Mimpi Jadi Pesepak Bola Berakhir Tragis, Remaja Bandung Terjerat TPPO di Kamboja

Bercita-cita jadi pesepak bola, remaja asal Bandung menjadi korban TPPO di Kamboja.

Bola.com, Jakarta - Rohmat (40) dan keluarga besar mendapat kabar mengejutkan. Warga Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu mengetahui keponakannya, Rizki Nurfadilah (18), diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Informasi itu diterima Rohmat dari sang ibu, Imas, atau nenek Rizki, pada Selasa (4-11-2025).

Rohmat mengaku sangat terkejut. Sepengetahuannya, Rizki sedang meniti karier sebagai pesepak bola dan sempat mendapatkan kesempatan berlatih di satu di antara tim di Medan, Sumatra Utara.

Pada malam 25 Oktober 2025, Rizki berpamitan kepada Rohmat. Remaja kelas 12 SMA itu bercerita mendapat tawaran bermain sepak bola di Medan, yang datang melalui seseorang yang menghubunginya lewat Facebook.

"Saya tanya, benar Ki mau main bola?” kata Rohmat saat ditemui di Kampung Cilisung, Desa Dayeuhkolot, Rabu (19-11-2025).

"Iya, uang Rp350.000 sudah dikasih buat naik travel besok. Rizki ke Jakarta dulu, nanti dari Jakarta latihan," kata Rohmat menirukan ucapan Rizki.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Cita-Cita Sejak Kecil

Rohmat awalnya percaya keponakannya. Ia hanya mengingatkan Rizki yang memang bercita-cita menjadi pesepak bola profesional, khususnya sebagai penjaga gawang, untuk selalu waspada.

Rizki bahkan merupakan alumni Sekolah Sepak Bola (SSB) Persib.

"Saya pesan ke dia, di kampung orang, harus hati-hati," ujar Rohmat.

Rizki berangkat ke Jakarta pada 26 Oktober 2025. Keluarga sempat mendapat kabar bahwa Rizki mengikuti pelatihan sepak bola. Dua hari kemudian, ia sudah berada di Medan dan berkomunikasi dengan orang tuanya selama tiga hari, tetapi kemudian kabarnya tiba-tiba hilang.

Pada 4 November lalu, Rohmat menerima informasi mengejutkan dari sang ibu: Rizki ternyata berada di Kamboja.

 

3 dari 4 halaman

Dipaksa Jadi Scammer, Dihukum Fisik

Keluarga belum mengetahui pihak yang membawa Rizki ke Kamboja. Ia bahkan dibuatkan dokumen perjalanan seperti paspor.

Dari komunikasi singkat, Rizki memberi kabar bahwa ia dipaksa menjadi scammer. Remaja tersebut disuruh menyamar sebagai perempuan untuk menipu orang kaya, terutama warga China, dari pukul 08.00 WIB hingga tengah malam.

"Iya disuruh kerja sebagai scammer, harus dapat nomor 20 orang, nomor orang China kaya. Dia pura-pura jadi cewek cantik supaya orang itu memberi uang," ungkap Rohmat.

Jika tidak mencapai target, Rizki mendapat hukuman fisik yang berat.

"Dihukumnya push up 500 kali, squat jump, lari muter 500 kali. Kalau masih gagal, naik lagi jadi 500, total bisa sampai 1.000," ujarnya.

Kabar ini sangat memilukan bagi keluarga, termasuk Rohmat, yang dekat dengan Rizki karena ibunya bekerja sebagai TKW di Hong Kong dan ayahnya di Bandung.

 

4 dari 4 halaman

Kasus Mendapat Perhatian

Keluarga pun menempuh berbagai upaya, mulai berkonsultasi dengan kepolisian, Dinas Ketenagakerjaan, hingga pemerintah daerah, agar Rizki bisa kembali pulang. Mereka bahkan membuat video yang viral untuk menarik perhatian publik.

Setiap malam, Rohmat berdoa agar keponakannya selamat dan segera pulang.

"Iya, tiap hari saya sholat tahajud, salat hajat, supaya Rizki pulang cepat. Cepat-cepat," kata Rohmat sambil menahan tangis.

Kendati Rizki belum kembali, Rohmat merasa lebih tenang karena sejumlah instansi kini menyoroti kasus ini.

Pada Selasa (18-11-2025) malam, kasus ini ditangani Unit PPA Satreskrim Polresta Bandung, termasuk pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, menegaskan pihaknya siap menerima laporan masyarakat terkait dugaan TPPO.

"Kami, Polda Jabar membuka diri, kalau ada dugaan tindak pidana perdagangan orang. Silakan mengadu ke kami, tidak perlu formal, cukup lisan," ujar Rudi di Mapolda Jabar, Selasa (18-11-2025).

Video Populer

Foto Populer