Sukses


Wawancara Eksklusif Aji Santoso: Bicara Ambisi Bawa PSPS Promosi ke Liga 1 dan Regenerasi Pemain Pekanbaru

Nama Aji Santoso sudah tidak ada di jajaran pelatih BRI Liga 1 2024/2025. Dia sempat menangani Persebaya Surabaya dan Persikabo 1973 pada musim lalu, tapi musim ini namanya ada di Pegadaian Liga 2.

 

Bola.com, Surabaya - Nama Aji Santoso sudah tidak ada di jajaran pelatih BRI Liga 1 2024/2025. Dia sempat menangani Persebaya Surabaya dan Persikabo 1973 pada musim lalu, tapi musim ini namanya ada di Pegadaian Liga 2.

Aji Santoso kini tercatat sebagai pelatih PSPS Pekanbaru. Arsitek asal Malang itu sedang berada di ambang membawa klub milik Gede Widiade itu promosi ke Liga 1 musim depan.

PSPS mengawalinya dengan menduduki posisi ketiga babak penyisihan Grup 1. Status itu membuat mereka menembus babak delapan besar yang terbagi ke dua grup. Sesuai regulasi, juara masing-masing grup akan langsung lolos promosi.

Hanya ada tiga tim yang akan promosi. Selain juara masing-masing grup babak delapan besar, satu lagi adalah pemenang play-off yang melibatkan dua tim dengan status runner-up grup di babak tersebut.

Satu slot promosi sudah menjadi milik Bhayangkara FC mengunci titel juara Grup Y. Sedangkan status runner-up masih diperebutkan oleh Persijap Jepara, PSKC Cimahi, dan Persela Lamongan.

Sementara di sisi lain, PSPS sendiri kini berjuang di Grup X. Ada Persiraja Banda Aceh dan Deltras FC yang sudah pasti kehilangan kans promosi. Pesaing Grup X tinggal PSIM Yogyakarta saja.

PSIM berada di puncak klasemen Grup X dengan 12 poin, sementara PSPS mengikuti di posisi runner-up dengan koleksi 9 poin. Belum ada juara grup karena peluang kedua tim ini masih terbuka.

Nah, kebetulan keduanya akan bersua di laga terakhir Grup X. PSIM dijadwalkan menjamu PSPS di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (17/2/2025).

PSIM cuma butuh hasil imbang melawan PSPS untuk mendapat tiket langsung promosi. Sedangkan PSPS harus menang dengan margin lebih dari dua gol. Dengan begitu, PSPS akan mengoleksi 12 poin, sama seperti PSIM, tapi unggul head-to-head.

Kalaupun gagal keluar sebagai juara Grup X, PSPS masih berpeluang promosi dengan melakoni laga play-off. Itu artinya, Aji Santoso jadi sosok berperan penting atas pencapaian PSPS musim ini.

Apa yang diraih PSPS terbilang mengejutkan karena secara materi pemain terbilang biasa saja untuk menarget promosi. Hanya ada beberapa pemain eks Liga 1 yang mereka miliki, sebut saja Maman Abdurrahman, Iman Fathuroman, Kushedya Hari Yudo, dan Lerby Eliandry.

Selebihnya adalah para pemain muda. Dari sini nampak Aji Santoso memanfaatkan kemampuan dalam mengorbitkan pemain baru seperti menjadi kebiasaannya. Lantas, bagaimana cerita perjalanan Aji Santoso.

Belum lama ini, Bola.com berkesempatan mewawancarai pelatih asal Malang itu. Dia bicara soal ambisi PSPS, mengorbitkan pemain muda, dan hobinya bermain tenis di kota yang baru. Simak petikan wawancara eksklusif berikut ini:

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Tentang Keputusan Menangani PSPS

Keputusan Anda bergabung PSPS sempat mengejutkan. Ada Pak Gede Widiade sebagai pemilik saham mayoritas PSPS. Anda tentu sudah lama mengenal beliau. Apakah ada pertimbangan ini saat menerima tawaran dari klub ini?

