Bola.com, London - Justin Kluivert mencoba untuk lepas dari bayang-bayang nama besar ayahnya, Patrick Kluivert. Dia ingin dikenal karena kualitasnya, bukan sebagai putra legenda sepak bola.
Seorang anak biasanya diharapkan dapat melampaui pencapaian orang tuanya. Semasa masih bermain, Patrick sekali menjuarai Liga Champions, satu La Liga, tiga Eredivisie, hingga satu Piala Super Eropa.
Baca Juga
Sudah Tiba di Bali, Patrick Kluivert Terkagum-Kagum dengan Fasilitas Bali United Training Center
Patrick Kluivert dan Alex Pastoor Kunjungi Bali United Training Center Sebelum Mulai TC Timnas Indonesia pada 26 Mei 2025
Bersiap Hadapi Timnas China, Legenda dan Pengamat Bandingkan Taktik STY dan Patrick Kluivert
Advertisement
Selain itu, patrick, yang kini melatih Timnas Indonesia, juga berstatus top scorer Euro 2000. Selama 14 tahun berkarier sebagai pemain, ia mendulang 245 gol dari 557 penampilan di level klub dan timnas.
Bagaimana dengan Justin? Memulai kiprah profesionalnya pada 2017, ia merangkum 62 gol dari 282 pertandingan ketika bermain untuk klub dan timnas.
Berita Video, Fadillah Arbi dan Adenanta Putra sukses juarai ARRC Buriram 2025 pada Sabtu (26/4/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Termotivasi
Di usianya yang akan menginjak 26 tahun pada Senin (5-5-2025), Justin Kluivert belum meraih gelar apa pun. Prestasi terbaiknya ialah runner-up Europa League 2016/2017 dan Piala Prancis 2021/2022.
Namun, nama Justin sedang harum bersama AFC Bournemouth pada Premier League 2024/2025. Mantan pemain AFC Ajax dan AS Roma itu berhasil menorehkan 12 gol dan enam assist dari 30 laga.
"Saya selalu menjadikan hal itu sebagai motivasi," ujar Justin dalam wawancara dengan Football Focus yang dinukil dari BBC.
Advertisement
Tekanan Menciptakan Berlian
Justin membawa AFC Bournemouth ke peringkat kesepuluh klasemen sementara Premier League musim ini dengan 50 poin dari 34 partai.
"Itu membuat saya terdorong untuk menunjukkan kualitas saya, bukan hanya karena nama Kluivert di punggung saya," jelas Justin.
"Orang-orang selalu bertanya, 'Apakah dia memang hebat, atau hanya mendapat tempat karena ayahnya?'"
"Tekanan menciptakan berlian, dan begitulah seseorang dapat bersinar," tutur pemain yang telah mencetak gol dalam enam kompetisi top Eropa tersebut.
Â
Sumber: BBC