2 Tahun Silam Bersinar di Indonesia, Sekarang Disebut Rekrutan yang Berani di Manchester United, Siapa Dia ?

Bola.com, Jakarta - Ada yang berbeda dengan selaras penampilan Manchester United di Malaysia, tengah pekan lalu. Tak hanya karena kalah 0-1 kontra ASEAN All Stars, melainkan penampilan para pemain muda di Stadion Bukit Jalil.

Kekalahan ini meninggalkan sedikit harapan dan tidak banyak aspek positif yang dapat diambil dari hasil yang mengecewakan tersebut. Namun, ada satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari pertandingan ini. 

Para pendukung MU di Malaysia tidak segan-segan mencemooh tim setelah melihat penampilan yang lesu dan melelahkan, yang mencerminkan berbagai masalah yang dihadapi tim selama musim lalu. MU seakan kesulitan untuk mencetak gol, meskipun ada peluang yang hampir tercipta lewat tendangan voli Kobbie Mainoo.

Ada beberapa catatan menarik terkait para pemain yang ada di lapangan. Daniel Armer menunjukkan ketenangan di posisi pertahanan tengah. Sementara itu, Jaydan Kamason hampir berhasil mencetak gol jika tidak melambung di atas mistar gawang. Shea Lacey sempat mengancam dengan tendangan bebas berbahaya yang mengarah ke kotak penalti lawan.

Kontribusi paling menonjol datang dari Sekou Kone, yang berhasil menarik perhatian dengan energi dan semangatnya di lini tengah. Penampilan gemilangnya menunjukkan potensi, meskipun masih butuh waktu sebelum para penggemar melihatnya mengenakan seragam Manchester United. 

Musim ini menjadi periode yang signifikan bagi Sekou Kone sejak bergabung dengan MU dari Guidars FC di Mali pada hari terakhir bursa transfer musim panas tahun lalu. Seten Merah butuh sekitar 1,2 juta pounds untuk memperoleh tanda tangannya, ditambah sejumlah bonus yang bergantung pada performanya di lapangan.

MU mulai memperhatikan Kone saat ia tampil di Piala Dunia U17 pada tahun 2023. Kone kembali menjadi sorotan saat tampil di turnamen U18 di Maroko tahun lalu, yang memunculkan rekomendasi untuk merekrutnya ke dalam tim. 

Menurut The Sun, , kedatangan pemain ini dianggap sebagai 'rekrutan yang berani'. Hal ini terjadi setelah para petinggi MU menerima rekomendasi dari tim pencari bakat internasional. Sang remaja dianggap jago dalam mengendalikan permainan, kekuatan fisik serta visi yang jadi sorotan.

Pada sisi lain, manajemen MU juga mengingatkan, Sekou memerlukan waktu beradaptasi dengan perubahan budaya yang signifikan di Manchester. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi. 

Semua aspek ini terlihat jelas dalam penampilannya pada pertandingan di Bukit Jali. Ia menunjukkan potensi yang menjanjikan meskipun ada beberapa kesulitan yang harus diatasi. Dengan waktu dan pengalaman, diharapkan ia dapat beradaptasi dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi tim. 

Awalnya, publik sempat khawatir dengan kekuatan fisik Sekou Kone. Pesepak bola berusia 19 tahun ini perlahan-lahan mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan menunjukkan pengaruh yang semakin signifikan dalam pertandingan. Ia sering berperan sebagai gelandang bertahan, tetapi juga tampil dengan baik dalam posisi yang lebih menyerang.

Tak pelak, Sekou Kone akan menghadapi tantangan selama pramusim ini. Jika berhasil, bukan tak mungkin bakal berada di tim inti, dan menjajal nikmatnya bersaing di Premier League2025/2026.

Sumber : The Sun