Sukses


6 Kesalahan yang Sering Dilakukan pada Telinga, Jangan Remehkan

Bola.com, Jakarta - Manusia selalu berusaha menjaga kebersihan tubuhnyam termasuk membersihkan telinga dari kotoran. Banyak orang merasa terganggu dengan adanya kotoran kental berwarna kuning yang melekat pada liang telinga.

Kotoran telinga atau serumen sebenarnya bukan hasil dari kumpulan bakteri dan debu yang menumpuk di liang telinga. Cairan berwarna kekuningan tersebut adalah produk yang dihasilkan kelenjar di liang telinga yang akan melapisi kulit liang serta melindung telinga dari kerusakan dan infeksi.

Lantaran sifatnya yang kental dan lengket, serumen mampu menangkap debu dan bakteri serta mencegahnya masuk ke bagian telinga lebih dalam.

Serumen tersebut terdiri dari asam lemak tersaturasi dan keasamannya mampu melawan bakteri yang masuk. Serumen tersebut menjaga kulit liang telinga menjadi kering dan mengurangi rasa gatal.

Namun, ketidaktahuan atas cairan tersebut membuat kita kerap membersihkanya. Satu di antara alat yang kerap digunakan untuk membersihkan telinga adalah cutton bud.

Menurut Brett Comer, MD, asisten profesor THT di Universitas Kentucky, membersihkan telinga hingga ke bagian dalam dengan kapas bisa berbahaya.

"Anda dapat membuat luka kecil di saluran telinga. Hal itu juga bisa membuat gendang telinga Anda berlubang atau memaksa kotoran telinga masuk lebih dalam sehingga dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau rasa sakit," kata Comer.

"Ingat, kotoran itu ada karena suatu alasan. Kotoran telinga memiliki sifat antibakteri untuk melindungi telinga Anda dari infeksi," imbuhnya.

Selain cutton bud, berikut enam kesalahan yang kerap dilakukan pada telinga dikutip dari Klikdokter, Rabu (30/9/2020).

2 dari 7 halaman

1. Membersihkan Telinga dengan Ear Candle

Terapi ear candle diklaim bisa membersihkan kotoran telinga Anda dengan baik.

"Namun, penelitian-penelitian yang sudah dilakukan tidak menemukan bukti bahwa ear candle benar-benar bisa melakukannya," demikian penjelasan Richard Rosenfeld, MD, ketua THT di SUNY Downstate Medical Center, New York.

Pada sisi lain, lilin-lilin ini ternyata bisa membahayakan telinga Anda.

"Anda bisa mengalami luka bakar atau membuka perforasi (lubang) di gendang telinga Anda," imbuh Brett Comer.

3 dari 7 halaman

2. Mendengarkan Musik dengan Earphone

Berdasarkan data National Institute on Deafness, sekitar 15 persen orang Amerika Serikat antara usia 20 sampai 69 tahun memiliki gangguan pendengaran akibat paparan suara keras.

Penelitian menunjukkan musik keras yang didengar melalui earphone bisa menjadi penyebab utama.

Rosenfeld mengatakan alat pendengar itu bisa menyebabkan kerusakan pada telinga. Itulah mengapa, jika Anda ingin menggunakan earphone, jangan lupa perhatikan volumenya.

"Jika orang-orang di sekitar Anda dapat mendengar musik Anda, itu berarti Anda menyetelnya terlalu keras," katanya.

4 dari 7 halaman

3. Mengorek Telinga dengan Jari

Comer mengatakan, membersihkan telinga dengan jari Anda adalah satu kesalahan besar. Hal ini karena kuku-kuku Anda cenderung menyembunyikan banyak bakteri mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi.

Terutama jika Anda diabetes atau pradiabetes, Anda berisiko lebih besar untuk mengalami infeksi.

"Kondisi diabetes merusak pembuluh darah tubuh yang sangat kecil dan melukai aliran darah ke telinga Anda," jelas Comer.

"Jadi, elemen dalam darah yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk melawan infeksi tidak sampai ke telinga Anda dengan efektif," imbuh Comer.

5 dari 7 halaman

4. Tindik

Jangan pernah coba-coba menindik telinga sendiri atau membiarkan seorang teman yang bukan penindik profesional melakukannya untuk Anda.

"Saya sering menemukan kasus infeksi akibat hal ini. Anda harus mengunjungi seorang penindik profesional yang memiliki alat yang tepat (dan disterilkan dengan benar)," kata Comer.

6 dari 7 halaman

5. Tidak Pergi ke Dokter saat Sakit Telinga

"Kita semua pernah mengalami telinga berdengung atau terasa bindeng. Tapi, jika itu terus-menerus terjadi atau makin memburuk dari waktu ke waktu, Anda perlu menemui dokter," ujar Richard Rosenfeld

Alasan lain untuk menemui dokter: Anda mengalami sakit telinga. Tetapi, itu belum tentu karena telinga Anda bermasalah.

"Nyeri telinga tidak selalu berhubungan dengan masalah telinga. Saraf pada rahang, gigi, dan tenggorokan Anda terhubung dengan telinga dan begitu ada masalah dengan salah satunya, termasuk kanker tenggorokan, dapat menyebabkan sakit telinga," lanjutnya.

Jadi, jika Anda mengalami sakit telinga terus-menerus dan berlangsung lebih dari dua hari, segeralah menemui dokter.

7 dari 7 halaman

6. Menempel, Memasukkan, atau Menjepit Telinga

Comer menjelaskan bahwa penjepit kertas, penjepit jemuran, dan tutup pena adalah alat yang paling umum digunakan orang untuk mengorek-ngorek telinga dan semua itu bisa menyebabkan luka sayatan yang bisa menyebabkan infeksi.

 

Sumber: Klikdokter

 

Yuk, cari artikel kesehatan lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer