Hari Kartini di Mata Olympian, Diananda Choirunisa: Simbol Perjuangan Perempuan Indonesia

Menurut Diananda Choirunisa ada nilai-nilai lainnya yang diajarkan R.A Kartini untuk para perempuan di Indonesia sehingga para perempuan Indonesia bisa terbuka, punya wawasan luas serta mempunyai kemauan keras dalam mengejar cita-cita yang nantinya bermuara untuk kemajuan bangsa.

Menurutnya, R.A Kartini memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan. Seperti Pendidikan di mana R.A Kartini meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan masyarakat.

Kemudian kemandirian yang mana R.A Kartini menunjukkan bahwa perempuan dapat mandiri dan berani mengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

"Semangat emansipasi wanita yang dipeloporinya masih menjadi landasan bagi perjuangan wanita Indonesia untuk mencapai kesetaraan gender dan keadilan sosial," ungkapnya.

Dari warisan perjuangan R.A Kartini, atlet yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Paris 2024 ini mengatakan para perempuan di Indonesia menyadari bahwa R.A Kartini mampu menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk mencapai tujuan dan impian mereka.

Kemudian peningkatan kualitas hidup perempuan Indonesia melalui pendidikan dan kesetaraan dan tentunya peran aktif dalam Masyarakat.

Ya Kartini telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk berperan aktif dalam masyarakat dan keluarga. "Selain seorang atlet, saya sendiri merupakan seorang istri dan seorang ibu. Tentu saja, berkat perjuangan R.A Kartini saya mampu membagi peran," ujar Diananda. 

"Mungkin di sela-sela pelatnas, anak saya bawa ke tempat pelatnas. Untuk menjadi seorang istri kita saling membagi waktu siapa yang ada waktu."

"Walaupun itu sedikit meluangkan waktu untuk bertemu karena sama-sama sibuk latihan. Saya berharap untuk Kartini muda di seluruh Tanah Air yang mungkin saat ini sedang merintis karier untuk menjadi sukses, harus ingat pesan dari R.A Kartini, yaitu wanita Indonesia yang tidak pernah putus asa dan pantang menyerah," Diananda Choirunisa mengakhiri pembicaran.