Menpora Minta Penegak Hukum Kawal BRI Liga 1 Agar Tak Ada Lagi Ricuh Antarsuporter dan Rasisme

Menpora RI Dito Ariotedjo — Menpora RI, Dito Ariotedjo berbicara kepada media usai menjalani rapat koordinasi dengan PSSI di kantor Kemenpora, Jumat (7/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 musim ini diwarnai kericuhan antarsuporter dan sejumlah pemain menjadi korban rasisme. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, berharap penegak hukum mengawal kompetisi agar kejadian serupa tak kembali terjadi.

BRI Liga 1 2023/2024 baru sampai pada pekan ketiga. Namun, sejumlah kerusuhan yang melibatkan suporter klub terjadi hampir setiap pekan.

Diego Michiels Salut dengan Madura United: Semoga Kalian Juara BRI Liga 1
Madura United Beberkan Resep 3 Kali Beruntun Menaklukkan Borneo FC di BRI Liga 1
Mental Baja Madura United: Pergi Dilempari Telur, Menang atas Borneo FC dan Lolos ke Final BRI Liga 1, Pulang Diangkut Rantis

Sejauh ini sudah ada tiga kerusuhan yang terjadi pada laga BRI Liga 1 musim ini. Dua di antaranya melibatkan suporter dari satu tim, yakni Persis Solo dan PSM Makassar.

Adapun kasus terakhir menimpa suporter Arema FC yang nekat menyambangi laga kandang Persik Kediri. Bahkan, suporter tersebut mendapatkan pukulan dari pendukung Persik.

Ketua PSSI, Erick Thohir, bakal mengambil sikap tegas terkait kericuhan suporter. Erick menyebut bakal memberikan sanksi kepada suporter tim yang berbuat keributan, bahkan sampai menghentikan BRI Liga 1.

Berita video highlights BRI Liga 1, Persik Kediri kalahkan Arema FC 5-2, Sabtu (15/7/23)

2 dari 5 halaman

Jangan Sampai Disetop

Ketua umum PSSI Erick Thohir dan Menpora Dito Arioterdjo — Ketua umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersama Menpora Dito Ariotedjo berbicara kepada awak media usai menggelar rapat koordinasi mengenai Piala Dunia U-17 2023 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (7/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Oleh karena itu, Menpora Dito mengimbau kepada suporter agar saling menjaga dan tak menimbulkan kericuhan, ketika menonton pertandingan di stadion. Menpora tak ingin BRI Liga 1 dihentikan akibat adanya keributan suporter.

"Kalau saya mengimbau, seperti yang sudah saya sampaikan ayo suporter mari kita menyaksikan sepak bola itu benar-benar substansinya pertandingan sepak bola," ujar Menpora Dito dalam acara pemberian penghargaan di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/7/2023) malam WIB.

"Para suporter antartim atau di dalam tim, ayo kita saling jaga dan kita jaga sepak bola kita agar berjalan lanca. Jangan sampai liga dihentikan, karena kasihan penyelenggara dan tim yang sudah menyiapkan segalanya," sambungnya.

3 dari 5 halaman

Kawal Setiap Laga

Foto: Tampil Modis, Begini Gaya Coach Indra Sjafri dan Sejumlah Mantan Atlet dan Pelatih di Atas Karpet Merah — Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo berjalan di atas karpet merah pada sebuah acara yang berlangsung di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/07/2023). Menpora Dito terlihat mengenakan pakaian dinas harian (PDH) berwarna hitam. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Selain kericuhan antarsuporter, BRI Liga 1 musim ini juga diwarnai aksi rasial yang dilakukan suporter kepada pemain. Tindak tak terpuji tersebut dialami tiga pemain PSM Makassar sesudah melawan Persija Jakarta pada 3 Juli 2023.

Ketiga pemain PSM yang menjadi korban perundungan di media sosial adalah Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa.

Teranyar, giliran gelandang Persebaya Surabaya, Brylian Aldama, mendapat pesan negatif yang menyinggung keluarganya. Brylian dirundung di media sosial, setelah Persebaya kalah 0-2 dari PSIS Semarang, Sabtu (16/7/2023).

"Dari PSSI sudah membuat suatu sanksi terkait rasisme, dan memang itu nanti harus kita tegakkan juga. Saya juga meminta kepada para penegak hukum untuk memastikan perjalanan Liga 1 tidak ada kericuhan dan rasisme," tegas Menpora Dito.

4 dari 5 halaman