Waktu itu setelah kompetisi selesai saya memang juga mendapat tawaran dari Liga 1. Namun, jauh sebelum itu, pengurus PSPS, salah satunya Pak Gede sebagai owner, sudah berkomunikasi langsung sama saya.

Beliau ingin kerjasama dengan saya. Saya tanya masalah target seperti apa dan beliau menyebutkan kepada saya bahwa nanti kedepannya timnya seperti ini.

Saya sudah membuat keputusan. Walaupun ada di Liga 2 saya putuskan ambil karena beberapa pertimbangan, salah satunya itu.

Jarak Malang dan Pekanbaru terbilang jauh. Apakah ini tidak jadi kendala untuk bertemu keluarga?

Iya, keluarga saya tetap tinggal di Malang. Sebulan sekali saya pulang. Kalau tidak ada pertandingan, ada jeda harus pulang. Namun, intinya tidak ada masalah. Orang profesional itu di mana saja sebenarnya nggak ada masalah.

3 dari 5 halaman

Potensi Pemain Muda

Materi pemain PSPS terkesan biasa saja untuk tim yang menarget promosi ke Liga 1. Banyak yang belum berpengalaman di Liga 2 juga. Apakah ada rencana tertentu mengorbitkan pemain muda?

Ya memang dari awal memang kami ditargetkan ke Liga 1. Terus kami mau mencari banyak mantan-mantan pemain dari Liga 1, tapi cukup sulit.

Beberapa pemain yang bergabung dengan tim kami ini biasanya mereka yang jarang mendapatkan jam terbang. Yang kedua juga mungkin masalah-masalah yang lain.

Namun, Alhamdulillah saya di awal itu bisa mendapatkan Maman dari Persija, dan Iman dari Persikabo. Itu sih sebenarnya pemain-pemain yang mantan Liga 1. Terus di putaran kedua kemarin kami mendapatkan Lerby sama mendapatkan Yudo.

Bagaimana potensi mengembangkan pemain muda?

Stok kami banyak pemain muda, seperti Sheva yang sekarang kemarin main juga di Timnas Indonesia U-20 bersama Coach Indra Sjafri.

Terus juga ada pemain yang untuk memenuhi regulasi itu juga ada pemain seperti Faris Adit Saputra yang sekarang juga main terus. Ada Muhammad Sadewa dan Atha Araihan, dan ada anak satu lagi anak lokal.

Ya mudah-mudahan dengan materi yang ada ini meskipun tidak mudah, yang pertama kami sudah bisa melewati lolos delapan besar.

Berikutnya kami harus ke Liga 1 dengan catatan kalau ingin otomatis ke promosi berarti dari empat tim ini harus ada di ranking tertinggi.

Maman sebagai pemain berpengalaman ditunjuk sebagai kapten tim. Terkadang ada tim yang malah tidak merekrut pemain senior dengan alasan tertentu. Seberapa penting pemain senior bagi Anda?

Di tim kami, kaptennya ada dua, Maman dan Douglas Cruz. Ya memang salah satu alasan saya mengambil Maman, saya lihat Maman ini bisa ngemong pemain-pemain yang muda. Bisa memberi motivasi, bisa memberikan contoh baik di luar maupun di dalam lapangan.

Tentu kualitasnya kalau untuk Liga 2 masih bisa bersaing. Dengan pertimbangan-pertimbangan itulah akhirnya saya memutuskan memanggil Maman dari Persija itu. Dan Alhamdulillah sejauh ini sangat baik.

Dia memang bisa mengayomi pemain-pemain muda, bisa memberi contoh meskipun sudah senior dan enggak muda lagi tapi latihannya tidak mau kalah.

Itu salah satu pertimbangan saya. Alhamdulillah apa yang saya harapkan di lapangan terhadap Maman itu bisa membimbing pemain-pemain yang lebih muda.

