Legacy Son Heung-min di Tottenham Hotspur: 10 Tahun, 454 Laga, 173 Gol, 101 Assist, dan 1 Trofi Spesial

Tak mudah membayangkan Spurs tanpa senyuman tulus dan selebrasi khas Son Heung-min. Sebab, ia datang ke Inggris bukan sebagai bintang besar, tetapi seorang pemuda Asia yang minim ekspektasi, dengan bahasa Inggris seadanya dan mental baja.

"Saya datang ke London Utara sebagai anak laki-laki. Seorang bocah yang tak bisa bicara Inggris. Saya meninggalkan klub ini sebagai pria dewasa. Terima kasih untuk semua fan Spurs yang telah memberikan begitu banyak cinta," kata Son Heung-min.

Sejak bergabung dengan Spurs dari Bayer Leverkusen pada 2015, ketika masih menginjak 23 tahun, Son Heung-min menuliskan kisah luar biasa untuk tim berjuluk The Lilywhites itu.

Dalam 454 pertandingan, ia mencetak 173 gol dan menyumbang 101 assist. Dia menjadi andalan, pahlawan, dan pada akhirnya, simbol dari era baru Spurs.

Dia tidak hanya bermain, tetapi juga bertarung. Dia menangis saat kalah, tersenyum saat mencetak gol, dan tak pernah berhenti berlari. Seluruh semangatnya ia curahkan untuk satu lambang, ayam jantan di dada.

Son Heung-min ialah representasi semangat Spurs yang tak kenal menyerah, walau trofi tak selalu datang. Namun, Son tidak pergi dengan tangan kosong. Ia mempersembahkan gelar pertama sekaligus terakhirnya untuk Spurs, Liga Europa 2024/2025.

Mengenai keputusannya, Son Heung-min mengaku hanya berbicara pada beberapa rekan terdekat.

"Saya hanya berbicara dengan beberapa rekan, mereka yang sudah lama bersama saya. Mereka kecewa, tapi dengan cara yang penuh hormat. Tentu saja saya sangat dekat dengan Ben Davies, dan kami beberapa kali berbicara soal masa depan. Mereka menghormati keputusan saya," ungkapnya.

"Sudah cukup lama sejak saya memutuskan untuk pergi. Hari-hari belakangan ini sulit. Sulit untuk tetap ceria di luar, tapi saya melakukan yang terbaik agar tidak menyakiti klub atau rekan satu tim," ungkap Son, yang juga kapten Timnas Korea Selatan.

Spekulasi masa depan Son Heung-min terus bergulir. Satu di antara rumor yang menguat adalah ketertarikan dari klub Major League Soccer, Los Angeles FC. Dengan sisa kontrak hanya 12 bulan, kemungkinan Son menyeberangi Atlantik untuk petualangan baru terbuka lebar.

Namun, ke mana pun Son Heung-min pergi, jejaknya di Spurs tak akan pernah terhapus.

Bagi banyak suporter Spurs, pemain berusia 33 tahun itu bukan hanya pencetak gol atau pemberi assist, tetapi representasi dari era yang penuh harapan dan semangat.

Kini, Spurs bersiap melanjutkan hidup tanpa Son Heung-min, dan Son bersiap menghadapi dunia baru di luar London Utara.