Sukses


5 Manfaat Melajang di Hari Valentine bagi Kesehatan

Bola.com, Jakarta - Berstatus lajang di hari Valentine? Siapa takut? Yap, Anda tak perlu malu, rendah diri ataupun berkecil hati karena tanpa pasangan di hari Valentine. Faktanya, melajang memiliki manfaat sehat. 

Melajang memiliki manfaat bagi kesehatan mungkin belum banyak diketahui. Tak bisa dimungkiri, selama ini orang yang melajang atau jomblo kerap mendapat stereotip negatif dari masyarakat.

Lajang, apalagi apabila sudah dianggap berumur, dicap 'tidak laku', memiliki wajah tidak cantik atau tampan, dan lain sebagainya. 

Padahal, di era sekarang ini, menjadi lajang merupakan suatu pilihan. Banyak lajang yang tetap merasa bahagia, meski dalam keseharian hidupnya tanpa kehadiran pasangan.

Jadi, Anda tak perlu resah lagi menyongsong hari Valentine, di mana akan ada lebih banyak 'tekanan' bagi para jomblo. Alih-alih pusing memikirkan anggapan orang, Anda bisa makin tenang karena bisa memetik manfaat baik dari melajang bagi kesehatan.

Apa saja itu? Berikut ini penjelasan manfaat melajang di hari Valentine, seperti disadur dari Klikdokter, Selasa (8/2/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Manfaat Sehat Melajang di Hari Valentine

1. Lebih bahagia

Meski para lajang kerap dianggap tak laku – padahal tidak juga – menurut sebuah studi metaanalisis yang dilakukan tahun 2016 menyebutkan, mereka cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan keluarga, saudara, atau teman ketimbang mereka yang sudah berpasangan.

Dampaknya, para lajang ini lebih bahagia. Hal ini karena orang-orang yang memiliki pasangan cenderung akan lebih memilih menghabiskan sebagian besar waktunya dengan pasangan dibandingkan dengan teman atau keluarga.

2. Berat badan lebih stabil

Seperti dilansir dari laman Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat (NIH), pria dan wanita yang baru saja melepas status lajang atau baru punya pasangan cenderung berisiko mengalami obesitas dibandingkan mereka yang masih lajang. Risikonya hingga dua kali lebih tinggi!

Pada suatu penelitian yang dipublikasikan di jurnal "Health Psychology" pada 2013, ditemukan bahwa mereka yang sudah punya pasangan cenderung tak lagi menggebu dalam menjaga berat badan ideal. 

Hal ini karena mereka sudah tak lagi mempunyai motivasi untuk menarik perhatian lawan jenis.

Terlebih lagi, saat hari Valentine, banyak pasangan memilih untuk merayakannya dengan makan malam romantis, belum lagi menikmati aneka cokelat yang identik dengan perayaan Hari Kasih Sayang. Jadi, untuk Anda yang melajang tanggal 14 Februari, tak perlu takut berat badan meningkat.

3 dari 4 halaman

Manfaat Sehat Melajang di Hari Valentine

3. Bisa meluangkan waktu untuk berolahraga

Hari Valentine tetap ingin cuci mata, tetapi malas melihat pasangan-pasangan kekasih bergandengan sambil bermesraan? Langkahkan kaki ke gym saja. 

Menurut hasil survei yang dilakukan NIH tahun 2011, mereka yang memiliki pasangan cenderung tidak dapat memenuhi target aktivitas fisik yang dianjurkan, yaitu 150 menit setiap minggu, dibandingkan mereka yang melajang.

Para responden yang "gagal" tersebut adalah 75 persen pria dan 63 persen wanita yang sudah menikah.

Nah, kalau momen hari Valentine Anda alokasikan untuk menambah rasa kasih sayang terhadap diri sendiri, dengan berolahraga, tentu bisa membantu kesehatan dan kebugaran tubuh. 

Jika dilakukan secara rutin, Anda pun dapat terhindar dari berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, hingga kolesterol tinggi.

4 dari 4 halaman

Manfaat Sehat Melajang di Hari Valentine

4. Tidur lebih nyenyak

Jangan sedih jika hingga saat ini Anda belum menikah dan masih tidur sendirian. Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh The Better Sleep Council di Amerika Serikat, melaporkan bahwa 61 persen responden yang sudah menikah merindukan tidur yang nyenyak, seperti saat mereka melajang. 

Bahkan, 26 persen responden menyebut, mereka lebih memilih tidur sendiri dibandingkan bersama pasangan.

Kualitas tidur yang menurun ini di antaranya disebabkan oleh kebiasaan tidur pasangan yang mengganggu atau pasangan yang tidur mendengkur. 

Perlu diingat, waktu tidur yang kurang dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko depresi, penuaan dini pada kulit, obesitas dan stres.

5. Anda bisa membuat jadwal sendiri

Ketika Anda berkomitmen dalam hubungan percintaan, otomatis Anda akan sering menghabiskan waktu bersama pasangan. Akibatnya, jadwal yang sebelumnya Anda telah susun bisa jadi berantakan karena terkadang harus menyesuaikan dengan jadwal pasangan.

Namun, bagi para lajang, hal ini tak perlu dikhawatirkan. Menurut studi yang dilakukan oleh Universitas McGill, Kanada, orang-orang yang memiliki jadwal terstruktur akan meningkatkan produktivitas dan kebahagiaannya.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 13/2/2019)

Dapatkan artikel manfaat dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer