Sukses


Pengertian PHBS beserta Tatanan dan Indikatornya

Bola.com, Jakarta - PHBS merupakan satu di antara konsep yang terkait dengan gaya hidup sehat. PHBS dapat diartikan sebagai satu di antara cara untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, berhemat, dan meningkatkan kesejahteraan.

Di Indonesia, PHBS adalah konsep yang diperkenalkan secara luas kepada masyarakat.

Dengan PHBS, diharapkan masyarakat dapat membiasakan perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas.

Pedoman PHBS disusun oleh Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Pedoman ini penting, terutama di masa pandemi saat ini.

Praktik-praktik dalam PHBS cukup sederhana untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terbebani dan bisa menerapkannya sedikit demi sedikit.

Berikut rangkuman terkait PHBS, yang perlu Anda ketahui, disadur dari Liputan6, Rabu (3/8/2022).

2 dari 7 halaman

Pengertian PHBS

PHBS adalah singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Menurut Kementerian Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktkkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Menurut Kemensos, PHBS adalah upaya untuk memperkuat budaya seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas.

PHBS merupakan perilaku yang harus dipraktikkan secara terus menerus agar menjadi suatu pola kebiasaan.

Dalam pedomannya, PHBS dalam tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum.

Dalam penerapan PHBS, keluarga berperan besar untuk menciptakan kebiasaan ini.

Tujuan PHBS adalah meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup serta ketahanan dari serangan berbagai penyakit.

3 dari 7 halaman

Tatanan PHBS

Ada lima tatanan yang telah ditentukan dalam penerapan PHBS. Tatanan ini meliputi:

1. PHBS di Rumah Tangga

Dalam PHBS di rumah tangga sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan rumah tangga ber-PHBS. Menerapkan PHBS di rumah tangga akan menciptakan keluarga sehat dan mampu meminimalkan masalah kesehatan.

2. PHBS di Istitusi Pendidikan

Di insttusi pendidikan (kampus, sekolah, pesantren, seminari, padepokan, dan lain-lain), sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan institusi pendidikan ber-PHBS.

PHBS di sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.

4 dari 7 halaman

Tatanan PHBS

3. PHBS di Tempat Kerja

Di tempat kerja (kantor, pabrik, dan lain-lain), sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan tempat kerja ber-PHBS.

PHBS di tempat kerja merupakan kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat.

4. PHBS di Tempat Umum

Di tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan, terminal, dermaga, dan lain-lain), sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan tempat umum Ber-PHBS.

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat, dan mencegah penyebaran penyakit.

5. PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Di fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain), sasaran primer harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan ber-PHBS.

5 dari 7 halaman

Indikator PHBS

Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari memiliki tolok ukur yang dapat digunakan sebagai ukuran bahwa seseorang dikatakan sudah melakukan atau memenuhi kriteria menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.

Praktik PHBS yang diukur adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga. Ada sepuluh indikator untuk menetapkan apakah PHBS berjalan atau tidak. Berikut indikatornya:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter, bidan, dan tenaga paramedis lainnya. Sampai saat ini masih ada kelompok masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi (paraji).

Selain tidak aman dan penanganannya tidak steril, penanganan oleh dukun bayi (paraji) dikhawatirkan berisiko.

2. Memberi bayi ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif

Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain, sejak kelahiran hingga usia enam bulan.

3. Menimbang bayi dan anak secara rutin setiap bulan

Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia satu bulan hingga lima tahun.

Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari catatan KMS dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita tersebut.

6 dari 7 halaman

Indikator PHBS

4. Menggunakan Air Bersih

Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

5. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan terbebasas dari kuman.

Cuci tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktivitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.

6. Gunakan Jamban Sehat

Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan seperti serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih yang memadai.

7 dari 7 halaman

Indikator PHBS

7. Memberantas jentik nyamuk

Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, talang air, dan media penyimpanan lainnya yang menampung air.

Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap minggu dan konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan fogging di tempat-tempat yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.

8. Makan makanan bergizi

Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat seperti mengandung banyak vitamin, serat, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh serta bermanfaat bagi kesehatan.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.

Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.

10. Tidak merokok

Asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Anugerah Ayu Sendari, Editor: Fadila Adelin. Published: 30/9/2021)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer