Sukses


Tim Panahan Tak Kesulitan Beradaptasi dengan Venue di Brasil

Bola.com, Rio de Janeiro - Tim panahan Indonesia tak kesulitan beradaptasi dengan venue pertandingan di Sambodromo, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (30/7/2016) waktu setempat.  Buktinya, empat pemanah Indonesia bisa melakukan bidikan dengan bagus meski baru kali pertama menjajal venue untuk Olimpiade 2016 tersebut. 

Keberhasilan proses adaptasi tersebut tak lepas dari kebijakan manajer tim yang memberikan waktu istirahat selama sehari penuh terhadap para atlet. Hasilnya, Ika Yuliana Rochmawati dkk. mampu mengatasi jetlag dan dalam kondisi bugar saat menjalani latihan perdana. 

“Saya lihat anak-anak sudah tidak terpengaruh lagi dengan jetlag karena mereka diberikan waktu recovery selama satu hari oleh manajer tim. Dan, itu benar-benar dimanfaatkan oleh mereka dengan berlatih di fitness center,” ujar pelatih tim panahan Indonesia, Deni Trisjanto, dalam rilis kepada Bola.com, Minggu (31/7/2016). 

Tempat yang digunakan para pemanah Indonesia itu nantinya juga menjadi venue pertandingan. Deni menilai venue tersebut bagus dan tak bermasalah. 

“Kami masih latihan bebas. Nanti saat lapangan sudah diatur, kami tidak bisa lagi latihan dari pagi hingga sore. Tadi kami berlatih di tempat yang akan digunakan untuk babak kualifikasi. Saya melihat setting venue dengan panggung yang lebih tinggi daripada tanah dengan tribune penonton di sisi kiri dan kanan,” beber Deni.

“Di bagian belakang ada papan yang cukup tinggi untuk menghalangi anak panah agar tidak keluar lapangan, sementara di kanan dan kiri ada tribune penonton. Jadi saya memperkirakan tidak akan ada angin yang terlalu kencang. Saya juga lihat panggungnya kokoh dan dibuat dengan bagus. Suasananya baru dan saya kira bisa memberi ketenangan berpikir untuk atlet,” imbuh Deni.

Deni juga mengaku puas dengan hasil latihan anak asuhnya pada hari pertama. Tim Indonesia yang terdiri atas Ika Yuliana Rochmawati, Riau Ega Agatha Salsabila, Muhamad Hanif Wijaya, dan Hendra Purnama mampu membidik dengan bagus. Deni pun berharap penampilan apik itu berlanjut saat lomba, terutama di tim putra. 

“Tadi (saat latihan), saya lihat tim putra menembak dengan sangat bagus. Kalau saya melihatnya dari situ saja, karena saat ini mereka memang harus menembak bagus. Itu menunjukkan bahwa tim ini punya peluang karena kami juga berharap dari nomor ini,” kata Deni.

Tim putra memiliki peluang yang cukup besar. Mereka mendapatkan tiket olimpiade pada saat-saat terakhir, yaitu pada Piala Dunia di Antalya, Turki, Juni 2016. Mereka mendapatkan tiket tersebut dengan merebut tempat pertama.

Cabang panahan membuka era medali untuk Indonesia di Olimpiade saat Trio Srikandi – Nurfitriyana, Lilis Handayani, dan Kusuma Wardhani – membawa pulang medali perak dari Olimpiade Seoul 1988. PP Perpani pun berharap tim putra bisa memutus puasa medali selama 28 tahun.

Tim panahan Indonesia akan memulai usaha untuk merebut medali pada 5 Agustus dimulai dengan babak kualifikasi perorangan dilanjutkan dengan nomor beregu putra keesokan harinya saat Trio Arjuna Indonesia akan berusaha merebut medali emas. Nomor individu akan berlangsung pada 8-12 Agustus.

 

Video Populer

Foto Populer