Dibeli Rp1,3 Triliun, Kini Hojlund Terancam Jadi Beban MU

Dalam laga terbaru melawan Everton, akhir pekan lalu, ia mendapat rating 1/10 dari jurnalis Samuel Luckhurst dan disebut sebagai pemain yang hopeless atau tak berdaya.

Situasi ini membuat MU tidak yakin akan ada klub yang tertarik merekrutnya jika Amorim memutuskan untuk tidak memasukkannya ke rencana jangka panjangnya.

Menurut sumber Give Me Sport, MU juga menyadari bahwa mereka mungkin tidak akan bisa mendapatkan kembali seluruh dana yang mereka keluarkan untuk Hojlund jika menjualnya.

Akibatnya, mereka mempertimbangkan opsi lain, seperti mempertahankannya sebagai pemain cadangan atau melepasnya dengan status pinjaman.

Dalam upaya meningkatkan daya gedor tim, Amorim dikabarkan sudah mengincar beberapa striker baru. Victor Osimhen, yang saat ini dipinjamkan ke Galatasaray dari Napoli, serta Liam Delap dari Ipswich Town, masuk daftar target utama MU.

Kedua pemain ini dinilai memiliki kemampuan yang lebih produktif di lini depan dibandingkan Hojlund.

Saat ini, kontrak Hojlund di MU masih berlaku hingga 3,5 tahun ke depan, dengan gaji 85 ribu per minggu. Hal ini membuat MU berada dalam posisi kuat untuk menegosiasikan harga jika ada klub yang tertarik merekrutnya.

Namun, sejauh ini, belum ada tanda-tanda bahwa Leeds United, yang sebelumnya dikaitkan dengan Hojlund, akan mengajukan tawaran.

Dengan kondisi MU yang masih berjuang untuk kembali ke persaingan papan atas Premier League, Amorim tidak ingin timnya terjebak dalam situasi stagnan. Jika Hojlund tidak mampu membuktikan dirinya di sisa musim ini, kemungkinan besar ia akan kehilangan tempatnya di tim utama.

Namun, menurut laporan terbaru dari Ben Jacobs, jurnalis senior dan komentator, Hojlund tetap ingin bertahan di Old Trafford dan berusaha membuktikan dirinya layak menjadi striker utama MU.

Apakah ia akan diberikan kesempatan lebih lama atau justru menjadi bagian dari perombakan besar-besaran United di musim panas nanti? Jawabannya masih harus ditunggu.

Sumber: Give Me Sport