MU Habis Kesabaran? Rasmus Hojlund Bisa Dijual jika Tak Segera Bangkit

Situasi ini bukan sekadar tren sementara, tetapi sudah berlangsung sepanjang musim. Dari 33 pertandingan di semua kompetisi, Hojlund hanya mampu mencetak tujuh gol dan menyumbang satu assist.

Di Premier League, catatannya lebih mengecewakan lagi: hanya dua gol dalam 21 laga, angka yang sangat rendah untuk seorang striker utama tim sekelas MU.

Yang lebih mengkhawatirkan, Hojlund telah gagal mencetak gol dalam 16 pertandingan beruntun. Gol terakhirnya terjadi lebih dari dua bulan lalu, menandakan bahwa kepercayaan dirinya sedang berada di titik terendah.

Dengan mental yang kian tertekan, makin sulit baginya untuk keluar dari keterpurukan ini.

Hojlund tiba di MU dengan harga 72 juta pound (Rp1,4 triliun), membawa harapan besar sebagai ujung tombak serangan tim. Alih-alih tampil gemilang, ia justru mulai dianggap sebagai beban.

Dengan performanya yang terus menurun, yang paling dibutuhkan Hojlund saat ini adalah sebuah gol yang bisa mengangkat kembali rasa percaya dirinya. Namun, bahkan itu pun tampaknya masih sulit terwujud.

Menurut Talksport, manajemen MU mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk menjual Hojlund jika performanya tidak membaik antara sekarang hingga akhir musim 2024/25.

Namun, mendapatkan kembali dana besar yang telah mereka keluarkan untuknya akan menjadi tantangan tersendiri.

Kendati sedang dalam performa buruk, Hojlund masih menarik minat dari Napoli dan Juventus, dua klub Serie A yang dikabarkan tertarik membawanya kembali ke Italia. Namun, harga transfer yang tinggi bisa menjadi kendala dalam proses negosiasi.

Jelas bahwa waktu Hojlund di Old Trafford makin menipis. Jika ia tidak segera menemukan kembali insting mencetak golnya dalam sisa musim ini, kemungkinan besar MU akan melepasnya di bursa transfer musim panas 2025.

Sumber: Talksport