4 dari 5 halaman

Fasilitas Klub dan Pembinaan Pemain

Bicara fasilitas tim di Pekanbaru, apakah manajemen klub sudah menyediakan dengan baik?

Saya pikir enggak ada masalah untuk kelas Liga 2. Semuanya oke artinya manajemen benar-benar serius. Contohnya masalah gaji, semua tepat waktu dan tidak pernah terlambat mulai dari awal sampai hari ini.

Lalu, perekrutan-perekrutan pemain di putaran kedua ini menunjukkan satu keseriusan dari manajemen untuk tim ini. Kami mendapat dukungan yang sangat luar biasa.

Tentunya manajemen tim pelatih juga pemain ingin memberikan target itu realisasi gitu.

Walaupun nanti kami enggak tahu seperti apa, tapi yang jelas keseriusan tim ini mulai dari awal mendatangkan pelatih, perekrutan pemain. Jadi persiapan ini tim ini menunjukkan bahwa tim ini memang serius.

Soal regenerasi di PSPS, apakah klub ini punya akademi sendiri?

Untuk sementara ini belum ada di sana. Saya lihat di sana itu sebenarnya ada kapasitas pemain-pemain muda untuk bisa berkembang. Namun, kalau tidak ditangani dengan baik dan benar, tentunya nanti akan susah.

Banyak talenta-talenta muda yang memiliki bakat. Tinggal bagaimana bakat yang kecil itu bisa dijadikan menjadi besar. Nah itu juga perlu proses dan perlu penanganan yang benar.

Anak-anak itu hasil binaan SSB di Pekanbaru?

Ya mungkin SSB di sana, tapi saya tidak tahu. Mungkin di sana itu ada SSB itu yang berada di bawah naungan Askot, Asprov, atau seperti apa saya belum tahu.

Namun, saya pernah lihat ada turnamen di sana. Waktu itu ada turnamen usia 12 dan usia 14 kalau enggak salah. Saya sempat melihat banyak talenta-talenta muda yang menurut saya memiliki bakat. Saya pernah lihat langsung.

Jadi, Anda terkadang datang langsung untuk memantau perkembangan pemain muda di Pekanbaru?

Saya kalau bisa membantu, paling tidak melakukan scouting. Kalau ada pemain baru, paling tidak saya bisa memberikan informasi ke pelatihnya.

Ada anak yang memiliki bakat yang bisa dikembangkan dan ini harus ditangani dengan baik. Artinya biar mereka juga lebih bergairah.

5 dari 5 halaman

Langsung Dapat Teman Main Tenis

Anda dikenal sebagai pelatih sepak bola yang memiliki hobi main tenis. Apakah masih sering main tenis di Pekanbaru?

Saya sudah punya komunitas tenis di sana. Saya kebetulan di sana itu ada lapangan tenis di dekat kantor DPRD Provinsi. Saya sudah punya komunitas teman-teman di sana, karena memang hiburan saya kan di situ.

Tidak mungkin saya di lapangan terus, kalau lagi libur di rumah. Ketika ada waktu libur saya masih tenang dengan catatan, tidak mengganggu aktivitas saya. Dan itu tadi sudah banyak komunitas saya di sana.

Itu berarti, belum lama Anda di sana langsung punya teman main tenis?

Ya, baru beberapa bulan saja saya tinggal di Pekanbaru. Namun, bulan pertama saya langsung cari teman main tenis. Waktu main ke lapangan, saya tanya-tanya mungkin ada komunitasnya.

Alhamdulillah, penghobi tenis di sana juga menyambut baik. Mereka juga ada banyak yang suka sepak bola. Apalagi, saya juga pelatih di Pekanbaru. Jadinya cepat akrab.

Baik, Coach. Terima kasih banyak atas waktunya. Semoga bisa meraih hasil terbaik dan membawa PSPS promosi ke Liga 1.

Iya, terima kasih banyak. Mohon doanya.

  

 

Video Populer

Foto Populer