Sukses


Kata-Kata Pidato Bung Tomo yang Menggetarkan Jiwa Arek Suroboyo Jelang Peristiwa 10 November 1945

Bola.com, Jakarta - Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan setiap 10 November. Hari Pahlawan merupakan peringatan dari peristiwa bersejarah Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945.

Ketika itu, arek Suroboyo yang dipimpin oleh Bung Tomo berjuang dalam upaya melawan dan mengusir tentara Inggris yang didomplengi Belanda.

Dengan pidatonya, Bung Tomo berhasil menggelorakan semangat juang seluruh lapisan masyarakat Surabaya.

Pidato Bung Tomo menjadi penyemangat rakyat Surabaya buat bangkit melawan serangan pasukan Inggris yang dilengkapi dengan senjata canggih.

Selain itu, pidato Bung Tomo, membuat arek Suroboyo memilih mengabaikan ultimatum tentara Inggris dan lebih memilih untuk melawan.

Berikut ini isi kata-kata pidato Bung Tomo yang menggetarkan jiwa arek Suroboyo jelang peristiwa 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan, disadur dari Merdeka, Selasa (9/11/2021).

2 dari 2 halaman

Isi Pidato Bung Tomo

Bismillahirrohmanirrohim.

 

Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.

Kita semuanya telah mengetahui.

Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.

 

Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,

menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.

Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.

Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

 

Saudara-saudara.

Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.

Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,

Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,

Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,

Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,

Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatra,

Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

 

Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.

Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.

Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol.

Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.

 

Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini. Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran.

Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri.

Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya.

Kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya.

 

Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.

Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Dengarkanlah ini tentara Inggris.

Ini jawaban kita.

Ini jawaban rakyat Surabaya.

Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

 

Hai tentara Inggris!

Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.

Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.

Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu

Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:

 

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah

Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih

Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapa pun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!

 

Tetapi saya peringatkan sekali lagi.

Jangan mulai menembak,

Baru kalau kita ditembak,

Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara.

Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.

 

Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara.

Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,

Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.

Percayalah saudara-saudara.

Tuhan akan melindungi kita sekalian.

 

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Merdeka!!!

 

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Tim Merdeka. Published: 9/11/2018)

Dapatkan artikel kata-kata dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer