Arti Predasi, Ketahui Pula Klasifikasi dan Contohnya

Ilustrasi singa, predasi. /https://unsplash.com/Mika Brandt

Bola.com, Jakarta - Predasi adalah interaksi biologis ketika suatu organisme pemangsa, membunuh dan memakan organisme yang lain yang merupakan mangsanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, predasi adalah serangan dan penghancuran langsung satu organisme terhadap organisme lain.

Ini adalah satu di antara dari jenis perilaku makan umum yang mencakup parasitisme dan pemangsaan mikro (yang biasanya tidak membunuh inangnya) dan parasitoidisme (yang pada akhirnya selalu begitu).

Dengan adanya predasi maka populasi dari mangsa akan terkontrol dan untuk mengontrol tingkat predasi agar tidak menyebabkan kepunahan pada kedua spesies tersebut.

Maka diberikan perlakuan pemanfaatan populasi mangsa secara teratur, jika dimanfaatkan terlalu tinggi maka akan menyebabkan kepunahan.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang predasi, disadur dari Liputan6, Selasa (17/10/2023).

Berita video, para pembalap MotoGP diserbu fans usai balapan di Sirkuit Mandalika

2 dari 3 halaman

Klasifikasi Predasi dan Contohnya

Ilustrasi macan tutul — Ilustrasi seekor macan tutul. (dok.Unsplash)

Predasi dapat digolongkan menjadi beberapa klasifikasi, antara lain:

1. Predasi Karnivora (predator pemakan daging)

Merupakan klasifikasi predasi di mana predator karnivora menghabisi dan memangsa buruannya.

Contoh predasi karnovira adalah ular dengan tikus, kancil dengan buaya, dan masih banyak yang lainnya.

2. Predasi Herbivora (predasi pemakan tumbuhan)

Biasanya dalam predasi herbivora melibatkan pemangsaan organisme autotrof, seperti tanaman atau alga fotosintesis.

Contoh predasi herbivora adalah rusa yang mengonsumsi rumput atau tumbuhan lain.

3. Predasi Parasitisme

Dalam predasi parasitisme, yaitu bentuk hubungan di mana inang memasok nutrisi penting untuk kelangsungan hidup berkelanjutan dan reproduksi parasit. Dalam banyak interaksi parasit yang berhasil, inang menderita kehilangan energi, jatuh sakit atau kehilangan akses ke nutrisi.

Contoh predasi parasitisme adalah tumbuhan mangga yang ditumbuhi ranting atau daun benalu.

4. Predasi Mutualisme

Melibatkan interaksi predasi antara dua organisme di mana tuan rumah menyediakan nutrisi dan ruang untuk pertumbuhan dan reproduksi spesies lain. Namun, inang tidak dirugikan dan interaksi itu saling menguntungkan.

Contohnya adalah kerbau dengan burung jalak.

3 dari 3 halaman

Cara Melakukan Predasi

Ilustrasi buaya. /https://unsplash.com/Thomas Couillard

Ada beberapa cara atau langkah yang biasanya digunakan untuk melakukan predasi, adalah sebagai berikut:

1. Penyergapan

Pemangsa penyergap atau duduk dan menunggu adalah satu di antara cara predator binatang karnivor saat hendak menangkap mangsa secara sembunyi-sembunyi atau tiba-tiba.

Pemangsaan penyergapan pada binatang dicirikan oleh pemangsa yang memindai lingkungan sekitar dari kedudukan tersembunyi sampai mangsa terlihat dan kemudian melakukan serangan mendadak tetap dengan cepat.

2. Pencegatan balistik

Pencegatan balistik adalah strategi ketika pemangsa mengamati gerakan mangsa, meramalkan gerakannya, membuat jalur pencegatan, dan kemudian menyerang mangsa di jalur tersebut.

Ini berbeda dari pemangsaan penyergapan ketika pemangsa menyesuaikan serangannya sesuai pergerakan mangsa.

Pencegatan balistik melibatkan kurun waktu yang singkat untuk perencanaan sehingga memberi kesempatan kepada mangsa untuk melarikan diri.

3. Pengejaran

Dalam pemangsaan pengejaran, pemangsa mengejar mangsa yang melarikan diri. Jika mangsa melarikan diri di garis lurus, penangkapan hanya bergantung pada kecepatan pemangsa daripada mangsa.

Jika mangsa berolah gerak dengan berputar ketika melarikan diri, pemangsa harus menanggapi dalam waktu nyata untuk menghitung dan mengikuti jalur cegatan baru, seperti dengan navigasi sejajar pada saat mendekati mangsa.

Banyak pemangsa pengejar menggunakan penyamaran untuk mendekati mangsa sedekat mungkin tanpa teramati (mengintai) sebelum memulai pengejaran.

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi. Editor: Rizky Mandasari, Published: 9/1/2023)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.