Sukses


Makna di Balik Perlombaan 17 Agustus, Panjat Pinang hingga Balap Karung

Bola.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus . Setiap tahun, masyarakat memeriahkannya dengan berbagai kegiatan. Mulai upacara bendera hingga yang paling ditunggu adalah perlombaan Agustusan.

Meski perlombaan yang dilakukan setiap tahunnya cenderung sama, masyarakat tidak pernah kehilangan antusiasme.

Perlombaan saat merayakan 17 Agustus bisa diikuti oleh siapa saja, tidak hanya anak-anak, orang dewasa bahkan lansia pun bisa ikut serta.

Ada banyak ragam lomba yang bisa digelar untuk memeriahkan hari kemerdekaan, seperti balap karung, panjat pinang, makan kerupuk, dan tarik tambang.

Setiap perlombaan memiliki keunikannya tersendiri sehingga tak jarang membuat gelak tawa dari para peserta. Tidak hanya itu, berbagai perlombaan juga bisa memupuk semangat kesatuan dalam masyarakat.

Tidak hanya dijadikan sebagai pelengkap saat merayakan hari kemerdekaan, perlombaan-perlombaan tersebut memiliki makna tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Lantas, apa saja makna yang terkandung dalam setiap perlombaan itu? Berikut makna di balik perlombaan 17 Agustus, disadur dari Liputan6, Jumat (13/8/2021).

2 dari 3 halaman

Makna di Balik Perlombaan 17 Agustus

1. Panjat Pinang

Panjat pinang menjadi satu di antara perlombaan yang selalu digelar saat Agustusan. Perlombaan ini mengharuskan sekelompok orang memperebutkan hadiah yang digantung di atas puncak pohon dengan cara memanjatnya.

Untuk memenangkan perlombaan ini, peserta membutuhkan strategi yang tepat. Pasalnya, pohon akan diolesi dengan minyak atau oli sehingga peserta akan mudah terjatuh dan sulit mencapai puncak karena licin.

Lomba panjat pinang memiliki makna menunjukkan semangat dan kekompakkan dalam tim untuk mencapai satu tujuan. Mereka harus bekerja sama dan berkorban satu sama lain, baik yang di bawah maupun di atas.

Selain itu, panjat pinang juga menggambarkan semangat para pahlawan yang selalu bergotong royong memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

2. Tarik Tambang

Bukan hanya beradu kekuatan, dalam menarik tambang, lomba ini memerlukan kekompakkan tim untuk meraih kemenangan. Kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas satu sama lain merupakan nilai yang bisa diambil dari perlombaan tersebut.

Selain itu, persatuan dalam tim bahu membahu menarik tambang juga menggambarkan betapa kerasnya para pejuang dulu untuk mendapatkan kemerdekaan dari tangan penjajah kolonial.

3 dari 3 halaman

Makna di Balik Perlombaan 17 Agustus

3. Makan Kerupuk 

Dengan tangan diikat ke belakang peserta lomba harus menghabiskan kerupuk yang digantung langsung menggunakan mulut. Hal ini menggambarkan betapa sulitnya kondisi pangan saat masa penjajahan dulu.

Selain itu, lomba makan kerupuk juga mengajarkan sikap tidak mudah menyerah dan bersyukur, meski hanya dengan kerupuk. Kita bisa menghargai perjuangan masyarakat Indonesia ketika mengalami kesulitan pangan dulu.

4. Balap Karung 

Rasanya ada yang kurang apabila dalam perayaan 17 Agustus tanpa adanya lomba balap karung. Hal itu karena lomba berjalan menggunakan karung goni ini tak pernah absen setiap tahunnya.

Lomba balap karung menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan kain sebagai pakaian yang layak saat masa penjajahan dulu. Masyarakat Indonesia menjadikan karung goni sebagai alternatif pengganti pakaian.

Hal ini karena hanya karung goni yang mudah ditemukan dan dimiliki oleh orang Indonesia saat masa penjajahan Jepang. Penderitaan tersebut dilampiaskan dengan menginjak-injak karung goni pada lomba balap karung.

Selain itu, lomba balap karung juga menggambarkan betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki dibatasi dengan karung.

5. Lomba Bakiak

Lomba yang tak kalah asyik saat perayaan 17 Agustus adalah lomba bakiak. Bakiak berbentuk seperti sandal dengan ukuran panjang. Biasanya, bakiak akan diisi dua sampai tiga orang. Mereka harus kompak agar bisa menjadi yang tercepat.

Perlombaan ini juga tak lepas dari makna kemerdekaan Indonesia. Pesan yang ingin disampaikan adalah gotong royong untuk mencapai kemerdekaan atau mencapai tujuan bersama.

 

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ulya Kaltsum. Editor: Camelia. Published: 17/8/2020)

Video Populer

Foto Populer