Sprint Race MotoGP Australia 2025 Jadi Momen Memalukan bagi Pecco Bagnaia

Analisis kecepatan menunjukkan betapa beratnya Bagnaia bertarung di lintasan. Rata-rata kecepatannya 2,504 detik lebih lambat per lap dibanding Bezzecchi, yang bahkan sempat kehilangan posisi karena kesalahan di lap keenam sebelum merebut kemenangan sprint.

Menariknya, tak satu pun pembalap Ducati naik podium di sprint kali ini, sebuah kejadian pertama di era sprint race.

Fabio Di Giannantonio (VR46) menjadi pembalap Ducati terbaik dengan finis di posisi kelima. Padahal, Di Giannantonio mengendarai GP25 yang sama dengan Bagnaia, tetapi bisa mencatat rata-rata 2,184 detik lebih cepat per lap.

Catatan waktu Bagnaia merosot tajam dari 1 menit 27,950 detik (dengan ban belakang lunak di sesi latihan Jumat) menjadi 1 menit 30,064 detik di sprint.

Dalam wawancara bersama Sky Sports Italia, Bagnaia tak menutupi frustrasinya. Ia menyebut balapan kali ini sebagai sesuatu yang memalukan karena harus berjuang keras menahan motor yang terus tidak stabil sepanjang 13 lap.

Situasi ini makin diperparah oleh keberhasilannya meraih kemenangan di Grand Prix Jepang beberapa minggu lalu dengan motor yang ia klaim "secara teoritis" sama.

"Sulit diterima dan mengecewakan, baik bagi saya maupun tim, karena kami bekerja sangat keras," ujar Bagnaia.

"Kami benar-benar tidak memahami apa yang sedang terjadi. Saya tidak bilang kami sekuat di Motegi, tapi seharusnya cukup kompetitif untuk finis di lima besar," lanjutnya.

Ia juga menuturkan bahwa sejak sesi kualifikasi, performa motornya mulai terasa aneh.

"Saat sprint, saya bahkan kesulitan mempertahankan kecepatan yang biasa saya miliki. Kami hanya bisa mencoba memahami apa yang salah," tambahnya.

Dalam sesi tanya jawab bersama media pada Sabtu sore, Bagnaia juga menyebut bahwa bila rekan setimnya, Marc Marquez, ikut balapan di Australia, hasil Ducati mungkin akan jauh berbeda.

"Di sprint, saya benar-benar hanya jadi penumpang. Saya harus beberapa kali menutup gas agar motor tidak terlalu goyang," ungkapnya.

"Kalau Marc ada di sini, saya yakin dia bisa naik podium. Tapi, saya sendiri tak bisa membuat motor berhenti bergerak," ucapnya.

Sumber: Crash