Sukses


Mahal tapi Strategis, Alasan Arsenal Tebus Martin Zubimendi di Atas Klausul Rilis

Arsenal mendatangkan Martin Zubimendi dengan nilai transfer lebih tinggi dari klausul pelepasan sang gelandang yang sebenarnya.

Bola.com, Jakarta - Arsenal akhirnya meresmikan perekrutan Martin Zubimendi dari Real Sociedad dengan mahar mencapai 61 juta paun (sekitar Rp1,3 triliun). Nilai transfer ini lebih tinggi dari klausul pelepasan sang gelandang yang sebenarnya "hanya" sebesar 52 juta paun.

Menurut laporan eksklusif Daily Mail, keputusan Arsenal membayar di atas klausul tersebut dilakukan agar mereka bisa mencicil pembayaran secara bertahap.

Pasalnya, jika Meriam London langsung mengaktifkan klausul rilis Zubimendi, seluruh nilai 52 juta paun harus dibayarkan sekaligus, sesuatu yang bisa mengganggu perencanaan finansial klub, terutama jika masih membidik beberapa pemain mahal lain di bursa transfer musim panas ini.

Kendati dianggap kemahalan oleh sebagian pihak, Arsenal tampaknya cukup puas mengamankan jasa Zubimendi, terutama setelah sang pemain menolak pendekatan dari sejumlah klub besar termasuk Liverpool.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, disebut sangat mengidamkan kehadiran gelandang berusia 26 tahun itu. Keduanya sama-sama berasal dari Spanyol, dan Arteta diyakini melihat potensi besar Zubimendi untuk memperkuat struktur lini tengah timnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Gelandang yang Tenang dan Tahan Tekanan

Zubimendi dikenal sebagai sosok pengatur ritme permainan dari lini tengah, seorang metronome yang piawai menjaga tempo dan distribusi bola.

Gaya bermainnya diyakini akan sangat cocok ditempatkan sebagai gelandang bertahan dalam skema Arteta, mengisi peran sebagai jangkar atau nomor enam.

Selama ini banyak yang mengira Declan Rice akan diplot sebagai gelandang bertahan utama Arsenal, tetapi faktanya, Arteta lebih sering menempatkan pemain Timnas Inggris itu dalam peran lebih maju sebagai gelandang nomor delapan.

Kehadiran Zubimendi memungkinkan Rice lebih bebas untuk menjelajah dan mengambil peran dalam fase menyerang, tanpa terbebani tugas membangun serangan dari belakang, sebuah area di mana eks kapten West Ham tersebut masih terlihat kurang nyaman.

3 dari 3 halaman

Taktik Menekan Lawan Lebih Efektif

Meski tidak memiliki fisik paling eksplosif, Zubimendi diyakini bisa menambah ketangguhan Arsenal dalam mendominasi penguasaan bola dan memaksa lawan bermain di wilayah pertahanan mereka sendiri.

Satu keunggulan utama pemain jebolan akademi Sociedad ini adalah kemampuannya dalam menghadapi tekanan tinggi (press resistance).

Dengan ketenangannya di bawah tekanan, ia bisa membantu Arsenal menembus pressing lawan, membuka ruang untuk menciptakan peluang, sekaligus meminimalkan risiko kehilangan bola yang bisa berujung serangan balik.

 

Sumber: Sportsmole

Video Populer

Foto Populer