Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Jakarta Pertamina Enduro melenggang ke Grand Final Proliga 2025 diiringi dengan munculnya satu pemain muda berbakat yang disebut-sebut bisa mengikuti jejak Megawati Hangestri Pertiwi.
Sosok pemain muda yang dimaksud ialah Junaida Santi. Pelatih Jakarta Pertamina Enduro, Bulent Karslioglu. Sang pelatih secara khusus mengapresiasi performa Santi ketika anak asuhnya menumbangkan Petrokimia Gresik pada seri ketiga Final Four Proliga 2025.
Baca Juga
Jungkalkan Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Pertamina Enduro Jadi Kampiun PLN Mobile Proliga 2025
Link Live Streaming Final PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Popsivo Polwan Vs Jakarta Pertamina Enduro
Euforia Lolos ke Grand Final PLN Mobile Proliga 2025, Jakarta Pertamina Enduro Hilang Fokus hingga Tumbang dari Jakarta Popsivo Polwan
Advertisement
Performa Santi memang sangat mengesankan. Sebab, di usianya yang baru 17 tahun, dia menyumbang total 28 poin. Ini menjadi angka yang tertinggi dan mengungguli pemain-pemain asing lainnya seperti Iana Shcherban (23 poin) dan Jordan Thompson (19 poin).
Bulent mengatakan, ini merupakan pencapaian yang tergolong istimewa. Pasalnya, Santi posisi aslinya bermain sebagai Outside Hitter. Namun, karena hadirnya Jordan Thompson, dia harus digeser menjadi Opposite.
“Yang menurut saya penting, kami harus merasa bangga dengan performa Santi. Karena, Santi selama semusim penuh bermain sebagai Outside Hitter, dan sekarang kami mengubah posisinya,” ujar Bulent Karslioglu
“Saat ini, Santi baru berumur 17 tahun. Tentu ini adalah momen-momen yang cukup sulit bagi dia. Kami juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar untuk dia,” lanjut juru taktik asal Turki tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berkarier di Luar Negeri
Bulent mengakui, Santi memang masih melakukan sejumlah kesalahan. Baginya, hal ini masih sangat wajar karena usianya yang sangat muda. Sang pelatih pun melihat adanya potensi besar bagi Santi untuk berkarier di luar negeri.
“Karena dia masih terlalu muda, tentu Santi terkadang masih melakukan banyak kesalahan. Namun, itu menurut saya sangat wajar bagi pemain yang usianya masih begitu muda seperti Santi,” kata Bulent.
“Kenapa saya selalu bicara soal Santi? Karena Indonesia butuh lebih dari satu pemain yang berkarier di luar negeri. Harus ada lebih banyak pemain voli Indonesia yang bisa bersinar di luar negeri,” ia menambahkan.
Advertisement
Kembangkan Pemain Baru
Bulent memang ingin menegaskan kepada publik yang jarang menyorot performanya. Sebab, menurut dia, Santi sebetulnya tak kalah berkualitas dengan mega bintang voli Indonesia, Megawati Hangestri.
Dia tak menampik jika Mega adalah pemain yang berkualitas. Apalagi kariernya di luar negeri juga bersinar. Bulent optimistis, Santi bisa mengikuti jejak seniornya tersebut untuk ikut bersinar bersama klub luar negeri.
“Kenapa saya sering bicara soal Santi? Karena tidak ada yang terlalu perhatian dengan potensinya. Kebanyakan orang hanya bicara soal Megawati. Tentu kami ikut bangga dengan prestasi Megawati karena dia bermain di luar negeri.”
“Namun, di kompetisi lokal Indonesia, sebetulnya ada Santi yang juga punya potensi besar. Saya yakin Santi bisa ikut melanjutkan kariernya di luar negeri dalam waktu dekat,” kata eks pelatih Timnas Azerbaijan itu.
Dipromosikan ke Luar Negeri
Sementara itu, manajer Jakarta Pertamina Enduro, Widi Triyoso, tak menampik apabila potensi Junaida Santi bisa lebih berkembang. Menurut dia, pengalaman Bulent Karslioglu dalam melihat bakat sudah tak perlu diragukan.
Sebab, kariernya sebagai pelatih yang nyaris menyentuh tiga dekade sudah mengasah instingnya. Widi mengakui, Bulent siap membantu Santi dan pemain potensial lainnya untuk melanjutkan kariernya di luar negeri.
“Kalau dari pandangan Coach, dia tentu ingin di Indonesia ini ada Megawati-Megawati lainnya yang bersinar. Untuk berkarier ke luar negeri, kenapa tidak? Apalagi, Coach Bulent ini sudah 27 tahun pengalaman berkarier sebagai pelatih,” ujarnya.
“Dia sudah melalang buana dari Turki, Azerbaijan, Armenia, dan negara-negara lainnya. Dia pernah berjanji kalau ada pemain potensial di sini akan dibawa berkarier ke luar negeri,” lanjut Widi Triyoso.
Advertisement