Kemajuan Teknologi Turut Bantu Agus Prayogo Raih Medali Emas SEA Games 2023

Agus Prayogo, SEA Games 2023 — Atlet maraton putra Indonesia, Agus Prayogo, saat seremoni penyerahan medali SEA Games 2023. Agus Prayogo berhasil menyabet medali emas SEA Games 2023 dari nomor maraton putra, Sabtu (6/5/2023) pagi. (Bola.com/Dok. NOC Indonesia/Andika)

Bola.com, Jakarta - Kemajuan teknologi membantu para atlet dalam mendongrak prestasi dan performa saat bertanding. Atlet Indonesia yang berlaga di SEA Games 2023 juga ada yang memaksimalkan teknologi terkini.

Sejauh ini, jumlahnya memang tak banyak. Satu di antara atlet Indonesia yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memantau perkembangan performa adalah Agus Prayogo.

5 Pemain Timnas Indonesia U-23 Polesan Indra Sjafri di SEA Games 2023 yang Jadi Andalan Shin Tae-yong di Piala Asia U-23 2024: Peran Krusial

Pria yang juga prajurit TNI itu berhasil merebut medali emas SEA Games 2023 di nomor maraton putra yang berlangsung di Angkor Wat, Siem Riep, Kamboja, Sabtu (6/5/2023).

Kesuksesan Agus tersebut tak lepas dari langkahnya yang memanfaatkan teknologi dari smartwatch untuk mendukung hasil latihan terbaik.

Pemegang rekor nasional itu memakai jam tangan pintar atau smartwatch Garmin Forerunner 965, dalam mendukung latihan kerasnya.

Beberapa fitur yang digunakan untuk mendukung latihannya seperti morning report yang memberikan rangkuman tentang skor tidur, tingkat stres, status HRV, gambaran latihan, skor baterai tubuh, dan cuaca memungkinkan Agus untuk memulai harinya dengan informasi yang komprehensif tentang kondisi fisiknya.

Ada juga Wrist-based Running Dynamics mengukur metrik lari yang penting seperti irama, panjang langkah, dan waktu kontak tanah, membantu Agus Prayogo menyempurnakan tekniknya dan mengoptimalkan performanya.

Agus juga terbantu fitur Wrist-based Heart Rate Monitoring untuk melacak detak jantung secara konsisten, memungkinkan penilaian daya tahan, kecepatan, dan kekuatan secara real-time.

Berita video pemain Timnas Indonesia U-22, Beckham Putra, mengungkapkan alasannya bisa bermain lepas dan enjoy saat menghadapi Kamboj U-22 di Grup A SEA Games 2023, Rabu (10/5/2023) malam hari WIB.

2 dari 4 halaman

Dipakai 2 Atlet SEA Games 2023 Lainnya

Atletik : Emilia Nova — Pelari Indonesia, Emilia Nova, melakukan selebrasi usai berlaga pada nomor 100 meter lari gawang Asian Games di SUGBK, Jakarta, Minggu (26/8/2018). Emilia Nova menyabet medali perak setelah membukukan waktu 13,33 detik. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Dua atlet Indonesia lain yang memakai bantuan teknologi di SEA Games 2023 antara lain Emilia Nova dan Jauhari Johan. Emilia yang meraih medali emas SEA Games 2019 dan tiga kali meraih medali perak di ajang bergengsi lainnya, mengandalkan fitur Training Readiness yang inovatif di smartwatch.

Fitur itu dapat membantunya memaksimalkan efisiensi pelatihan saat bersiap untuk berkompetisi dalam cabang olahraga atletik spesialis nomor lari gawang.

Fitur Training Readiness menggabungkan data aktivitas dan gaya hidup pengguna untuk membuat analisis yang detail, demi memberikan informasi pada Emilia tentang skor kesiapan tubuhnya untuk berlatih saat ini.

Selain itu, fitur ini juga menampilkan bagaimana beberapa faktor yang mendasari dapat berkontribusi pada kondisinya saat ini.

Dengan menggabungkan metrik seperti kualitas tidur, beban latihan, dan riwayat stres, smartwatch Garmin dapat membantu Emilia untuk membuat keputusan yang matang tentang intensitas dan perkembangan latihannya.

3 dari 4 halaman

Bisa Bantu Mencapai Performa Puncak

Atlet triathlon Indonesia, Jauhari Johan, berhasil meraih medali emas duathlon (lari dan bersepeda) perorangan putra SEA Games 2019, di Subic Bay Boardwalk, Senin (2/12/2019). (dok. KONI)

Adapun Jauhari Johan, merupakan satu di antara atlet triathlon kebanggaan Indonesia. Dia mengandalkan Garmin Edge 1040 Bike Computer untuk mengoptimalkan latihannya menjelang SEA Games dan meraih hasil positif.

Menyikapi pemanfaatan teknologi yang dilakukan para atlet, Sky Chen, Director of Garmin Southeast Asia, mengatakan hal tersebut merupakan langkah tepat. Apalagi, ketika teknologi sejalan dengan ambisi atlet untuk menjadi juara.

"Dengan mencapai keseimbangan yang tepat antara teknologi dan kesadaran diri, atlet dapat mencapai performa puncak sekaligus mengurangi risiko overtraining atau cedera," kata Sky Chen, Kamis (11/5/2023).

"Sebagai atlet nasional, mereka perlu berlatih keras, tetapi pada saat yang sama mereka mencegah tubuh dari latihan berlebihan dan berpotensi menyebabkan cedera," ujar dia mengakhiri.

4 dari 4 halaman