Bola.com, Pamekasan - Pelatih Madura United, Mauricio Souza berang dengan kepemimpinan wasit ketika tim asuhannya takluk 1-2 dari Borneo FC di Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan, Minggu (1/10/2023).
Permainan kedua tim sebenarnya berimbang. Terens Puhiri mencetak gol pembuka pada menit 29. Namun, tim tuan rumah membalas lewat aksi Salim Tuharea jelang turun minum.
Baca Juga
Advertisement
Namun, blunder Wawan Hendrawan mengubah segalanya pada menit 85. Stefano Lilipaly berhasil mengunci kemenangan timnya sekaligus merebut puncak klasemen dari Madura United.
"Jadi mungkin wasit pikir kami tidak pernah ada dalam lapangan dan kami juga tidak kenal dengan sepak bola," ujarnya.
----
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keputusan Janggal
Pelatih asal Brasil itu menilai banyak keputusan wasit yang tidak konsisten. Alih-alih bertindak fairplay, wasit Heru Cahyono justru bertindak sesuai skor pertandingan.
"Saat kami kemasukan di babak pertama, dia tidak pernah kasih tendangan bebas lagi untuk Borneo, dia kasih tendangan bebas untuk kita terus," ungkapnya.
"Setelah skor 1-1 dia mulai seimbang lagi. Namun, kami punya penalti dan itu jelas sekali. Dari kamar ganti pun bisa melihatnya dan dia tidak kasih apa pun lagi," terang Souza.
Advertisement
Pelit untuk Berikan Tambahan Waktu
Puncak kekesalan timnya terjadi pada masa tambahan waktu. Perangkat pertandingan dianggap terlalu sedikit memberikan tambahan waktu saat Borneo FC coba mengulur-ulur waktu.
"Saya tegaskan bahwa Borneo FC tim terbaik di laga ini. Namun, mereka selalu lambatkan waktu saat lemparan ke dalam dan tendangan bebas. Terus wasit cuma kasih tambahan waktu empat menit?" tanya pelatih Madura United itu.
"Itu bukan hanya tidak menghargai orang yang ada di dalam lapangan tetapi juga semua penonton. Mereka pergi untuk lihat dua tim terbaik. Mereka beli tiket untuk lihat seluruh permainan, bukan cuma 20 menit," kecam Souza.
Pelatih Malah Kena Kartu Kuning
Kekecewaan itu sempat diutarakan langsung oleh Souza di hadapan wasit Heru Cahyono. Namun sayangnya, konfrontasi tersebut malah berbuah kartu kuning untuknya.
"Wartawan harus bicara banyak soal itu. Kalian pantas dapat sepak bola yang terbaik karena semua orang di sini cinta sepak bola," sesal Souza.
"Semua pihak harus respek untuk sepak bola yang lebih baik. Saya tidak tahu apakah ini bisa terwujud, tapi saya akan bicara terus soal wasit," tandas pelatih Madura United itu.
Advertisement