Sukses


    Belajar dari Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023, Betapa Pentingnya Youth Development

    Bola.com, Surabaya - Timnas Indonesia U-17 mampu mengumpulkan dua poin dalam dua pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Mereka bermain imbang dengan skor identik 1-1 saat melawan Ekuador dan Panama pada laga Grup A.

    Eks pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, mengingatkan pentingnya kompetisi usia muda. Kompetisi itu akan berpengaruh pada kiprah Timnas Indonesia di level internasional.

    "Betapa pentingnya youth development dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Pertanyaannya sederhana, tanyakan pada Coach Bima, sumber pemain berasal dari mana," kata Fakhri Husaini di Surabaya, Selasa (14/11/2023).

    Pengembangan sepak bola junior selama ini terakomodasi lewat Piala Suratin. Lalu, masih ada Elite Pro Academy (EPA) yang diikuti seluruh kontestan Liga 1 dengan tiga jenjang, yakni U-16, U-18, dan U-20.

    ---

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 8 halaman

    Sulit Mendapatkan Tempat

    Dari situ, seharusnya PSSI memiliki banyak opsi pemain yang bisa dipilih untuk membela Timnas Indonesia. Masalahnya, terkadang para pemain yang sudah ditempa di kompetisi usia muda malah tidak mendapat tempat untuk jenjang berikutnya.

    "Bicara EPA, berapa banyak pemain U-17 yang dari EPA. Ada juga Suratin di Jawa Timur. Sekarang, kualitas kompetisinya seperti apa? Pemain-pemain terbaik EPA itu sekarang di mana? Apakah ada tempat-tempat menampung pemain potensial," ucap Fakhri.

    "Kita pernah punya diklat yang melahirkan pemain hebat. Ada Diklat Ragunan dan Diklat Salatiga. Banyak sekali sumber pemain di situ. Saya tidak tahu apakah itu masih berfungsi sebagai kawah candradimuka pemain-pemain hebat," imbuhnya.

     

    3 dari 8 halaman

    Masih Jauh Tertinggal

    Permainan Timnas Indonesia sempat menuai pujian ketika menahan Ekuador dengan skor 1-1 pada laga pertama Grup A. Hasil itu dirasa cukup apik, namun secara permainan masih jauh tertinggal.

    "Jangan tertipu hasil. Hasil 1-1 itu bagus, tapi kalau itu dipakai untuk mengukur kemampuan sepak bola kita, itu salah besar. Jangan tertipu hasil. Statistik menunjukkan kita masih banyak kehilangan bola di area sendiri," ujar Fakhri.

    Kendati begitu, Fakhri menilai Timnas Indonesia U-17 mengalami perkembangan signifikan dalam dua pertandingan tersebut. Saat melawan Ekuador, Iqbal Gwijangge dkk. sempat kewalahan menghadapi serangan lawan yang tampil agresif.

     

    4 dari 8 halaman

    Program Berkelanjutan

    Namun, situasinya berbeda saat melawan Panama. Tim Garuda Asia mampu memberi tekanan kepada lawan. Beruntung, Timnas Indonesia U-17 tidak menelan kekalahan dalam dua pertandingan tersebut.

    Fakhri berharap terdapat program berkelanjutan dalam mengelola pemain muda. Sebab, para pemain yang bertempur di Piala Dunia U-17 2023 akan jadi tumpuan masa depan Timnas Indonesia.

    "Ini menjadi modal PSSI nanti untuk mendesain program sepak bola usia muda. Apakah nanti Filanesia akan diperbaharui untuk mengikuti tren sepak bola. Kalau PSSI hanya melihat ini sebagai sebuah pertandingan tanpa melakukan semacam riset atau kelompok diskusi, kita tidak akan dapat apa-apa," ujar Fakhri.

     

    5 dari 8 halaman

    Berpeluang Lolos

    Fakhri tercatat pernah membawa prestasi gemilang bersama Timnas Indonesia U-16. Dia mempersembahkan trofi juara Piala AFF U-16 2018 yang digelar di Sidoarjo.

    Dengan pengalamannya itu, Fakhri cukup memahami seluk beluk timnas di kelompok usia. Dia optimistis Timnas Indonesia U-17 kali ini masih berpeluang untuk lolos ke-16 besar.

     

    6 dari 8 halaman

    Jumpa Maroko

    Timnas Indonesia U-17 masih akan melakoni laga terakhir Grup A dengan menghadapi Maroko, Kamis (16/11/2023). Ini jadi penentuan terakhir kedua tim untuk menembus fase gugur.

    Maroko akan mendapat poin maksimal sebesar enam angka, itu pun kalau mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-17 pada laga terakhir. Adapun Timnas Indonesia U-17 hanya punya kans lima poin maksimal.

    7 dari 8 halaman

    Klasemen Piala Dunia U-17 2023

    Grup A

     Posisi Negara Main Menang Seri Kalah SG Poin
    1  Ekuador  2  1   1  0  3-1  4
    2  Maroko  2  1  0  1  2-2  3
    3  Indonesia  2   0  2  0  2-2  2
    4  Panama   2   0   1  1  1-3  1

    Grup B

     Posisi Negara Main Menang Seri Kalah SG Poin
    1  Spanyol  2  2   0  0  3-0  6
    2  Mali  2  1  0  1  3-1  3
    3  Uzbekistan   2  1  0  1  3-3  3
    4  Kanada   2   0   0  2  0-5  0

    Grup C

     Posisi Negara Main Menang Seri Kalah SG Poin
    1  Inggris  2  2  0  0  12-1  6
    2  Brasil   2  1   0  1  11-3  3
    3  Iran   2  1   0  1  4-4  3
    4  Kaledonia Baru   2  0   0  2  0-19  0

    Grup D

     Posisi Negara Main Menang Seri Kalah SG Poin
    1  Senegal  2  2  0  0  6-2  6
    2  Argentina  2  1  0  1  4-3  3 
    3  Jepang   2  1  0  1  2-3  3 
    4  Polandia   2  0   0  2  1-5  0 

    Grup E

     Posisi Negara Main Menang Seri Kalah SG Poin
    1 Prancis 1 3-0 3
    2 Amerika Serikat  3-1
    3 Korea Selatan  1-3
    4 Burkina Faso  0-3 

    Grup F

     Posisi Negara Main Menang Seri Kalah SG Poin
    1 Venezuela 1 3-0 3
    2 Jerman  3-1 
    3 Meksiko  1-3 
    4 Selandia Baru  0-3 

    *update per Selasa, 14 November 2023

    8 dari 8 halaman

    Simak Keseruan Piala Dunia U-17 2023 di Emtek Group

    <p>Piala Dunia U-17 - Ilustrasi Logo Piala Dunia U-17 (Bola.com/Salsa Dwi Novita)</p>

    EMTEK Group sebagai pemegang hak siar Piala Dunia U-17 2023 menayangkan pertandingan-pertandingan penyisihan hingga final di berbagai platform. Sobat Bola.com bisa menyaksikan aksi bintang-bintang muda kelas dunia di Indosiar, SCTV, Vidio, Moji TV, Champion TV, Mentari TV, dan Nex Parabola. Nikmati juga berita-berita eksklusif Piala Dunia U-17 di Bola.com, dengan mengklik tautan ini.  

    Video Populer

    Foto Populer