Sukses


20 Kata-Kata Cinta Bahasa Jawa, Manis dan Romantis

Bola.com, Jakarta - Bahasa Jawa merupakan bahasa tradisional yang banyak dituturkan di Indonesia. Bahasa Jawa banyak digunakan di bagian tengah dan timur Pulau Jawa oleh penduduk bersuku Jawa.

Bahasa Jawa juga digunakan oleh diaspora Jawa di wilayah lain di Indonesia, seperti di Kalimantan, Sumatra, dan daerah lain, serta di luar Indonesia, termasuk di Malaysia, Belanda, dan Suriname.

Khususnya oleh suku Jawa, bahasa Jawa digunakan untuk berinteraksi sehari-hari. Namun, bahasa Jawa belakangan tak hanya dimengerti oleh penduduk bersuku Jawa. Banyak penduduk suku lain di Indonesia sudah tak asing dan memahami bahasa Jawa.

Sebagai bahasa untuk interaksi sehari-hari, bahasa Jawa juga dapat dijadikan hiburan, khususnya dalam hubungan percintaan.

Dengan mengucap kata-kata cinta bahasa Jawa, kamu bisa mengesankan pasanganmu dengan penuh romantisme.

Ada banyak kata-kata cinta dalam bahasa Jawa yang memiliki arti mendalam dan pas untuk disampaikan kepada pasangan. Si dia bakal berbunga-bunga saat membaca atau mendengarnya.

Seperti satu di antara kata bahasa Jawa tentang cinta yang sangat terkenal, yaitu 'witing tresno jalaran soko kulino' yang berarti cinta tumbuh karena terbiasa.

Jika kamu sedang mencari referensi kata-kata cinta bahasa Jawa, bisa dilihat beberapa contohnya dalam artikel ini.

Berikut kumpulan kata-kata cinta dalam bahasa Jawa yang bisa kamu jadikan referensi untuk diutarakan ke pasanganmu, dikutip dari laman Eko Trimulyono, Jalantikus, dan Karya Pemuda, Kamis (25/6/2020).

1. "Jarene wes ikhlas de'e karo sing liyo, kok iseh ngomong 'Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales'. Mbok wes meneng wae luwih apik".

(Katanya sudah ikhlas dia dengan yang lain, kok masih bilang 'Kalau Tuhan nggak anak membalas, karma yang balas.' Udah diam aja lebih baik.)

2. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg".

(Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)

3. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe".

(Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang nggak punya)

4. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo".

(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)

5. "Wes kadung ngomong sayang jebule wes nduwe gandengan, wes kadung tak sawang malah ninggal kenangan".

(Sudah terlanjur menyatakan sayang, ternyata sudah punya gandengan, sudah terlanjur dipandang malah meninnggalkan kenangan.)

6. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur".

(Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur)"

7. "Tresno iku kadang koyo kopi ijo, legi ning yo enek pait-paite".

(Cinta itu terkadang seperti kopi hijau, manis tapi ada pahit-pahitnya)

8. "Aku tanpamu bagaikan es dawet ra diwei gulo".

(Aku tanpamu  bagaikan es dawet tidak diberi gula)

9. "Tresno kui kadang koyo wifi selama koe ora ngumbar sandi penghunine yo mung siji".

(Cinta itu terkadang seperti wifi selama kamu tidak mengumbar sandi penghuninya ya hanya satu)

10. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar".

(Aku tanpamu bagai nasi kucing yang karetnya hilang, hancur)

11. "Angger aku nyawang sliramu, rasane kabeh macem roso bungah ning alam dunyo mandeg ono ing ngarep netraku".

(Ketika aku melihatmu, aku melihat semuanya ujung kebahagiaan dunia ini telah berhenti sekejap di mataku)

12. "Sepatu iso nganteni sendal, bambu iso ganteni kayu, tapi ilingo siji ae ora enek sing iso ganteni koe neng atiku".

(Sepatu bisa mengantikan sandal, bambu bisa menggantikan kayu, tapi ingat satu aja tidak ada yang bisa mengantikan kamu di hatiku.)

13. "Aku ora pernah ngerti opo kui tresno, kajaba sak bare ketemu karo sliramu".

(Aku tidak pernah mengetahui apa itu cinta, sampai akhirnya bertemu denganmu)

14. "Amet nek aku cemburu, aku gor wedi kelangan wong seng tak tresnani".

(Maaf jika aku terllau cemburu, aku hanya takut kehilangan orang yang aku cintai)

15. "Nek ditakoni "Ngopo tresno awakku?" mek tak jawab "Kui alesan ku mobat mabet ngalor ngidul gole receh ge moro neng wong tuomu".

(Jika ditanya "Mengapa cinta aku?" cuma tak jawab "Itulah alasan ku terombang-ambing mencari receh untuk menemui orang tuamu) 

16. "Uduk bondo, uduk rupo. Tapi, ati iki wes kebacut treno karo sliramu. Ora mandang sopo bapakmu, ora mandang piro duitmu, penting aku sayang". 

(Bukan harta, buka rupa. Tapi hati ini terlanjur cinta kepadamu. Tidak peduli siapa bapakmu, tidak peduli berapa uangmu, yang penting aku sayang.)"

17. "Aku duduk cah romantis sing iso berkata kata manis, nanging aku mung bocah humoris sing iso berkata manis".

(Aku bukan orang romantis yang bisa berkata kata manis, tetapi aku hanya orang humoris yang bisa berkata manis)

18. "Ora perlu janji sehidup semati, sing penting iso bertahan sampek mati".

(Tidak perlu janji sehidup semati, yang penting bisa bertahan sampai mati)

19. "Tresno kui ora mandang aku sopo kowe sopo, nyatane kowe mantanku aku ijek tresno".

(Cinta itu tidak memandang aku siapa, kamu siapa, nyatanya kamu itu mantanku tapi aku masih cinta)

20. "Nek kowe dikon milih de’e utowo aku, miliho de’e wae. Aku dudu pilihan. Mergo nek sing tenanan cinta kuwi ra bakal ninggal."

(Kalau kamu disuruh pilih kamu atau aku, pilih saja dia. Aku bukan pilihan. Karena yang serius cinta itu nggak akan meninggalkan.)

 

Sumber: Eko Trimulyono Jalantikus, Karya Pemuda

Video Populer

Foto Populer