Sukses


Pengertian Diksi beserta Ciri dan Fungsinya

Bola.com, Jakarta - Diksi merupakan unsur penting dalam membuat cerita. Diksi digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau menceritakan peristiwa.

Diksi meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan, dan sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Dengan kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu.

Dengan begitu, lawan bicara akan lebih mudah mengerti apa yang kamu sampaikan. Diksi berguna dalam penulisan karya tulis, seperti puisi, novel, laporan dan lain-lain.

Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang diksi, disadur dari Liputan6, Jumat (26/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri dan Syarat Ketepatan Diksi

Ciri-Ciri Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu. Diksi atau pemilihan kata ini tentunya perlu kamu pahami. Mulai ciri-ciri, syarat ketepatan, fungsi, hingga jenis diksi perlu kamu kenali.

Adapun ciri-ciri diksi adalah:

- Menggunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai konteks kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan.

- Pilihan kata yang digunakan dapat membedakan nuansa makna, kata, dan bentuk yang sesuai ide atau gagasan, situasi, dan nilai rasa pembaca maupun pendengar.

- Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki dan dikenali oleh masyarakat, dan dapat menggerakan dan memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring kata yang jelas.

Syarat Ketepatan Diksi

Syarat ketepatan diksi juga perlu diperhatikan. Berikut syarat ketepatan diksi:

- Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat.

- Penggunaan kata sinonim atau hampir sama maknanya secara cermat.

- Dapat membedakan kata-kata yang memiliki ejaan yang mirip.

- Penggunaan kata kerja pada kata depan harus secara idiomatis.

- Harus dapat membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato agar ketepatan diksi terjamin.

- Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam suatu tulisan ataupun pidato.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Diksi

Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan diksi berdasarkan leksikal. Penjelasan jenis-jenis diksi, sebagai berikut:

Diksi Berdasarkan Maknanya:

- Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya, Budi selalu "kerja keras" untuk mendapatkan hasil terbaik.

- Makna Konotatif

Makna konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya, Mario adalah seorang "kutu buku", ia tahu banyak hal.

Diksi Berdasarkan Leksikal

- Sinonim

Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Contoh: bahagia = senang, lezat = enak, pintar = pandai.

Antonim

Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Contoh: naik x turun, besar x kecil, banyak x sedikit, cepat x lambat.

Homonim

Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain.

Contohnya, penggunaan kata bulan pada kalimat berikut: Bulan terlihat bulat penuh malam ini x semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan.

Homofon

Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, tetapi lafal sama. Contoh: Anton menabung uangnya di bank secara rutin x Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan.

Kata "Bank" dan "Bang" pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, tetapi ejaan dan maknanya berbeda.

Homograf

Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, tetapi ejaannya sama. Contoh: Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng x Wanita itu tidak tahu kalau hari ini libur.

Kata "tahu" pada kalimat di atas ejaannya sama, tetapi memiliki arti yang berbeda.

Polisemi

Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Contoh: para nasabah yang menabung di bank akan mendapat bunga setiap bulan x Andini adalah salah seorang bunga desa yang paling cantik.

Kata "bunga" pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda, meski menggunakan kata yang sama.

Hipernim dan Hiponim

Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim.

Contoh: di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. Pada kalimat ini, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim: gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. 

4 dari 4 halaman

Tujuan dan Fungsi Diksi

Tujuan diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Sebuah kata tentunya akan lebih jelas jika pilihan kata yang digunakan tepat dan sesuai.

Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana.

Hal ini juga berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Diksi adalah pilihan kata yang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.

Fungsi Diksi

Selain beberapa tujuan penggunaan diksi yang telah disebutkan, masih banyak lagi fungsi diksi yang perlu kamu ketahui. Fungsi diksi, sebagai berikut:

  • Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  • Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
  • Menciptakan suasana yang tepat.
  • Mencegah perbedaan penafsiran.
  • Mencegah salah pemahaman.
  • Pencapaian target komunikasi lebih efektif.
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
  • Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
  • Membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
  • Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal "tertulis ataupun terucap".
  • Membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar ataupun pembacanya.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 19/10/2020)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Serunya Lari di Maybank Marathon

Video Populer

Foto Populer