Kasus Lama Belum Tuntas, Lassana Diarra Tuntut FIFA dan Asosiasi Sepak Bola Belgia Rp1,2 Triliun

Mantan pemain Timnas Prancis, Lassana Diara menuntut FIFA dan Federasi Sepakbola Belgia sebesar 65 juta euro (Rp1,2 triliun). Ini penjelasan kasusnya.

Bola.com, Jakarta Mantan pemain Timnas Prancis, Lassana Diara menuntut FIFA dan Federasi Sepakbola Belgia sebesar 65 juta euro (Rp1,2 triliun) setelah meraih kemenganan dari gugatan dari pengaturan transfer.

Diarra memenangkan gugatan setelah berjuang satu dekade terhadap FIFA setelah putus kontrak dengan mantan klubnya, Lokomotiv Moscow pada 2015.

Putusan pengadilan Eropa Oktober lalu bahwa beberapa aspek aturan transfer sepak bola tidak mematuhi undang-undang perburuhan dan persaingan 27 negara Uni Eropa.

Pengacara mantan pemain yang berusia 40 tahun tersebut mengutip “negosiasi penyelesaianyang tidak berhasil dengan FIFA untuk klaim finansial atas ganti rugi sepanjang kariernya.

"Lassana Diarra menuntut kompensasi sebesar €65 juta (Rp1,2 triliun) bruto (€35 juta (Rp663miliar) neto) dari FIFA dan Asosiasi Sepak Bola Belgia," demikian pernyataam firma hukum Dupont Hissel.

Diarra telah lama berselisih dengan badan sepak bola dunia FIFA. Tim hukumnya yang menggugat beberapa aturan FIFA setelah pemutusan kontraknya dengan Lokomotiv Moscow pada tahun 2014.

Pada bulan Oktober, Pengadilan Keadilan Uni Eropa (CJEU) memutuskan bahwa aturan FIFA yang mengatur cara kerja beberapa transfer pemain sepak bola melanggar hukum Uni Eropa.

Diarra, yang bermain di Liga Inggris untuk Chelsea, Arsenal, dan Portsmouth, mengatakan pada hari Senin bahwa ia berharap FIFA dan RBFA "setidaknya memiliki kesopanan untuk mendekati saya guna mengusulkan penyelesaian secara damai".

Namun hal itu tidak terjadi, sehingga pria berusia 40 tahun itu memutuskan untuk memulai kembali proses hukum nasional di Belgia.

CJEU menyatakan bahwa, dengan menolak memberikan Diarra sertifikat transfer internasional (ITC) untuk rencana kepindahannya ke klub Belgia, Charleroi, pada tahun 2015, FIFA menunjukkan bahwa peraturannya "menghambat kebebasan bergerak pesepakbola profesional yang ingin mengembangkan aktivitas mereka dengan bekerja untuk klub baru".

FIFA telah memerintahkan Diarra untuk membayar 8,4 juta pound kepada Lokomotiv Moscow setelah ia terbukti melanggar kontraknya dengan klub Rusia tersebut.

Diarra mendapat dukungan dari serikat pesepakbola profesional FifPro, FifPro Eropa, dan UNFP di Prancis.

"Saya telah dipaksa untuk berjuang dalam pertempuran hukum ini sejak Agustus 2014. Itu lebih dari 11 tahun," kata Diarra dalam rilis media bersama.

"Saya melakukan ini untuk diri saya, tetapi saya juga melakukannya untuk semua pemain muda yang kurang dikenal yang tidak memiliki kemampuan finansial dan psikologis untuk menantang FIFA di hadapan hakim sungguhan."

Sumber: BBC

Penulis: Muhammad Keysya Yusuf Irawan

 

Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer