4 Pemain Kunci Madura United untuk Bungkam PSIS di BRI Liga 1: Kombinasi Lini Tengah Mematikan

Francisco Rivera jadi salah satu rekrutan terbaik sejauh ini di kompetisi BRI Liga 1. Pemain asal Meksiko pertama di Indonesia ini berkali-kali menginspirasi kemenangan timnya utamanya di laga kandang.

Walau tak memiliki postur 'pesepak bola', kemampuannya dalam situasi satu lawan satu masih sulit dihadang. Ia bisa dengan mudah meloloskan bola melewati sela-sela kaki lawan untuk menjaga penguasaan.

Pemain berusia 28 tahun itu juga terampil menemukan lubang kosong di pertahanan lawan. Dua gol dan dua assist yang dibuatnya menunjukkan peran pentingnya di lapangan tengah Madura United.

Hugo Gomes 'Jaja' mengalami masa yang sulit di musim keduanya bersama Madura United. Diharapkan mampu 'menggendong' tim, performanya justru menukik setelah memasuki putaran kedua.

Namun, kehadiran Francisco Rivera membuatnya jauh lebih hidup. Kombinasi keduanya di lapangan tengah jadi salah satu kunci sukses Madura United menyodok papan atas klasemen.

Kemampuannya melepaskan bola dalam situasi set-pieces kembali muncul. Catatan tiga gol dan satu assist merangkum performa hebatnya selama Juli 2023.

Jacob Mahler menjalankan peran berbeda dalam beberapa laga terakhir Madura United. Walaupun berposisi asli sebagai bek tengah, Mauricio Souza kerap menempatkannya sebagai gelandang bertahan.

Kemampuannya dalam mendistribusikan bola membuat sang pelatih terpikat. Ia terampil menggunakan kakinya untuk bisa lepas dari tekanan lawan dan mengalirkan bola ke depan.

Kehadirannya di lapangan tengah memberikan rasa nyaman bagi kedua rekannya saat melakukan serangan. Sebab, Mahler tahu bagaimana menutup lubang yang ditinggalkan rekannya.

Satu nama pemain lokal yang mencuri perhatian di kubu Madura United adalah Koko Ari Araya. Walau tak ditempatkan di posisi naturalnya, ia mampu bermain dengan baik dan menghadirkan dimensi yang berbeda.

Pelatih Mauricio Souza memintanya untuk beroperasi di sektor kiri. Dengan berada di sisi tersebut, ia bisa mengoptimalkan peran sang pemain sebagai inverted full-back yang masuk ke lapangan tengah.

Kekuatan fisik membantunya naik-turun sepanjang pertandingan. Namun, yang perlu diapresiasi adalah pintarnya pemain berusia 23 tahun itu membaca permainan sehingga memudahkannya memahami peran barunya.