Sukses


10 Transfer Terburuk Januari: Pato Gagal, Kallstrom Cedera

Berikut 10 transfer terburuk musim dingin dalam sejarah Premier League.

Bola.com, London - Gemerlap transfer di Premier League menghadirkan dua sisi berbeda, sukses dan gagal. Itu pula yang terjadi pada 'prilaku' bursa jual-beli periode Januari. Sepanjang sejarah Premiership sejak 1992, ada beberapa penilaian pemain gagal, dan tak sesuai dengan harapan.

Berikut ini 10 pemain yang dibeli pada periode bursa transfer musim dingin versi Telegraph
1. Alexandre Pato (Chelsea, 2016) Alexandre Pato
Chelsea dianggap melakukan blunder dengan memanggil Pato untuk bergabung. Padahal, saat ini sang striker sedang berada dalam kondisi sulit berkembang. Menurut Telegraph, keberadaan Pato hingga akhir musim justru menimbulkan masalah, termasuk urusan gaji.
Saat ini, Pato belum pernah merumput bersama Chelsea, meski Diego Costa dalam posisi cedera sekalipun. Justru pemain muda Bertrand Traore-lah yang ketiban pulung, dan mampu tampil bagus kala menggantikan peran Costa. Pato justru bakal memecahkan rekor terburuk, yakni sebagai rekrutan yang tak akan bermain sampai 25 Maret nanti.

2. Kim Kallstrom (Arsenal, 2014) Kim Kallstrom
Saat mengikat Kallstrom, banyak pihak menebak apa yang sebenarnya terjadi dengan otak Arsene Wenger. Pada Januari 2014, Arsenal sedang berada di puncak, dan seharusnya memilih satu gelandang bertahan dengan posisi siap tempur. Namun, apa yang mereka dapat justru pemain berusia 31 tahun yang terus-menerus berjibaku dengan cedera.
Kallstrom tak bermain selama sebulan, dan dia juga gagal menemukan hari terbaik. Butuh waktu dua bulan bagi Kallstrom untuk menjalani debut bersama Arsenal, masuk dari bangku cadangan kala The Gunners bersua Swansea City. Setelah itu, Kallstrom hanya beraksi dalam tiga partai, dan terbang ke Rusia.

3. Andy Kellett (Manchester United, 2015) Andy Kellett
Rekrutan teraneh dan paling tidak logis. Itulah anggapan di luar sana ketika Louis van Gaal mengambil keputusan mendatangkan Kellett dari Bolton Wanderers. Full-back berusia 21 tahun ini benar-benar 'tak berguna' dan dianggap kurang memiliki mental berada di tim sebesar Manchester United. Ia bisa saja menjadi bintang di Macron Stadium, tapi tidak di Old Trafford. Ia pun kembali ke Bolton, sebelum dijual ke Wigan.

4. Michael Bridges (Newcastle, 2004) Michael Bridges,
Sosok Bridges layak berterima kasih pada Sir Bobby Robson yang memberikan kesempatan untuk kembali merumput. Pilihan jatuh pada Newcastle yang bersiap memberikan tempat terbaik.
Potensi itu harus pupus karena serangan cedera terhadpa Bridges yang tak kunjung usai. Setelah gagal menciptakan gol dalam 9 laga di St James Park, sang striker tak lagi diperpanjang masa edarnya di The Magpies.

5. Juan Cuadrado (Chelsea, 2015) Juan Cuadrado
Saat ini masih berstatus pemain Chelsea, dan dipinjamkan ke Juventus. Sial bagi The Blues, karena Cuadrado justru bersinar bersama penguasa Serie A Italia tersebut. Padahal, saat dibeli seharga Rp 512 miliar dari Fiorentina, ia digadang-gadang bakal menjelma menjadi pemain kunci.
Sayang, posisi sayap yang diberikan Jose Mourinho, membuat perangai bermain Cuadrado berubah. Performanya menurun drastis, dan gagal mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik. Kabarnya, musim depan Cuadrado dipaksa untuk kembali ke Stamford Bridge, meski Juventus berusaha membuat pembelian permanen.

6. Shefki Kuqi (Newcastle, 2011) Shefki Kuqi
Pemain berposisi striker ini sempat disebut sebagai striker andal. Bukti sudah terpampang kala dia menjalani musim hebat bersama tiga tim sekaligus, yakni Blackburn Rovers, Crystal Palace dan Fulham.
Pesepakbola asal Albania tersebut datang ke Newcastle United dengan status bebas transfer. Ia hanya bermain dalam enam laga, dan tak ada gol, sebelum dilempar ke Oldham di akhir musim.

7. Victor Valdes (Manchester United, 2015) Victor Valdes
Awalnya ia datang untuk mengantisipasi kepergian David de Gea, yang diincar Real Madrid untuk mengisi posisi Iker Casillas. Semua itu tak berjalan lancar, dan Valdes hanya melakoni debut di level 'rendah', yakni partai Piala FA kontra Yeovil & Cambridge.
Total, Valdes merasakan dua laga bersama United. Keduanya terjadi di akhir musim ketika De Gea mendapat cedera. Manajer Manchester United, Louis van Gaal memutuskan sang kiper untuk pergi ke Standard Liege dengan status pinjaman pada Januari.

8. Steven Pienaar (Tottenham, 2011) Steven Pienaar
Pemain berposisi gelandang serang ini datang dengan banderol 3 juta pounds atau sekitar Rp 60 miliar, sesuatu yang cukup mahal pada saat itu. Nyatanya, Pienaar tak pernah sanggup merealisasikan keinginan manajemen dan tim pelatih untuk memberi warna berbeda pada penampilan Spurs.
Tak mendapatkan angin segar, ia meninggalkan White Hart Lane, hanya setahun selepas kedatangannya. Everton menjadi pilihan Pienaar, meski berstatus pinjaman.

9. Mauricio Pellegrino (Liverpool, 2005) Mauricio Pellegrino
Bek tengah ini datang dengan status bebas transfer dari Valencia. Rekomendasi Rafael Benitez membuatnya bisa mendarat di Stadion Anfield. Pellegrino gagal tampil impresif dan kalah bersaing di sesi latihan, sehingga tak bisa tampil reguler. Setelah tampil 13 laga, ia pergi di akhir musim.

10. Mo Salah (Chelsea, 2014) Mantan gelandang Chelsea, Mohamed Salah
Satu lagi talenta yang gagal dimanfaatkan Chelsea. Pemain berposisi sayap ini datang ke London dengan status 'pemain yang pernah menjebol jala Chelsea'. Harganya yang mencapai 11 juta pounds atau sekitar Rp 220 miliar, tak terbukti memberikan hasil maksimal.
Berselang 13 bulan, ia menuju Fiorentina dengan status pinjaman. Sekarang, sang pemain berkarier bareng AS Roma, dan mampu menunjukkan potensi tinggi untuk menjadi pemain besar.

Sumber: Telegraph

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer