Sukses


Tuntutan 3 Juara Dunia MotoGP soal Balapan Flag-To-Flag

Bola.com, Jakarta - Para pebalap MotoGP menuntut perubahan peraturan di pit dalam situasi balapan flag-to-flag untuk mengurangi risiko munculnya insiden seperti yang terjadi pada MotoGP Argentina, 3 April.

Balapan flag-to-flag biasanya diterapkan dalam kondisi hujan. Para pebalap diharuskan melakukan pitstop di tengah lomba untuk mengganti motor dari ban kering ke ban basah.

Namun, situasi flag-to-flag juga pernah dua kali diterapkan dalam balapan kering terkait kekhawatiran soal ban. Pertama ban Bridgestone di Australia pada 2013 dan yang terbaru ban Michelin di Argentina pada seri kedua musim 2016.

Di Termas de Rio Hondo, tak semua pebalap mengganti motor dengan mulus. Pebalap Aprilia, Alvaro Bautista, terlibat insiden. Dia menabrak salah satu mekanik saat masuk ke pitbox.

Insiden Bautista menjadi perhatian serius para pebalap MotoGP. Mereka meminta pengelola MotoGP membuat terobosan baru agar kejadian tersebut tak terulang lagi di kemudian hari.

"Daerah pit itu berbahaya. Di F1, insiden seperti yang dialami Bautista kerap terjadi. Saya telah melihat rekaman videonya. Namun, saya tak tahu penyebabnya, entah Bautista mengerem terlalu dalam karena aspal di depan pitbox-nya basah atau dia melaju terlalu cepat. Supaya lebih aman, saya rasa menentukan batas kecepatan dengan melaju lebih lambat di pit bisa menjadi salah satu solusi," kata Valentino Rossi, pebalap Yamaha, seperti dilansir Autosport.

Pebalap Honda, Marc Marquez, punya ide lain. Dia mengusulkan jumlah orang di pitlane saat pebalap hendak mengganti motor dalam situasi flag-to-flag dibatasi.

"Mengurangi kecepatan mungkin opsi yang bagus, tapi sebagian pebalap pasti mengeluh karena kehilangan banyak waktu. Jadi saya rasa pilihan yang lebih baik adalah mengurangi jumlah orang di pitlane. Terkadang terlalu banyak orang di pit dan itu berbahaya," ujar Marquez.

Sementara itu, Jorge Lorenzo mengaku kurang menyukai format flag-to-flag. Namun, sang juara dunia bertahan MotoGP itu tetap mendukung sistem tersebut karena dianggap yang paling pas digunakan pada saat ini.

"Dengan mempertimbangkan siaran televisi dan penonton, format flag-to-flag jauh lebih baik dibandingkan menghentikan lomba saat turun hujan. Kami harus menemukan solusi dan kompromi untuk mengurangi risiko kecelakaan, bukan hanya demi keselamatan pebalap, tapi juga mekanik. Perubahan ini perlu dilakukan demi kebaikan MotoGP di masa depan," kata Lorenzo.

Video Populer

Foto Populer