Bola.com, Jakarta - James Milner mengklaim penggunaan VAR merusak atmosfer pertandingan sepak bola. Bagi gelandang Liverpool itu, sepak bola memang permainan yang penuh dengan human error.
Meski baru digunakan dalam beberapa tahun belakangan, ide penggunaan VAR telah lama dicanangkan. Awalnya, teknologi dalam sepak bola hanya berfokus pada keputusan gol atau tidak, namun pada akhirnya teknologi yang diterapkan lebih kompleks.
Baca Juga
4 Juru Kemudi Pasukan Klub di Eropa dengan Nilai Perpindahan Tinggi, Dominasi Chelsea yang Nyaris Tak Berguna
Eks Striker Liga Inggris Sebut Salah Memang Salah, Saatnya Pergi dari Liverpool : Siapa Layak Jadi Pelabuhan Berikutnya Nih
Ingat Ada Ejekan Panas untuk Erling Haaland dari Mantan Kapten Tim Rival Manchester City : Lebih Baik ke Liga Dua
Advertisement
Beberapa perusahaan teknologi menawarkan sejumlah fitur, hingga akhirnya Hawk Eye menjadi yang terpopuler. Premier League secara eksklusif mengutusnya sebagai vendor teknologi VAR.
Milner memuji kehebatan VAR. Akan tetapi, ia menyayangkan terlalu banyaknya debat perihal teknologi tersebut dari para praktisi sepak bola.
"Teknologi garis gawang sangat bagus. Keputusan instan. Hitam dan putih. Akan tetapi, sulit untuk menggunakan VAR saat masih banyak perdebatan pada suatu keputusan," kata Milner kepada The Guardian.
"Pada akhirnya, atmosfer sepak bola menjadi rusak."
"Ini hanya opini saya saja, tapi masih terlalu banyak perdebatan. Misalnya, ada gol, stadion meledak dengan segala riuh suporternya, tiba-tiba VAR mengambil alih. Lalu, Anda menunggu, saling bertatapan, gol atau tidak?"
Milner: Sepak Bola adalah Permainan yang Tak Lepas dari Kesalahan Manusia
VAR di Premier League baru diterapkan musim ini. Akan tetapi, belum ada setengah musim kompetisi, sudah banyak kritikan tajam.
Penggunaan VAR dinilai tidak berjalan efektif atau tidak dimanfaatkan sebagaimana seharusnya. Wasit memilih untuk menunggu keputusan VAR ketimbang melihat langsung ke tayangan ulang di layar di pinggir lapangan seperti wasit Serie A Italia.
Advertisement
Selain itu, tempo dan atmosfer sebuah pertandingan bisa terganggu akibat VAR menginterupsi keputusan wasit. Buat Milner, itu bukan hal yang bagus.
Milner mengambil contoh kasus yang melibatkan dirinya saat Liverpool bersua Leicester City. Saat ia hendak mengambil penalti, ia harus menundanya selama beberapa menit karena VAR kembali melakukan kroscek atas apa yang diputuskan wasit.
"Ini pengalaman baru buat kita semua. Keputusan wasit diperdebatkan apakah penalti atau tidak," ujarnya.
"Saya pikir memang itu gunanya. Tapi, sepak bola padat akan human error, baik itu dari pemain maupun tim wasit. Menjadi pemain atau wasit bukan pekerjaan yang mudah."
"Seharusnya VAR juga mengeliminasi kontroversi, saya akan dukung 100 persen kalau begitu. Kenyataannya, kita semua masih berdiskusi soal VAR. Kembali lagi, ini opini saya, pesepak bola lain mungkin beda pemikiran," pungkas Milner.
Sumber: The Guardian, Independent
Advertisement