bali United dan Borneo FC.

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan di BRI Liga 1

Video Populer

Foto Populer