Sukses


3 Hal yang Dinikmati Rio Haryanto sebagai Pebalap F1

Bola.com, Jakarta - Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, baru menjalani dua balapan di F1. Namun, Rio mengaku sudah menikmati kehidupan sebagai pebalap lomba jet darat.

Rio melakoni debut F1 di GP Australia pada 20 Maret. Namun, pebalap berusia 23 tahun itu gagal finis setelah mobilnya mengalami masalah teknis.

Hasil kurang memuaskan di Melbourne membaik pada GP Bahrain, 3 April. Start dari posisi 20, eks pebalap GP2 Series itu untuk pertama kalinya berhasil melewati garis finis di peringkat ke-17.

Pencapaian Rio pada F1 2016 belum sebaik rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Juara ajang balap mobil turing Jerman (DTM) 2015 yang juga pebalap didikan Mercedes itu dua kali mengalahkan Rio dengan finis di posisi ke-16 di Australia dan ke-13 di Bahrain.

Meski belum bisa menyaingi Wehrlein, setidaknya Rio sudah memperlihatkan perkembangan yang positif. Artinya, proses adaptasi Rio di F1 berjalan baik.

Di luar urusan balapan, Rio juga sudah semakin terbiasa dengan lingkungan F1. Pebalap asal Solo, Jawa Tengah, itu mengaku senang dengan berbagai kegiatan yang dijalani bintang-bintang F1, mulai dari urusan komersial, promosi, sampai wawancara dengan berbagai media internasional. Berikut tiga keistimewaan yang dirasakan Rio sebagai pebalap F1.

2 dari 4 halaman

1

1. Satu Geng dengan Juara Dunia F1

F1 merupakan puncak ajang balap kursi tunggal (single seater). Mereka yang tampil di lomba jet darat bukan pebalap sembarangan. Semuanya adalah pebalap terbaik dari penjuru dunia.

Pesaing Rio di F1 2016 merupakan pebalap tenar dengan prestasi cemerlang. Sebut saja Fernando Alonso dan Jenson Button (McLaren-Honda), Lewis Hamilton (Mercedes), serta Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen (Ferrari). Kelima nama tersebut pernah menjadi juara dunia F1.

"Saya menyukai fakta bahwa kini bisa bersaing dengan Alonso dan Hamilton di trek. Sampai sekarang saya masih merasa seperti mimpi," kata Rio dalam acara Fastron After Race - Rio Haryanto di Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Di luar trek, Rio juga telah berbaur dengan pebalap lain. Rio mengaku sudah mengikuti drivers meeting yang dilakukan sebelum race weekend untuk membahas soal keselamatan dan regulasi serta hal-hal lain yang terkait dengan balapan F1.

"Sejauh ini Rio diterima dengan baik. Rio sering mengobrol dan bercengkerama dengan pebalap lain, termasuk Hamilton dan Vettel. Hanya, memang tak bisa lama-lama karena semua pebalap punya urusan masing-masing. Yang pasti Rio sudah menjadi bagian dari geng pebalap F1," ujar manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett, kepada Bola.com.

3 dari 4 halaman

2

2. Sambutan Fans yang Luar Biasa

Rio Haryanto sudah memiliki banyak fans sejak masih tampil di ajang GP3 dan GP2. Para penggemar Rio ini tergabung dalam komunitas yang disebut Sahabat Rio. Rio mengakui setelah jadi pebalap F1, fansnya semakin bertambah banyak.

Bukti nyata terlihat dalam acara jumpa fans yang diselenggarakan Pertamina selaku sponsor utama Rio di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (7/4/2016). Fans Rio yang mayoritas wanita berbondong-bondong menghadiri acara tersebut. Mereka begitu antusias ingin bertemu dengan Rio.

Bukan cuma di Indonesia, dukungan buat Rio juga datang dari WNI yang tinggal di negara tempat balapan F1 digelar. Begitu tiba di bandara, Rio mendapat sambutan yang luar biasa, baik dari fans maupun perwakilan KBRI yang ada di sana.

"Saya sangat terkesan dengan sambutan WNI di negara tempat saya balapan. Sungguh merupakan pengalaman unik dan menyenangkan. Saya tak pernah merasa terganggu karena ini sudah menjadi bagian pekerjaan sebagai pebalap F1 dan duta Indonesia di luar negeri. Yang pasti saya tak pernah merasa terbebani. Semakin banyak fans, saya yakin doanya juga semakin banyak," ujar Rio.

Dukungan fans juga datang dari media sosial. Kalau ada waktu, Rio mengaku selalu menyempatkan diri melihat pesan dari penggemarnya dan membalasnya lewat video singkat.

"Saya tersanjung sekaligus senang karena seluruh masyarakat Indonesia menonton saya balapan. Apalagi sekarang F1 bisa ditonton di TV lokal sehingga penggamar olah raga ini semakin banyak," tutur Rio.

Rio mengaku sempat kaget dengan perubahan besar yang terjadi dibanding saat masih di GP2. Namun, lagi-lagi hal-hal baru itu ditanggapi Rio secara positif.

"Awalnya saya sempat shock. Bayangkan, dulu saat pergi ke Italia atau Barcelona untuk balapan GP2, saya harus antre untuk mendapatkan taksi. Sekarang saya langsung dijemput. Saya merasa sangat bersyukur," kata Rio.

4 dari 4 halaman

3

3. Rutinitas Jelang Balapan

Pebalap F1 tak cuma beraksi di atas trek. Mereka juga mesti menjalani berbagai aktivitas lain sebelum balapan. Rio pun demikian.

Kegiatan Rio cukup padat. Sebelum latihan bebas, dia harus melakukan meeting dengan engineer untuk membahas segala hal teknis. Setelah itu, ada konferensi pers, jumpa fans, wawancara dengan media.

Rio mengaku cukup menikmati segudang kegiatan tersebut. Karena punya aktivitas segudang, Rio pun harus menjaga kondisi fisik supaya tetap prima.

"Saya mesti istirahat yang cukup dan makan dengan benar. Sebagai pebalap profesional, saya harus menjaga pola makan. Saya hanya mengonsumsi makanan bernutrisi saja. Kalau sebelum balapan, saya harus cukup minum ditambah asupan suplemen," ujar Rio Haryanto.

 

Video Populer

Foto Populer