Sukses


35 Kata-kata Bijak Iwan Fals, Penuh Makna dan Menginspirasi

Bola.com, Jakarta - Kata-kata bijak Iwan Fals mempunyai makna yang dalam dan menginspirasi. Iwan Fals merupakan satu di antara musisi legendaris di Indonesia.

Pria bernama lengkap Virgiawan Listanto itu dikenal dengan karya-karyanya yang lantang dan berisikan kritik sosial. Kemudian dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals juga ada yang mengandung kata-kata bijak.

Banyak kata-kata bijak Iwan Fals yang penuh makna dan menginspirasi. Wajar tentunya jika banyak orang yang termotivasi dari kata-kata bijak Iwan Fals.

Kata-kata bijak Iwan Fals isinya beragam. Mulai dari kritik sosial, alam, hingga hubungan dengan Tuhan. Kamu bisa menggunakan kata bijak Iwan Fals sebagai motivasi dalam hidupmu.

Banyak kata-kata bijak Iwan Fals yang bisa kamu baca sebagai bahan motivasi menjalani kehidupan.

Berikut ini kumpulan kata-kata bijak Iwan Fals yang Bola.com himpun dari Sahabatnesia.com, Sabtu (20/6/2020).

 

 

 

2 dari 2 halaman

Kumpulan Kata-kata Iwan Fals

1. "Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani."

2. "Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa."

3. "Mengapa besar selalu menang? Bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir? Harus mengalah dan menyingkir."

4. "Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta."

5. "Tertawa itu sehat, menipu itu jahat."

6. "Alam semesta menerima perlakuan sia-sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya."

7. "Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah."

8. "Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini."

9. "Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi."

10. "Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi."

11. "Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat."

12. "Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal."

13. "Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah."

14. "Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa."

15. "Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam."

16. "Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa."

17. "Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah."

18. "Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita."

19. "Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri."

20. "Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari."

21. "Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh."

22. "Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati."

23. "Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu."

24. "Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang."

25. "Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan."

27. "Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang."

28. "Hey jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu."

29. "Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata."

30. "Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang."

31. "Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik."

32. "Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari selalu ada kesempatan."

33. "Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti."

34. "Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa."

35. "Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani."

36. "Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli? Sampai nanti sampai habis terjual harga diri."

37. "Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri."

38. "Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja."

 

Sumber: sahabatnesia.com

Video Populer

Foto Populer