Lini Depan Rp4,3 Triliun MU Masih Tumpul

Empat laga terakhir MU menghasilkan empat gol, tetapi hanya satu dari permainan terbuka, lewat Mason Mount saat uji coba kontra Everton. Selebihnya lahir dari penalti dan dua gol bunuh diri lawan.

Bruno Fernandes sempat punya kesempatan memperbaiki catatan itu di Craven Cottage. Namun, kapten MU itu justru membuang peluang emas ketika penalti yang ia ambil melambung jauh di atas mistar.

"Di babak kedua, peluang terbaik mereka hanya datang dari bola mati, tak lebih," sindir Marco Silva, manajer Fulham.

Fakta ini jelas jauh dari harapan Ruben Amorim, yang sudah menggelontorkan 200 juta paun (Rp4,3 triliun) pada musim panas ini untuk Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Sesko.

Amorim beralasan bahwa masalah ini wajar karena para rekrutan anyar masih butuh waktu. Sesko baru menjalani dua pekan latihan dan dimainkan sebagai pengganti 37 menit melawan Fulham, setelah tampil 25 menit kontra Arsenal.

"Dia masuk ketika tim sedang tidak dalam momen terbaik, lebih banyak bertahan ketimbang bermain," jelas Amorim.

Cunha sebenarnya sudah menunjukkan kilasan kualitas. Ia hampir mencetak gol indah setelah mengontrol umpan panjang 70 yard dari Altay Bayindir, hanya digagalkan refleks Bernd Leno. Tendangan lain sempat membentur tiang usai kombinasi dengan Mount.

Mbeumo pun tampil energik, meski beberapa kali terhenti oleh kecepatan bek Fulham, Antonee Robinson.

Saat ini, lini serang Setan Merah lebih terlihat seperti sekumpulan pemain berbakat yang masih beradaptasi satu sama lain ketimbang unit yang padu.

Statistik pun berbicara. xG MU saat melawan Arsenal adalah 1,52 dan melawan Fulham 1,62, dengan total 32 tembakan dalam dua laga.

Namun, hasil akhirnya hanya satu gol yang tercatat atas nama lawan.

Musim lalu, MU hanya mencetak 44 gol liga, terendah sejak terdegradasi pada 1973/74. Amorim menolak anggapan masalah itu masih berlanjut.

"Saya tidak mau mengingat musim lalu. Kami menciptakan begitu banyak peluang, jadi cepat atau lambat gol akan datang. Itu yang terpenting," katanya.

Keuntungan lain bagi MU musim ini adalah absennya jadwal Eropa. Amorim menyebut ini memberi waktu latihan lebih panjang di antara jeda internasional, hanya diselingi laga Piala Liga.

Namun, waktu tetap berjalan, dan posisi MU yang kini duduk di peringkat 16 setelah dua laga jelas memberi tekanan tambahan jelang duel melawan tim promosi Burnley, Sabtu mendatang.

Kemenangan, apalagi dengan kontribusi langsung dari Sesko, Cunha, atau Mbeumo yang musim lalu mencetak total 58 gol di klub masing-masing, diyakini bisa meredakan kritik.

"Kami sudah berkembang, hanya saja belum terlihat di hasil," tegas Amorim. 

Dengan investasi besar, tetapi hasil yang belum sebanding, MU kini berpacu dengan waktu. Amorim butuh lebih dari sekadar janji progres. Ia harus segera menemukan racikan yang mampu mengubah lini depan 200 juta paun-nya menjadi mesin gol sesungguhnya.

Sumber: BBC