Sukses


Macam-Macam Keutamaan Mendirikan Salat Duha, Pahami Tata Caranya

Bola.com, Jakarta - Untuk menjadi muslim yang beriman dan taat, kita haruslah selalu mengikuti perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangan yang telah dibuat-Nya. Satu di antara perintah Allah yang harus kita kerjakan adalah mendirikan salat.

Selain ibadah salat wajib lima waktu, ada juga ibadah salat sunah yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai sarana menambah pahala.

Salat sunah yang bisa dikerjakan ada beragam, satu di antara salat sunah yang sering dilakukan oleh umat muslim ialah salat duha.

Salat duha adalah salat sunah yang didirikan pada waktu pagi, waktu pelaksanaannya pada 20 menit setelah matahari terbit dan 10 menit sebelum waktu zuhur.

Hal yang membedakan antara salat wajib dan salat sunah, khususnya duha, adalah waktu dan niat sebelum melakukannya.

Mendirikan salat duha bisa memberikan keutamaan dan manfaat bagi umat Islam, satu di antaranya ialah dimurahkan rezeki dari Allah Swt.

Berikut macam-macam keutamaan mendirikan salat duha, disadur dari Liputan6, Rabu (31/8/2022).

2 dari 4 halaman

Keutamaan Mendirikan Salat Duha

Dua rakaatnya senilai 360 sedekah

Pelaksanaan salat duha minimal dua rakaat. Meski hanya dua rakaat, itu senilai dengan 360 sedekah. Keutamaan inilah yang terkait erat dengan rezeki lancar. 

"Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan salat duha dua rakaat." (HR. Muslim)

Allah cukupkan rezekinya

Jika punya waktu luang, sebaiknya tak mencukupkan dua rakaat. Tambahlah agar minimal empat rakaat. Dan keutamaannya, Allah mencukupkan rezeki sepanjang hari. Bahkan rezekinya diantar.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu." (HR. Ahmad)

Ghanimah terbanyak

Keutamaan ini juga terkait dengan rezeki barokah lancar. Sebab, Rasulullah menyebut salat ini sebagai ganimah terbanyak. Umumnya, nominal ganimah sangat besar.

"Barang siapa berwudu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan salat duha maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ganimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat." (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih)

Berpahala umrah

Keutamaan luar biasa lainnya ialah berpahala umrah yang sempurna, yaitu jika dikerjakan satu paket dengan salat subuh berjemaah di masjid.

Praktiknya, orang tersebut mengerjakan salat subuh berjemaah di masjid, lalu duduk atau berdiam diri untuk zikir atau ibadah lainnya hingga tiba waktu duha. Ketika tiba waktu duha, ia menunaikan salat duha. Setelah itu baru pulang ke rumah.

3 dari 4 halaman

Waktu Terbaik Mendirikan Salat Duha

Salat duha sama seperti salat sunah lainnya, tetapi yang berbeda hanya pada waktu, niat, dan bacaan salatnya. Waktu pelaksanaan salat duha berlangsung dari munculnya matahari hingga sebelum matahari tepat di tengah.

Adapun waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan salat duha terbagi menjadi dua, yaitu awal waktu dan akhir waktu. Awal waktu salat duha, Anda bisa melakukannya saat 20 menit setelah matahari terbit.

Waktu tersebut sesuai keterangan hadis yang diriwayatkan oleh 'Amr bin 'Abasah. Nabi Muhammad saw. bersabda:

"Kerjakanlah salat subuh kemudian tinggalkanlah salat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari)." (HR. Muslim)

Sedangkan waktu kedua yang dianjurkan adalah akhir waktu salat duha yang dilakukan 15 menit sebelum masuk waktu salat zuhur.

Namun, waktu terbaik atau utama mengerjakan salat duha adalah di akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang makin panas.

Waktu tersebut sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam. Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan salat duha (di awal pagi), dia berkata:

"Tidakkah mereka mengetahui bahwa salat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'salat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan'." (HR. Muslim)

4 dari 4 halaman

Tata Cara Salat Duha dan Niatnya

Salat duha bisa dilakukan dengan munfarid atau sendiri juga berjamaah. Dalam tata cara salat duha yang benar, mengucapkan niat salat duha sebelum takbirotul ihram hukumnya sunah menurut madzhab Syafi’i dan Hambali.

Fungsi dari mengucap niat salat duha adalah untuk mengingatkan hati sehingga lebih mantap dan khusyuk dalam menjalankan salatnya.

Sedangkan menurut madzhab Maliki dan Hanafi, mengucap niat salat duha sebelum mengangkat tangan dan takbirotul ihram tidak disyariatkan, kecuali bagi orang yang waswas (ragu-ragu dengan niatnya).

Kedua mazhab tersebut menyebutkan niat salat duha cukup dilafalkan di dalam hati saja karena mengucap niat salat duha adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan) dan bid'ah (tidak dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam).

Terlepas dari perbedaan tersebut, bacaan niat salat duha pada umumnya adalah:

Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: "Aku niat salat sunah duha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Salat Duha yang Benar:

1. Niat salat duha

2. Takbirotul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah (Sunah)

4. Membaca surat Al-Fatihah

5. Membaca surat Ad-Duha

6. Rukuk dengan tumaninah

7. I'tidal dengan tumaninah

8. Sujud dengan tumaninah

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah

10. Sujud kedua dengan tumaninah

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

12. Membaca surat Al-Fatihah

13. Membaca surat As-Syams

14. Rukuk dengan tumaninah

15. I'tidal dengan tumaninah

16. Sujud dengan tumaninah

17. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah

18. Sujud kedua dengan tumaninah

19. Tasahud akhir dengan tumaninah

20. Salam

21. Membaca doa salat duha

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Nisa Mutia Sari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 22/11/2019)

Yuk, baca artikel islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer