Bruno Fernandes Ungkap Alasan Masih Setia di MU: Loyalitas dan Ambisi yang Belum Tuntas

Sejak kedatangannya, Fernandes menjadi sosok penting di tim, meski United kerap tampil inkonsisten. Musim lalu menjadi salah satu periode terburuk dalam sejarah klub, ketika mereka finis di peringkat ke-15 Premier League, posisi terendah sejak 1973/74 serta gagal di final Liga Europa melawan Tottenham.

Meski begitu, Fernandes menolak menyerah. Ia menegaskan tekadnya untuk membawa United kembali bersaing di papan atas.

“Manajer berbicara dengan saya. Ia ingin saya tetap di tim, klub juga menyampaikan hal yang sama. Saya masih menjadi bagian dari proyek ini,” tegasnya.

Fernandes dikenal sebagai pemain yang emosional di lapangan, terkadang menunjukkan frustrasi kepada rekan setimnya. Namun bagi pelatih Ruben Amorim, sifat tersebut adalah bagian dari gairah besar Fernandes untuk menang.

“Saya tahu terkadang saya terlalu emosional, tapi semua itu karena saya ingin menang. Saya ingin klub ini kembali ke puncak, seperti seharusnya Manchester United,” tambahnya.

Pemain berusia 31 tahun itu masih terikat kontrak hingga 2027, dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Fernandes juga menegaskan bahwa ia tidak akan membahas masa depannya sampai setelah Piala Dunia tahun depan.

“Saya merasa bahagia di sini. Saya ingin meraih mimpi saya bersama klub ini. Saya tahu banyak rumor soal saya sudah sepakat pindah musim depan, tapi itu tidak benar. Jika klub punya rencana lain, saya belum mengetahuinya,” jelasnya.