Strategi Cerdas Liverpool Belanja Jorjoran, tapi Tetap Aman dari Sanksi

Sebelum kesepakatan resmi dengan Ekitike tercapai, Liverpool sudah menggelontorkan dana sekitar 215 juta paun (Rp4,7 triliun) untuk mendatangkan lima pemain.

Jika transfer penyerang muda asal Prancis itu dikonfirmasi, total pengeluaran klub akan mendekati angka 300 juta paun (sekitar Rp6,6 triliun).

Langkah cepat mereka dimulai dari sektor bek sayap, dengan mendatangkan Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen senilai 29,5 juta paun dan Milos Kerkez dari Bournemouth dengan mahar 40 juta paun.

Namun, transfer yang paling menyita perhatian adalah kedatangan Florian Wirtz dari Leverkusen. Gelandang kreatif itu didatangkan dengan biaya fantastis sebesar 116,5 juta paun, memecahkan rekor transfer klub.

Liverpool juga menuntaskan kesepakatan lama dengan kiper Giorgi Mamardashvili dari Valencia. Penjaga gawang asal Georgia itu akhirnya resmi bergabung musim panas ini sebagai pelapis Alisson Becker, dengan nilai transfer 29 juta paun.

Total belanja klub-klub Premier League per pertengahan Juli telah melewati angka 1 miliar paun, memecahkan rekor untuk periode serupa tahun-tahun sebelumnya.

Kendati masih tersisa hampir 50 hari hingga jendela transfer ditutup, angka ini bisa saja melampaui rekor musim panas 2023 sebesar 2,36 miliar paun.

Chelsea dan Liverpool memimpin daftar belanja terbanyak, dengan The Blues tercatat menghabiskan 211 juta paun. Manchester City aktif di lini tengah dengan mendatangkan Rayan Cherki dan Tijjani Reijnders, sementara Arsenal dan Tottenham sama-sama mengeluarkan lebih dari 120 juta paun.

Klub promosi Sunderland juga tak mau kalah, menggelontorkan lebih dari 100 juta paun untuk memperkuat skuadnya.

Meski terlihat jorjoran, Liverpool diyakini masih berada dalam koridor aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) yang diterapkan Premier League.

Berdasarkan regulasi ini, klub hanya boleh mencatat kerugian maksimum 105 juta paun dalam periode tiga tahun.

Sepanjang musim 2024/25, Liverpool diperkirakan meraup pendapatan lebih dari 700 juta paun, menurut laporan The Athletic.

Mereka juga mendapat tambahan 48 juta paun dari penjualan Caoimhin Kelleher dan Jarell Quansah. Bahkan disebutkan, Liverpool kini merupakan klub paling menguntungkan di Inggris.

Masih ada kemungkinan mereka menjual pemain seperti Luis Díaz atau Darwin Nunez, yang akan makin membantu menyeimbangkan neraca keuangan.

The Reds tercatat memiliki margin PSR positif sebesar 48 juta pau pada tahun finansial sebelumnya. Jika dikombinasikan dengan batas kerugian 105 juta paun yang diperbolehkan, Liverpool secara teoritis masih memiliki ruang belanja sekitar 153 juta paun.

Selain itu, sistem amortisasi, yakni pembebanan biaya transfer dalam periode kontrak pemain, membantu Liverpool meredam tekanan keuangan dan mematuhi batasan regulasi.

Kendati tak ada angka pasti berapa banyak lagi yang bisa mereka belanjakan, fakta bahwa pendapatan meningkat, belanja tahun lalu minim, dan mereka cermat mengelola kontrak pemain, menunjukkan bahwa Liverpool masih berpotensi melakukan transfer besar lainnya sebelum bursa ditutup.

Sumber: SI