Debut Viktor Gyokeres dan Benjamin Sesko di Premier League: Siapa Lebih Menonjol?

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, memilih Gyokeres ketimbang Kai Havertz untuk memimpin lini depan. Striker asal Swedia itu berusaha melanjutkan catatan impresifnya dengan mencetak gol di laga pembuka musim selama empat tahun beruntun.

Hanya, debutnya di Premier League tak berjalan mulus. Selama 60 menit tampil, Gyokeres kerap kehilangan sentuhan, meski cukup kuat dalam menahan bola dan memancing pelanggaran.

Arsenal terlihat lebih langsung dalam menyerang, dan hal itu justru membuat MU nyaman melancarkan serangan balik.

Gyokeres sempat dua kali mendapat ruang untuk menguji pertahanan MU, tetapi sentuhan beratnya membuat peluang hilang begitu saja.

Seperti pernah diingatkan mantan pelatihnya, Ruben Amorim, Premier League "adalah tantangan yang berbeda". Gyokeres pun harus puas mengakhiri laga dengan catatan minim: 21 sentuhan, sembilan umpan, tanpa satu pun tembakan.

Ketika Gyokeres sudah digantikan Havertz, barulah Sesko masuk. Setan Merah saat itu tertinggal setelah Riccardo Calafiori membawa Arsenal unggul cepat.

Amorim meracik serangan dengan memasukkan Sesko bersama dua rekrutan anyar lainnya, Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha, sementara Mason Mount tampil impresif di lini tengah dengan disaksikan langsung pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel.

Kendati menghadapi satu di antara duet bek tengah terbaik Eropa, William Saliba dan Gabriel, Sesoko menunjukkan sekilas potensinya.

Ia mampu bergerak melebar, mengalirkan bola dengan rapi, serta menciptakan ruang untuk menyambut umpan silang, meski tak ada yang benar-benar mengancam gawang David Raya.

Kehadirannya sempat membuat kotak penalti Arsenal lebih sibuk, walau juga dipengaruhi oleh meningkatnya intensitas serangan Setan Merah di penghujung laga.

Jika harus dibandingkan, tidak ada dari keduanya yang benar-benar menonjol. Namun, MU bisa sedikit lebih optimistis melihat kontribusi singkat Sesko dibanding debut Gyokeres yang tampak kaku.

Bagi Arsenal, penampilan Havertz yang lebih hidup saat masuk sebagai pengganti bisa menjadi bahan evaluasi untuk membuat Gyokeres lebih terlibat di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Sumber: SI