Sukses


Perlu Diketahui, 8 Hal tentang Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris

Bola.com, Jakarta - Menjelang akhir tahun 2020, dikabarkan muncul varian baru virus corona COVID-19 di Inggris. Ramainya soal varian baru virus corona di negeri Ratu Elizabeth itu membuat sejumlah negara memperketat protokol kesehatan.

Hingga kini, terdapat lebih dari 40 negara telah melarang adanya penerbangan dari Inggris. Hal itu demi mencegah penyebaran varian baru virus corona COVID-19 yang saat ini menyerang Inggris.

Banyak yang masih belum diketahui tentang jenis virus ini, yang dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.7. Meski belum diketahui semua detailnya, para ahli makin yakin bahwa strain virus corona COVID-19 itu mudah ditularkan daripada strain lainnya.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyatakan varian virus corona hingga 70 persen lebih mudah menular. Mengingat situasi yang memburuk, Inggris memberlakukan lockdown selama periode Natal untuk memperlambat penyebarannya.

Varian baru virus corona ini menyumbang peningkatan kasus di beberapa bagian Inggris. Menurut menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru virus corona COVID-19 ini pertama kali terdeteksi 21 September di Kent County, kemudian menyebar pada November 2020.

Berikut hal-hal yang telah diketahui sejauh ini tentang varian baru virus corona COVID-19 tersebut, disadur dari Liputan6, Senin (28/12/2020).

2 dari 5 halaman

8 Hal tentang Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris

1. Nama strain

Nama varian baru virus corona COVID-19 itu adalah SARS-CoV-2 strain B.1.1.7. Sesuai laporan Science Magazine, varian baru tersebut versi virus dengan 23 mutasi, delapan di antaranya berada dalam spike protein yang digunakan virus untuk mengikat dan memasuki sel manusia.

2. Dimana dan kapan virus corona varian baru ini muncul?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), strain baru terungkap di Inggris pada akhir November di Kent County dan menyebar pada November 2020.

Masih menurut WHO, sejak itu, varian baru virus corona itu telah menjadi varian paling umum di Inggris, mewakili lebih dari 50 persen kasus baru yang didiagnosis antara Oktober dan 13 Desember di Inggris.

Sementara menurut Science Magazine, beberapa ilmuwan mengatakan virus ini mungkin telah bermutasi pada seseorang yang imunocompromised. Hal itu karena tidak seperti flu, novel coronavirus dapat memperbaiki kesalahan ketika mereplikasi dan cenderung memiliki genom yang cukup stabil.

Namun, penelitian telah menunjukkan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah - karena mereka mengambil obat imunosupresan atau sedang diobati dengan kemoterapi, misalnya: dapat menyembunyikan virus menular itu selama berbulan-bulan.

Hal itu, pada gilirannya, akan memberi virus banyak kesempatan untuk memperoleh mutasi yang membantunya mereplikasi atau menghindari sistem kekebalan tubuh.

3 dari 5 halaman

8 Hal tentang Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris

3. Dampak mutasi

Ilmuwan belum tahu pasti. Tetapi, tiga mutasi khususnya telah mengkhawatirkan para ahli.

Pertama, dua penghapusan asam amino yang dikenal sebagai 69-70Delta, pertama kali terdeteksi secara terpisah pada pasien yang dirawat dengan imunosupresan yang mengembangkan COVID-19.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mutasi lain, yang dikenal sebagai N501Y, mengubah asam amino kunci yang membentuk apa yang disebut domain pengikat reseptor SARS-CoV-2, di mana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan sel-sel selosin (Y) di bagian virus yang menempel pada reseptor ACE2 pada sel manusia.

Sebuah studi bulan September dalam jurnal Cell menemukan varian ini mengikat lebih erat dengan reseptor ACE2 daripada versi lain dari coronavirus, setidaknya menurut tes laboratorium.

Menurut Science Magazine, mutasi mencurigakan ketiga adalah P681H, yang juga berada di domain pengikat reseptor virus. Menurut informasi awal yang diunggah oleh Konsorsium Genomika COVID-19 Inggris, mutasi ini duduk di sebelah "situs pembelahan furin," yang merupakan tempat protein lonjakan harus dibelah agar virus memasuki sel.

4. Lebih infeksius?

Mengacu pada. kasus yang terjadi di Inggris, para ahli sekarang berpikir varian baru ini antara 50 persen dan 74 persen lebih dapat ditularkan daripada strain dominan lainnya, menurut sebuah penelitian oleh Center for Mathematical Modeling and Infectious Diseases (CMMID) yang belum di peer review.

WHO memperkirakan ini memiliki nilai tack pada 0,4 ke angka reproduksi dasar R, yang menentukan berapa banyak orang yang terinfeksi akan menyebarkan virus ke orang lainnya.

Berdasarkan model pertumbuhan itu, varian baru bertanggung jawab atas 90 persen dari semua kasus COVID-19 baru di London, Inggris Timur dan Selatan pada pertengahan Januari.

4 dari 5 halaman

8 Hal tentang Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris

5. Lebih mematikan?

Para ilmuwan belum tahu, tetapi para ahli menduga, tidak. Namun, kenyataan bahwa virus itu lebih infeksius. Hal ini dapat menambah orang yang akan dirawat di rumah sakit.

Studi CMMID menemukan varian baru dapat menjelaskan peningkatan rawat inap di Inggris tenggara, sebagian besar karena peningkatan penyebaran, tidak harus karena virus lebih berbahaya.

Studi lain oleh CMMID, juga belum di peer review, menggunakan model matematika untuk melihat apakah pertumbuhan virus yang cepat di London disebabkan oleh peningkatan infeksi atau karena itu menjadi lebih parah.

6. Dampaknya terhadap anak-anak

Beberapa baris bukti di masa lalu telah menyarankan anak-anak mungkin kurang rentan terhadap novel coronavirus. Ada kemungkinan varian baru ini lebih mudah menempel ke sel dan bisa menyebar lebih mudah di antara anak-anak daripada sebelumnya.

Namun, studi lebih lanjut akan diperlukan untuk melihat apakah itu yang terjadi. Kita belum bisa mengatakan bahwa anak-anak akan terinfeksi dan menyebarkan varian ini dengan lebih mudah.

5 dari 5 halaman

8 Hal tentang Varian Baru Virus Corona COVID-19 dari Inggris

7. Respons atas vaksin COVID-19 yang baru

Sebagian besar ahli berpikir vaksin yang baru dikembangkan masih akan bekerja melawan varian virus corona Inggris. Ketika vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh, tubuh membangun gudang sel untuk mengikat ke berbagai bagian virus.

CEO BioNTech, Uğur Şahin, pada sebuah briefing berita mengatakan, mengingat 99 persen protein pada varian baru identik dengan strain target vaksin mRNA Pfizer-BioNtech (vaksin Moderna sangat mirip), sangat mungkin vaksin akan bekerja.

Şahin menambahkan, kepada Financial Times, vaksin mRNA baru dapat diperbarui untuk mencerminkan mutasi baru dalam waktu sekitar enam minggu, 

8. Yang harus kita lakukan

Varian baru ini masih menyebar dengan cara yang sama seperti bentuk biasa dari virus corona. Hal ini berarti hal yang sama telah dilakukan semua orang untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona ini.

Mematuhi aturan-aturan itu secara ketat seperti mencuci tangan, menjaga jarak fisik, memakai masker, dan memastikan ventilasi yang baik. Selain itu, menghindari jalan-jalan yang tidak perlu, akan membantu mencegah penyebarannya.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Hariz Barak. Published: 27/12/2020)

Video Populer

Foto Populer