Lima Petenis Pria Tertajir Berdasarkan Jumlah Hadiah yang Diperoleh: Rafael Nadal Tak Lagi Teratas

Zverev memiliki karier yang naik turun, tetapi namanya selalu dikenang oleh para pemain terbaik dunia.

Petenis Jerman ini telah memenangkan 24 gelar ATP-Tour, serta dua gelar ganda, tetapi belum pernah memenangkan Grand Slam.

Ia gagal di babak final dalam tiga kesempatan berbeda, mencapai final AS Terbuka 2020, Prancis Terbuka 2024, dan Australia Terbuka 2025.

Meraih peringkat dua dunia sebagai peringkat tertinggi dalam kariernya, pencapaian terbesar Zverev bisa dibilang terjadi di Olimpiade Tokyo 2020, di mana ia memenangkan medali emas. Prestasi terbaik lainnya dalam kariernya termasuk memenangkan final ATP 2018 dan 2021.

Sir Andy Murray adalah salah satu pemain tenis Inggris terhebat sepanjang masa. Seluruh kariernya dihabiskan untuk bersaing melawan 'Tiga Besar', dan untuk sementara waktu, ia dinobatkan sebagai pemain terbaru yang masuk dalam 'Empat Besar'.

Setelah memenangkan 46 gelar ATP sebelum pensiun pada tahun 2024, Murray membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain dominan yang secara konsisten bersaing memperebutkan Grand Slam selama era 2010-an.

Ia kalah dalam tiga final yang memilukan di Wimbledon dan satu di Australia sebelum memenangkan gelar mayor pertamanya di AS Terbuka 2012 di mana ia mengalahkan Djokovic.

Sebelumnya, Murray telah memenangkan medali emas di Olimpiade London 2012, mengalahkan Federer di final tunggal putra.

Kemenangan terbesarnya datang dalam bentuk dua kemenangannya di Kejuaraan Wimbledon, mengalahkan Djokovic lagi pada tahun 2013 dan Milos Raonic pada tahun 2016.

Yang pertama dalam daftar dari 'Tiga Besar' adalah legenda Swiss, Federer. Keanggunan dan gaya bermainnya yang elegan menjadikan Federer salah satu pemain paling populer di kalangan penggemar, banyak di antaranya yang patah hati ketika ia mengumumkan pengunduran dirinya pada September 2022.

Selama kariernya yang luar biasa, ia menduduki peringkat No. 1 dunia selama rekor 237 minggu berturut-turut, dan telah berada di posisi teratas untuk periode terpanjang kedua dalam sejarah dengan total 310 minggu.

Setelah memenangkan 103 gelar tunggal dalam tur, Federer juga telah mengangkat 20 Grand Slam termasuk rekor delapan gelar Wimbledon dan rekor bersama Era Terbuka lima AS Terbuka, serta enam Australia Terbuka dan satu Prancis Terbuka.

Kemenangan gelar utama pertamanya adalah di Wimbledon pada tahun 2003, pada usia 21 tahun, dan ia segera mulai mendominasi olahraga ini, bermain di 20 dari 24 final tunggal utama berikutnya. Federer mengubah olahraga ini dengan pukulan backhand satu tangan khasnya, dan persaingannya dengan Nadal dan Djokovic telah menghasilkan beberapa pertandingan paling berkesan dalam sejarah.

Karier Nadal mencerminkan arti sebenarnya dari tekad, seringkali bangkit dan memenangkan pertandingan yang tampaknya mustahil.

Setelah memenangkan rekor 14 gelar Prancis Terbuka, Nadal dijuluki 'Raja Tanah Liat' karena suatu alasan, mencetak rekor kemenangan beruntun terpanjang di lapangan tunggal di Era Terbuka dengan 81 kemenangan.

Selain gelar Prancis Terbuka, petenis Spanyol ini juga memenangkan delapan Grand Slam lainnya sehingga totalnya menjadi 22 dan merupakan salah satu dari tiga pemain yang menyelesaikan Golden Slam dalam kariernya di nomor tunggal.

Kekuatan utamanya di lapangan adalah pukulan forehand-nya, yang selalu menghasilkan topspin yang kuat.

Petenis putra dengan penghasilan tertinggi dalam sejarah adalah petenis Serbia yang luar biasa, Djokovic.

Meskipun mencapai puncak olahraga ini lebih dari satu dekade lalu, petenis berusia 38 tahun ini terus berkompetisi di level tertinggi, menambahkan lebih dari $1 juta ke hadiah uang kariernya setelah mencapai semifinal Wimbledon 2025.

Dengan begitu banyak prestasi yang tak terhitung, Djokovic telah menduduki peringkat No. 1 dunia selama rekor 428 minggu dan telah memenangkan total 100 gelar tunggal.

Ini termasuk rekor 24 Grand Slam dan medali emas Olimpiade di Paris 2024. Sebagai pemain dengan kemampuan untuk mendominasi di semua permukaan, Novak adalah satu-satunya pria dalam sejarah tenis yang menjadi juara bertahan dari keempat jurusan sekaligus, serta mencapai tiga Grand Slam Karier di tunggal.

Dorongan dan bakatnya yang murni telah membawanya memainkan perannya dalam beberapa momen terhebat dalam sejarah olahraga - dan, dengan semua kesuksesannya, tidak mengherankan melihatnya berada di puncak dalam hal hadiah uang.