Sukses


Hantavirus Bukan Virus Baru, Sudah Ada Sejak Perang Korea

Bola.com, Jakarta - Pandemi Virus Corona belum reda, muncul virus lain lagi dari China. Adalah Hantavirus, yang baru-baru ini membuat satu pasien meninggal dunia.

Pria tersebut dikabarkan berasal dari Yunnan, China. Penumpang lain yang berada satu bus dengannya dalam perjalanan ke Provinsi Shandong, masih menjalani tes.

"Seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal ketika dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja dengan bus sewaan pada hari Senin. Dia dinyatakan positif Hantavirus. 32 orang di bus diuji, demikan cuitan Global Times di Twitter, Selasa (24/3/2020).

Kemunculan pasien tutup usia akibat positif Hantavirus menjadi perhatian di tengah pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi masyarakat global. Timbul kekhawatiran, Hantavirus akan menyebar seperti halnya virus Corona.

Muncul pula berbagai informasi lain, terkait gejala dan cara penularan virus yang dibawa oleh binatang pengerat seperti tikus ini.

Satu informasi yang beredar adalah apakah Hantavirus merupakan virus baru?

Apabila mengacu pada media Pemerintah China, Hantavirus bukan jenis virus baru dan telah menginfeksi manusia beberapa dekade.

Dikutip dari Indiatoday, Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) Amerika Serikat, dalam sebuah jurnal menulis saat ini jenis Hantavirus mencakup lebih dari 21 spesies. Namun, penyebabnya dari tikus-tikus kecil.

Pada 1978, penyebab demam Hemerologis Korea dari hewan pengerat yang terinfeksi virus di dekat sungai Hantan di Korea Selatan.

Kemudian, virus itu dinamakan virus Hantaan, sesuai dengan nama sungai tempat tikus terinfeksi virus.

Penemuan awal ini berasal dari pendekatan ilmiah yang dimulai setelah perang Korea (1951-1953), di mana lebih dari 3.000 kasus demam berdarah Korea dilaporkan di antara pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lalu pada 1981, virus Hantaan diberi nama baru yang disebut 'hantavirus'. Nama ini diperkenalkan di keluarga Bunyaviridae, karena mencakup virus yang menyebabkan demam hemoroligik dengan sindrom ginjal (HFRS).

2 dari 3 halaman

Penjelasan Hantavirus menurut CDC Amerika Serikat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), juga menuliskan penyebab Hantavirus melalui situs resmi. CDC menjelaskan Hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan dari tikus dan menyebabkan berbagai sindrom penyakit pada orang di seluruh dunia.

"Hantavirus, di Amerika dikenal sebagai hantavirus 'Dunia Baru' dan dapat menyebabkan sindrom paru hantavirus [HPS]," kata CDC.

"Hantavirus lainnya, yang dikenal sebagai hantavirus 'Dunia Lama', kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal [HFRS]."

Jadi, pria maupun wanita, anak-anak maupun dewasa, bisa saja tertular virus dari tikus ini.

3 dari 3 halaman

Gejala dan Penularan

Bagaimana Penularan Hantavirus?

Hantavirus bisa menular melalui udara. Jadi, virus-virus dalam urin tikus atau kotoran tikus menyebar ke udara. Virus juga bisa menular jika seseorang tak sengaja menyentuh urin, kotoran, atau sarang tikus yang mengandung virus. Lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Gejala Hantavirus

Seseorang yang terinfeksi virus ini akan merasa sakit satu hingga lima minggu usai terpapar virus dari tikus.

Awalnya seseorang dengan HPS akan merasakan:

1. Demam

2. Nyeri otot

3. Kelelahan

Beberapa hari kemudian, seseorang akan sulit bernapas. Seseorang yang terinfeksi hantavirus bisa mengalami sakit kepala, pusing, kedinginan, mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Biasanya, seseorang yang terinfeksi tidak mengalami pilek, sakit tenggorokan, atau ruam.

 

Sumber asli: Berbagai sumber

Disadur dari: Merdeka.com (Fellyanda Suci Agiesta, Published: 25/3/2020)

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.

Video Populer

Foto Populer