Presiden La Liga Menuduh Premier League Merusak Sepak Bola karena Belanja Besar-besaran, Minta UEFA Bertindak

Bola.com, Jakarta - Presiden La Liga, Javier Tebas, menuduh Premier League sebagai penyebab utama melonjaknya gaji pemain dan biaya transfer yang tidak terkendali di sepak bola Eropa. Tebas menyatakan bahwa penerapan batas gaji yang ketat di La Liga berbanding terbalik dengan pengeluaran besar-besaran klub-klub Liga Inggris, yang secara signifikan memengaruhi pasar transfer dan standar gaji pemain.

Menurut Tebas, perbedaan finansial ini terlihat jelas pada jendela transfer musim panas terakhir, di mana Liga Inggris membelanjakan sekitar €1 miliar, dibandingkan hanya €28 juta dari La Liga.

Tebas bahkan mengungkapkan permintaan kepada Liga Premier untuk meninjau praktik pengeluaran mereka, karena menurutnya, banyak klub Inggris yang membayar mahal pemain yang baru bermain beberapa pertandingan dan belum memberikan hasil yang sepadan.

Sebagai contoh, Premier League mengeluarkan total $9,7 milar. LaLiga hanya $666 juta, Italia $950 juta, sedangkan Jerman $980 juta. Liga Prancis bahkan $730 juta sepanjang musim panas 2025.

2 dari 4 halaman

Laporan Palsu?

Komite dari PT Liga Indonesia Baru mengunjungi kantor pusat La Liga di Madrid dan bertemu dengan presiden, Javier Tebas. (La Liga)... Selengkapnya

Tebas menambahkan bahwa meskipun pasar menjadi terinflasi, La Liga tetap mampu bersaing secara sportif di kompetisi Eropa dan bahkan seringkali tampil lebih baik daripada Liga Inggris. Ia mengutip fakta bahwa mayoritas pemenang Ballon d'Or belakangan berasal dari La Liga, sebagai bukti kualitas sepak bola Spanyol.

Namun, Tebas juga memperingatkan bahwa laju investasi besar di Liga Premier tidak dapat berlanjut tanpa batas dan berharap akan ada pengaturan lebih ketat dari regulator Inggris guna menjaga kelangsungan keuangan klub-klub mereka.

"Kami selalu membandingkan diri kami dengan Premier League tanpa melupakan bagaimana dengan Bundesliga," kata Tebas saat berbicara di Expansion & Marca Business Sport Forum.

"Namun dalam tujuh musim terakhir, Premier League selalu menghabiskan jauh lebih dari dua kali lipat, yang seharusnya. Tahun ini, seharusnya mereka menghabiskan €1,4 miliar, tapi mereka menghabiskan €4 miliar. Dari mana datangnya €2,5 miliar itu? Kerugian. Apa yang terjadi? Inflasi."

"Jika Anda membayar lebih dari yang seharusnya Anda habiskan, Anda akan rugi. Omset Anda, apa yang terjadi? Jika seseorang membayar jauh lebih banyak, itu akan menaikkan gaji dan memengaruhi kita semua karena pasar saat ini bersifat global."

3 dari 4 halaman

Kebijakan Pengelolaan

Tebas juga membantah kekhawatiran bahwa jurang keuangan yang semakin lebar antara Liga Premier dan La Liga akan merugikan sepak bola Spanyol. Ia yakin bahwa pengeluaran besar-besaran bukanlah jaminan kesuksesan prestasi, dan pada akhirnya La Liga mampu mempertahankan daya saingnya berkat kebijakan pengelolaan yang bertanggung jawab.

Target Tebas ke depan adalah mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan mendorong terciptanya kondisi yang lebih adil di pasar transfer Eropa, termasuk dengan menyerukan agar UEFA dan regulator terkait lebih memperhatikan pengaruh negatif dari tingginya pengeluaran di Liga Inggris.

4 dari 4 halaman