Penyesalan Adrian Mutu: kalau Bukan karena Kokain, Saya Sudah Dapat Ballon d'Or

Pada bulan September 2004, Mutu dilarang bermain sepak bola selama tujuh bulan hingga Mei 2005 setelah dinyatakan positif menggunakan kokain. Chelsea kemudian berhasil menggugatnya untuk mendapatkan kompensasi sebesar £13,5 juta dan ia telah berjuang di pengadilan sejak saat itu.

Ketika ditanya oleh The Telegraph tentang kesalahan terbesar dalam kariernya, Mutu, yang kini melatih Petrolul Ploiesti di divisi utama Rumania, tidak perlu berpikir panjang untuk menjawabnya.

“Semua orang bisa membayangkan kesalahan yang mana, itu mengubah segalanya,” kata Mutu. “Saya sendirian dan sedih, tetapi tidak ada yang membenarkan tindakan saya. Seharusnya saya meminta bantuan, tetapi saya tidak melakukannya."

“Namun, kita belajar dari segala hal dalam hidup, dan pelajaran itu membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik, jauh lebih dewasa dan sadar diri. Dan saya bangga akan hal itu."

“Tanpa toleransi, itulah kebijakan Chelsea terkait narkoba. Dan saya pikir itu adil. Saya membuat kesalahan, menyimpang dari jalur, dan membayar harganya," kata Mutu.

“Saya terkejut. Saya tidak terbiasa dengan kehidupan seperti itu. Saya tidak siap. Saya tiba di Chelsea di masa yang penuh gejolak dalam kehidupan pribadi saya, dan saya mendapati diri saya terjebak dalam terlalu banyak alasan dan kebohongan. Saya terlalu muda dan terlalu sendirian.”

Mutu dinominasikan untuk Ballon d’Or 2003 dan finis di posisi ke-22 bersama Ronaldinho, Filippo Inzaghi, Jan Koller, dan Francesco Toldo.

Ia adalah penyerang serba bisa, sering dibandingkan dengan rekan senegaranya Gheorghe Hagi, dan Mutu yakin ia bisa meraih penghargaan tertinggi itu dengan mudah seandainya ia tidak terkena sanksi.

"Saya sudah merenungkannya berkali-kali," kata Mutu tentang Ballon d’Or.

"Saya yakin selama lebih dari satu musim, saya termasuk di antara pemain terbaik dunia, jadi saya bisa memenangkannya dengan mudah. Namun, keputusan yang buruk menghalangi saya untuk meraihnya. Saya berusaha untuk tidak terlalu menyalahkan diri sendiri."

Sumber: Express