Sukses


Meraba Kans Rio Haryanto di 3 Tim F1 pada Musim 2017

Bola.com, Jakarta - Manajemen Rio Haryanto sedang berburu tim potensial untuk kembali berkiprah di F1 pada musim 2017. Manajer Rio, Piers Hunnisett, mengklaim sudah ada beberapa calon sponsor yang tertarik untuk menyuntikkan dana pada musim depan.

Belakangan Rio dikaitkan dengan beberapa tim, di antaranya Renault, Sauber, dan Manor Racing. Ibunda Rio, Indah Pennywati, mengatakan sampai saat ini belum ada deal apapun dengan salah satu tim F1. Namun, dari hasil evaluasi yang dilakukan, setidaknya ada lima kursi yang belum terisi untuk musim depan, sehingga peluang untuk dimasuki Rio terbuka lebar. 

Belakangan, pria yang kini berstatus sebagai pebalap cadangan Manor itu sedang dikaitkan dengan Renault. Dalam jajak pendapat di situs readmotorsport.com, 79 persen responden menganggap Rio sebagai pebalap yang tepat untuk digaet Renault pada musim depan.

Rio mengungguli empat nama lain, yaitu Kevin Magnussen yang mendapat 19 persen suara, Esteban Ocon (1 persen), Sergio Perez (1 persen), dan Jolyon Palmer (0 persen).

Seberapa besar peluang Rio bergabung ke salah satu dari tiga tim tersebut?  Berikut analisis Bola.com dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber: 

Manor Racing

Kans Rio Haryanto kembali gabung ke Manor Racing sangat terbuka lebar. Tim yang bermarkas di Inggris tersebut bahkan sudah menawarkan satu kursi ke pria asal Solo tersebut untuk musim 2017. Hal tersebut diungkapkan ibunda Rio, Indah Pennywati, dalam perbincangan dengan Bola.com pada 13 Agustus 2016.  

Indah mengatakan selain menawarkan posisi sebagai pebalap cadangan untuk paruh kedua musim ini, Manor juga sudah membicarakan posisi pebalap tahun depan. Tim yang bermarkas di Inggris itu tertarik kembali memakai jasa Rio. Namun, ada syarat yang harus kembali dipenuhi Rio supaya bisa kembali ke kokpit Manor.

"Manor sudah menawari Rio kembali jadi pebalap utama untuk musim 2017, bahkan 2018. Namun, kami tetap harus menyediakan dana seperti pada musim ini," kata Indah saat itu. 

Indah tidak menyebutkan secara terperinci jumlah dana yang diminta Manor supaya Rio bisa kembali jadi pebalap utama pada musim depan. Namun, jika berkaca pada musim ini, nominalnya kemungkinan berkisar sebesar 15 juta euro (Rp 219 miliar).

Namun, keinginan Manor kembali memakai jasa Rio sepertinya tak akan berjalan mulus. Pertamina yang menjadi sponsor Rio mengisyaratkan tak ingin sang pebalap kembali ke Manor. Meski tak mengungkapkan secara lugas, Pertamina meminta manajemen Rio mencari tim yang lebih baik. Tim tersebut juga harus bisa memahami dan pas dengan karakter balap Rio, sehingga hasil yang diraih bisa maksimal.

Pertamina mengklaim faktor mobil yang membuat Rio belum bisa berbicara banyak sepanjang 12 seri F1 musim 2016. Dalam 12 balapan tersebut, pebalap yang berusia 23 tahun tersebut belum berhasil mendulang poin. 

Manajemen Rio kemungkinan bakal menjadikan Manor sebagai opsi terakhir. Jika jalan menuju tim-tim lain sudah tertutup, kemungkinan Manor baru dilirik oleh manajemen Rio.   

2 dari 3 halaman

1

Sauber 

Bos Sauber, Monisha Kaltenborn, menegaskan pemilihan pebalap untuk musim depan berdasarkan talenta, bukan dukungan finansial. Itu artinya, pemilik baru Sauber tak bergantung dari dana yang dibawa pebalap untuk operasional tim pada musim depan.

Kelanjutan nasib dua pebalap Sauber saat ini, Felipe Nasr dan Marcus Ericsson sama-sama masih belum pasti. Apalagi performa keduanya sama-sama kurang impresif, belum bisa menyumbangkan poin bagi tim. Imbasnya, posisi Sauber sementara ini kalah dari Manor yang sudah berhasil menyabet satu poin melalui Pascal Wehrlein. 

Felipe Nasr dinilai punya kans bertahan lebih besar dibanding Eriksson, apalagi jika pebalap Williams, Felipe Massa, memutuskan pensiun dari F1 pada akhir musim ini. Jika Massa pensiun, Nasr bakal menjadi satu-satunya wakil Brasil di ajang F1. Itu artinya, para sponsor di Brasil akan mendukung habis-habisan supaya Nasr tetap bertahan di F1. Namun, melihat performanya musim ini, Nasr tak punya nilai tawar selain suntikan dana untuk tim. Padahal di sisi lain Sauber sudah menegaskan akan memilih pebalap berdasar skill, bukan dana. Nasib akhir Nasr kini ada di tangan pemilik baru Sauber.  

Nasib Eriksson juga masih simpang siur. Dia juga tak punya modal meyakinkan untuk bertahan di Sauber. Kondisi yang tak pasti ini bisa membuka jalan bagi Rio Haryanto. 

Apalagi secara kemampuan, Rio dinilai lebih baik, terutama dibanding Eriksson. Media asing asal Inggris, Telegraph, memberikan nilai C untuk Rio Haryanto untuk penampilannya pada paruh pertama musim 2016. Nasr juga mendapat nilai C, namun Eriksson diberi nilai D. 

Rio juga tak perlu terlalu mengkawatirkan performa buruk Sauber musim ini. Dengan suntikan dana dari pemilik baru, Sauber sudah memulai pengembangan mobil untuk musim 2017.

Lalu bagaimana kans Rio untuk gabung ke Sauber pada musim depan? Jika Rio serius kans menuju ke sana sangat terbuka, terutama untuk menggantikan posisi Eriksson. Apalagi jika Bos Sauber konsekuen dengan janji untuk memprioritaskan pebalap bertalenta dibanding yang memiliki dukungan dana yang besar. 

3 dari 3 halaman

2

Renault 

Jolyon Palmer dan Kevin Magnussen kesulitan menemukan performa terbaik di Renault pada musim 2016. Mesin Renault bisa menjadi kambing hitam atas kondisi tersebut, namun Palmer benar-benar gagal membuktikan dirinya pantas dipertahankan. Salah satu contohnya di GP Hungaria, ketika pria Inggris ini berakhir dengan melintir ke luar lintasan saat punya peluang mendulang poin.

Jika satu pebalap Renault harus pergi, Palmer bakal menjadi kandidat. Kondisi ini membuka jalan bagi Rio Haryanto. Kans putra Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini bakal lebih besar jika mampu membawa sponsor dengan dana besar.

Namun, Rio juga punya saingan berat dalam usaha mendapatkan kursi Renault untuk musim depan.  Salah satu kompetitor utamanya adalah Esteban Ocon, yang menggantikan posisinya di Manor pada tengah musim lalu. Jika bisa meraih hasil lumayan bersama Manor, kans Ocon bergabung dengan Renault cukup terbuka lebar.

Pebalap lain yang juga dikaitkan dengan Renault adalah Sergey Sirotkin dan Oliver Rowland. Itu artinya Rio harus bekerja keras untuk mengklaim satu tempat di kokpit Renault pada musim depan. 

 

 

Video Populer

Foto Populer